STUDI LITERATUR : PERBANDINGAN PENERAPAN TEKNIK TEPID WATER SPONGE DAN KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA ANAK YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM
Abstrak
Latar Belakang: Prevalensi kejadian kejang demam pada anak umur dibawah lima tahun terjadi tiap tahun di Amerika, hampir sebanyak 1,5 juta dan sebagian besar lebih sering terjadi pada anak berusia 6 hingga 36 bulan (2 tahun), terutama pada usia 18 bulan. Gejala khusus dari kejang demam adalah hipertermia dengan meningkatnya metabolisme dalam tubuh maka pasokan oksigen ke otak akan menurun. Pada anak yang peka akan terjadi kejang demam. Kejang demam apabila tidak diatasi segera akan mengakibatkan peningkatan tekanan intra kranial (TIK) yang mempengaruhi gangguan suplai (perfusi) nutrisi kejaringan seluruh tubuh sehingga dapat terjadi gangguan tumbuh kembang. Tujuan: Literatur review ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penerapan teknik tepid water sponge dan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami demam. Metode : Metode yang digunakan adalah literature review, yaitu mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel penelitian mengenai penerapan teknik Tepid Water Sponge dan Kompres Hangat. Penelusuran artikel dilakukan melalui (database) seperti Google scholar atau Google cendekia dengan menggunakan kata kunci seperti “Tepid Water Sponge”, “Kompres Hangat”, “Kejang Demam”, “Tepid Water Sponge + Kejang demam,”. Artikel yang dipilih adalah artikel yang dipublikasikan sejak tahun 2015 sampai dengan 2020 yang dapat diakses full text dalam format pdf dan berbahasa Indonesia. Hasil : Berdasarkan uraian dari 6 jurnal yang telah dilakukan review menunjukkan pemberian teknik tepid water sponge lebih efektif daripada kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami demam. Kesimpulan : Pemberian teknik tepid water sponge sangat direkomendasikan untuk menurunkan hipertermia pada anak dengan kejang demam.
Kata kunci: Kejang Demam, Hipertermia, Tepid Water Sponge, Kompres Air Hangat
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Haryani.S. Adimayanti, Edan Astuti.A.P (2018). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan suhu tubuh pada anak prasekolah yang mengalami demam di RSUD Ungaran. Jurnal keperawatan dan kesehatan masyarakat cendekia utama, 7(1), 44-53
Maharani, Lindya.(2011). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami demam di Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Rumbai Pesisir, Skripsi, Universitas Riau, diakses tanggal 20 Februari 2020, dari https://www.scribd.com/doc/73195543/all-ok.
Maling. B (2012). Pengaruh kompres tepid sponge hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak umur 1-10 tahun dengan hpertermia (studi kasus di RSUD Tugurejo Semarang). Karya ilmiah, S1 keperawatan, sekolah tinggi ilmu kesehatan Telogorejo
Novikasari, Linawati dkk.(2019). Efektifitas penurunan suhu tubuh menggunakan kompres hangat Dan water tepid sponge dirumah sakit DKT TK IV 02.07.04 bandar lampung. Holistik jurnal kesehatan. Vol 13.No 2. Diakses pada tanggal 20 Februari 2020. https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistic/article/download/1035/pdf.
Pangesti, NA, Atmojo, BSR, Kiki A. (2020). Penerapan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Hipertermia Pada Anak Yang Mengalami Kejang Demam Sederhana. Nursing Science Journal (NSJ). Volume 1, Nomor 1, Juni 2020. Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo
Reiga, Celso Garcia. De LA. 2010. Espanol, Kessinger Publishing.
Wardiyah, Aryanti. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres hangat Dan Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami Demam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol 4. No 1. Diakses pada tanggal 20 februari 2019. https://jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/download/101/94.
Yusuf, M dkk. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penanganan Kejang Demam Menggunakan Audio Visual Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Anak Riwayat kejang demam. Jurnal vol 1 no 2 september 2014. Stikes Kesuma Husada Surakarta.1
							
							


