Pengaruh Psikoedukasi Keluarga terhadap Tingkat Stres Keluarga Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Dirumah
Abstract
Stres adalah perasaan lelah (kewalahan) akibat dari peristiwa-peristiwa yang tidak mampu dikendalikan dan merupakan respon fisik dan psikologis terhadap tuntutan dan tekanan. Oleh karena itu, selama memberikan perawatan keluarga harus didukung oleh tenaga kesehatan melalui pemberian pendidikan kesehatan. Salah satunya intervensi yang dapat diberikan kepada keluarga dengan masalah kesehatan jiwa adalah psikoedukasi. Berbeda dengan pendidikan kesehatan pada umumnya, psikoedukasi keluarga tidak hanya mengkaji masalah keluarga dan pemberian edukasi, tetapi juga mengajarkan cara mengatasi stres dan beban keluarga serta melakukan pemberdayaan komunitas untuk membantu keluarga sehingga akan mampu memotivasi keluarga untuk memberikan perawatan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat stres keluarga merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dirumah di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Timur. Penelitian ini merupakan studi pre-eksperimental (One Grup Pre Post Test Design). Sampel terdiri dari 30 orang yang dipilih dengan cara purposive sampling. Dalam melihat tingkat stres keluarga sebelum dan sesudah psikoedukasi keluarga digunakan kuesioner Zarit Burden Interview (ZBI). Hasil penelitian dari 30 sampel dengan uji paired t-test, menunjukkan nilai p value=0,000 artinya psikoedukasi keluarga berpengaruh terhadap tingkat stres keluarga merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dirumah di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Timur.
Kata kunci: gangguan jiwa, psikoedukasi keluarga, stres
ABSTRACT
Stress is a feeling tired (overwhelmed) result from events which are not capable of being controlled and is a response against the physical and psychological demands and pressures. Therefore, as long as families provide care must be supported by health workers through the health education. One of these interventions can be provided to families with mental health is psychoeducation. In contrast to health education in general, family psychoeducation not only examines the problems of families and granting educational, but also teach you how to cope with stress as well as the burden of family and community empowerment to help families so as to be able to motivate families to provide better care. This research aims to know the influence of family psychoeducation against family stress levels treating people with mental disorders (ODGJ) at home in the region Puskesmas II Denpasar Timur. This research is pre-experimental study (One Group Pre Post Test Design). The sample consisted of 30 people selected by purposive sampling technique. In looking at the family stress levels before and after the family psychoeducation used the questionnaire Zarit Burden Interview (ZBI). Research results was testing with paired t-test, indicating the value of the p value = 0.000 where the family psychoeducation influence on levels of family stress caring for people with mental disorders (ODGJ) at home in the region Puskesmas II Denpasar Timur.
Keywords: mental disorders, stress, family psychoeducation
Downloads
References
Deherba. (2015). Stres-Apa saja penyebab dan akibat stres. http://www.deherba.com
Bhattacharjee, D., Rai, A.K., Singh, N.K., Kumar, P., Munda, S.M., & Das, B. (2011). Psychoeducation: a measure to strengthenpsychiatric treatment. Delhi Psychiatry Journal, Vol. 14 No1: Page 33.
FIK UI. (2013). Modul terapi keperawatan jiwa (terapi keluarga, kelompok, komunitas). Depok.
Friedman. (1998). Keperawatan keluarga. Jakarta: EGC.
Koesoemo, R.P.P. (2009). Pengalaman keluarga. Tesis FIK UI.
Mubin, M.F., & Andriani, T. (2013). Gambaran tingkat stres pada keluarga yang memiliki penderita gangguan jiwa di rsud dr. soewondo kendal. Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah. Page: 301.
Nuraenah, Mustikasari, & Putri, Y.S.E. (2012). Hubungan dukungan keluarga dan beban keluarga dalam merawat anggota dengan riwayat perilaku kekerasan di rs. jiwa islam klender Jakarta timur 2012. Jurnal Keperawatan Jiwa, Vol 2, No 1: page 43.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013). Pedoman pewawancara petugas pengumpul data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013.
Ronald, W., Carol, D., Elsie, J., Lela, R., Satvinder, D., & Tara, W. (2010). Evolving definitions of mental illness and wellness. Preventing Chronic disease. Vol 7 No 1: Page 2.
Sulistiowati. D. (2012). Pengaruh terapi family psychoeducation (fpe) terhadap kemampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Jurnal PSIK UNUD. Page 1-2
Varcarolis, E.M. & Halter, M.J. (2010). Foundation of: psychiatric mental health nursing: a clinical approach. 6th Edition. New York: Sounders
Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC
Wiyati, R., Wahyuningsih, D., & Wahyuni, E.D. (2010). Pengaruh Psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial. Jurnal Keperawatan Soedirman (the Soedirman Journal of Nursing), Vol 5 No 2: Page 92.