HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

  • Artini Artini
  • Ni Ketut Guru Prapti1
  • I Gusti Ngurah Putu

Abstract

Tindakan pembedahan atau operasi merupakan salah satu bentuk terapi dan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pasien sering tidak puas dengan kualitas dan jumlah informasi yang pasien terima dari tenaga kesehatan, serta kurangnya komunikasi antara staf rumah sakit dengan pasien merupakan salah satu alasan keluhan umum pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan terapeutik perawat-pasien terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi. Penelitian ini merupakan penelitian crossectional untuk mencari hubungan terapeutik perawat dan tingkat kecemasan pasien menggunakan uji statistik Rank Spearman Correlation dengan derajat kemaknaan ? ? 0,01. Populasi penelitian adalah pasien di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar yang berjumlah 45 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan keluarga dengan nilai p= 0,000 pada derajat kemaknaan ? ? 0,01 dan koefisien korelasi – 0,895. Penelitian mendatang diharapkan ada penelitian yang lebih mendalam tentang pelaksanaan hubungan terapeutik perawat.


 


Kata kunci: hubungan terapeutik, kecemasan , pre operasi


 


ABSTRACT


Operation is the one form of therapy and attempts to bring a threat tothe body, integrity, andsoul. Patients are often not satisfied with the quality and quantity of information that patients receive from health workers, and a lack of communication between the hospital staff to patients is the one of reasons the complaints of patients at the hospital. This study aims to determine therelation of therapeutic nurse-patient to theanxiety level of pre-operation’s patient. This study was a cross-sectional study to therelation of therapeutic nurse and patient anxiety levels, data analysis using Rank Spearman Correlation statistical test with significance level ? ?0.01. The study population were the patients in IRNA C RSUP Sanglah Denpasar, amounting to 45 people. Data was collected using a questionnaire. The results showed, there are significant relation of therapeutic and patient's anxiety level with p=0.000 atsignificance level ? ?0.01 and a correlation coefficient -0.895.The further research is expected to have a more in-depth study on the implementation of the therapeutic nurse.


 


Keywords: the relation of therapeutic, anxiety, pre-operation

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brust, J.C.M. (2007).Current Diagnosis and Treatment. New York: A large medical book.
Dewi, S., Suarniati, dan Ismail, H. (2013). Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Kota Makasar.
Cook, J.S., and Fontaine, K.L. (1987). Essentials of Mental Health Nursing. California: addition-Wesley Publishing Company.
Effendi, C. (2008). Kiat Sukses Menghadapi Operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia.
Ellis, R.B. (2000). Komunikasi Interpersonal dalam Keperawatan Teori dan Praktik, Alih bahasa: Susi Purwoko, Editor: Setiawan. Jakarta: EGC
Hastono, S.P. (2007). Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Hastuti. (2009). Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kepuasan Pasien di BP & RB Citra Paramedika Wates Kulon Progo
Hawari, D. (2008). Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Edisi 2, Cetakan Ke-2, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Kasana, N. (2014). Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di ruang PONEK RSUD Karanganyar.
Keliat, B.A. (1996). Hubungan Terapeutik Perawat – Klien. Jakarta: EGC.
Liliweri, A. (2007). Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Long, B.C. (1996). Perawatan Medikal Bedah dan suatu proses pendekatan keperawatan 2. Bandung: Yayasan IAPK
Lovibond, S.H. dan Lovibond, P.F. (1995). Manual for the Depression Anxiety Stress Scales. Ed. 2. Sydney: Psychology Foundation
Livana, P. H., Keliat, B. A., & Putri, Y. S. E. (2016). Penurunan Tingkat Ansietas Klien Penyakit Fisik Dengan Terapi Generalis Ansietas Di Rumah Sakit Umum Bogor. Jurnal Keperawatan, 8(2), 64-73.Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoatmojo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Nugroho. (2008). Efektifitas Pemberian Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan di ruang ICU-ICCU Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Skripsi, Semarang: UNDIP.
Nurjanah dan Intan, S. (2005). Hubungan Terapeutik Perawat Dan Klien. Jakarta: EGC
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Nursahid. (2009). Hubungan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di IRDA RSUP dr.Kariadi Semarang.
Panduwal, C.A. (2012). Hubungan Komunikasi Interpersonal Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Tuberkulosis Paru Di Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar. Skripsi Tidak Dipublikasi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Potter, P.dan Perry, A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4, Cetakan ke-1. Terjemahan oleh Asih dkk. Ed. Yulianti & Ester, Jakarta: EGC.
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling: Aplikasi Dalam Sarana Pelayanan Kesehatan Untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika
Purba, J. M. 2003. Jurnal: Komunikasi Dalam Keperawatan. Digital Library Universitas Sumatra Utara
Rasmun. (2004). Stres, Koping dan Adaptasi: Teori dan Pohon Masalah Keperawatan. Edisi Pertama, Jakartra: Sagung Seto.
Riwidikdo, H. (2009). Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendika
Pariani, S. (2000). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto..
Sawitri. (2008). Pengaruh Pemberian Informasi Pra bedah Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pra Bedah Mayor di Bangsal Ortopedi RSUI Kustati Surakarta.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan I. Jakarta: PT Grasindo.
Stuart, G. dan Sundeen, S. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed. 3. Terjemahan oleh Hamid 1998. Ed. Asih,Y. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Sullivan, H.S. (1995). Interpersonal Theory and Psychotherapy. New York: Routledge
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Suryabrata. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suryani. (2006). Komunikasi terapeutik Teori dan Praktek. Jakarta: EGC.
Wardhana. (2010). Pengantar Psikoneuroimunologi. Denpasar: Yayasan Institut Bhaktivedanta Indonesia..
Widodo, A. (2004). Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Tesis, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta.
Wijayanti. (2009). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi di RSUD Dr Soeraji Tirto Negoro Klaten Jawa Tengah.
Wisnuwardhani, D. dan Mashoedi, S. (2012). Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.
Published
2017-12-25
How to Cite
ARTINI, Artini; PRAPTI1, Ni Ketut Guru; PUTU, I Gusti Ngurah. HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI. Coping: Community of Publishing in Nursing, [S.l.], v. 5, n. 3, p. 147-152, dec. 2017. ISSN 2715-1980. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/51593>. Date accessed: 30 apr. 2024.
Section
Articles