PENGARUH CLAY THERAPY TERHADAP PERILAKU ADAPTIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI
Abstract
Perilaku adaptif adalah salah satu respons anak terhadap proses rawat inap. Anak prasekolah menunjukkan bahwa rawat inap sebagai pengalaman yang menakutkan. Terapi bermain dapat membantu meningkatkan perilaku adaptif anak-anak selama dirawat di rumah sakit. Salah satu jenis terapi bermain yang sesuai dengan perkembangan anak-anak prasekolah adalah terapi tanah liat. Terapi Clay dikatakan mengurangi kecemasan dan meningkatkan respons perilaku adaptif anak-anak dengan menempatkan anak dalam keadaan bermain yang dapat mengalihkan rasa sakit pada permainan (gangguan) dan relaksasi melalui kesenangan bermain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi lempung terhadap perilaku adaptif anak. Metode yang digunakan adalah quasy-eksperimental dengan pre-test dan post-test dengan desain kelompok kontrol. Sampel terdiri dari 30 anak prasekolah yang mengalami rawat inap di bangsal Kaswari RS Wangaya yang dipilih dengan teknik consecutive sampling yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan terapi bermain terapi tanah liat sekali sehari selama 2 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan p = 0,000 dan kontrol p = 0,000 (p = 0,05). Hasil uji man whitney pada perbedaan pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok menunjukkan p = 0,000 (p <0,05). Ini berarti bahwa ada efek terapi tanah liat untuk perilaku adaptif pada anak-anak prasekolah yang mengalami rawat inap di bangsal Kaswari Rumah Sakit Wangaya.
Kata kunci: perilaku adaptif, terapi tanah liat, rawat inap, anak usia prasekolah
Abstract
Adaptive behaviour is one of child’s response to the process of hospitalization. Preschooler shows that the hospitalization as frightening experience. Play therapy can help enhance the adaptive behaviour of children during hospitalization. One kind of play therapy accordance with development of preschool children is clay therapy. Clay therapy is said to reduce anxiety and increase adaptive behavioral responses of children by placing the child in a state of play which can divert the pain on game (distraction) and relaxation through the pleasure of play. This study aims to determine the effect of clay therapy against child adaptive behavior. The method used is quasy-experimental with pre-test and post-test with control group design. The sample consisted of 30 preschool children who experienced hospitalization in Kaswari Ward of Wangaya Hospital selected with consecutive sampling techniques are divided into two groups, control and treatment groups. The treatment group was given a clay therapy play therapy once a day for 2 days. The results obtained show a significant different in the treatment group p = 0.000 and the control p = 0.000 (p = 0.05). The result of man whitney test on the difference of pre-test and post-test in each group showed p = 0.000 (p <0.05). It’s means that there was effect of clay therapy for adaptive behavior in preschool children who experienced hospitalization in Kaswari Ward of Wangaya Hospital.
Keywords: adaptive behaviour, clay therapy, hospitalization, preschool age children
Downloads
References
Desmita. (2005). Permainan bocce pada anak tuna grahita. diakses tanggal 20 Oktober 2014
Hawari, D. (2013). Manajemen stress, cemas dan depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kartikayani, D. M. (2012). Pengaruh terapi bermain metode menggambar dan mewarnai terhadap perilaku adaptif anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi di brsu tabanan. Skripsi Keperawatan. Universitas Udayana
Kazemi, S., Ghazimoghaddam, K., Besahart, S. dan Kashari, L. (2012). Music and anxiety in hospitalized children. Journal of Clinical and Diagnostic research. Vol. 6(1), 94-96.
Kearns, D. (2004). Art therapy with a child experiencing sensory integration difficulty. Art Therapy: Journal of the American Art Therapy Association.Volume 21, Issue 2, 2004
Mansur, H. (2011). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta: Bumi Aksara
Muscari, M. (2005). Panduan belajar keperawatan pediatrik, Ed. 3. Alih bahasa, Alfrina Hany. Jakarta: EGC
Potter, A. P. dan Perry, A. G. (2009). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik Ed. 4, Alih bahasa Yasmin asih et. al. Jakarta: EGC
Rahmani, P. dan Moheb, N. (2010). The effectiveness of clay therapy and narrative therapy on anxiety of pre-school children: a comparative study. Journal Elsevier Science Direct: Procedia Social and Behaviour Sciences Vol. 5: No.23-27
Ramdaniati, S. (2011). Analisis determinan kejadian takut pada anak pra sekolah dan sekolah yang mengalami hospitalisasi di ruang rawat anak RSU Blud dr. Slamet Garut. Tesis Keperawatan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Keperawatan Universitas Indonesia.
Soetjianingsih dan Ranuh. (2014). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
Stubbe, D. A. (2008). A Focus on Reducing Anxiety in Children Hozpitalized for Cancer and Diverse Pediatric Medical Diseases Trough a Self-Enganging Art Therapy. Dissertation. The Faculty of the School of Professional Psychology. Chestnut Hill College
Subardiah, I.P. (2009). Pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. Thesis Keperawatan. Universitas Indonesia
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R and D. Bandung: Alfabeta
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC
Supartini Y. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC
Winarsih, B. D. (2012). Hubungan peran serta orang tua dengan dampak hospitalisasi pada anak usia prasekolah di RSUD RA Kartini Jepara. Thesis Keperawatan. Universitas Indonesia
Wong, D. L. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC