Pengaruh terapi relaksasi progresif terhadap perubahan tingkat depresi pada lansia
Abstract
Depresi dipengaruhi oleh banyak faktor dan dapat terjadi pada semua orang, termasuk orang tua. Penatalaksanaan depresi dapat dilakukan dengan farmakologis dan nonfarmakologis. Pada nonfarmakologi dapat dilakukan dengan teknik relaksasi progresif. Teknik relaksasi progresif dapat dilakukan dengan meregangkan otot-otot di bawah tekanan pada lansia sehingga ketegangan otot yang terjadi sebelumnya akan hilang dan akan memberikan kondisi rileks otot-otot di bawah tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi progresif terhadap perubahan tingkat depresi pada lansia di Banjar Mandala Sari, Desa Dangri Kelod, Dentim. Desain penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental dengan pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol. Sampel yang digunakan adalah 30 lansia yang dibagi menjadi 15 kelompok perlakuan dan 15 kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran tingkat depresi menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Penelitian akan dilakukan selama satu bulan. Tes statistik digunakan untuk menganalisis perbedaan dalam perubahan tingkat depresi lansia pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol adalah Mann Whitney U Test. Hasil yang diperoleh dari nilai p = 0,148. Nilai signifikansi nilai p> ? (0,05). Hasil signifikansi dari hasil ini adalah nilai p (0,148)> ? (0,05). Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat dikatakan tidak ada perbedaan perubahan pada tingkat depresi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Kata kunci: lansia, relaksasi progresif, tingkat depresi
ABSTRACT
Depression is influenced by many factors and can occur in all people, including the elderly. Management of depression can be done with pharmacological and nonpharmacological. At nonfarmakologi can be done with the progressive relaxation technique. Progressive relaxation techniques can be done by stretching the muscles under stress in the elderly so that muscle tension that happened before will be lost and will provide a relaxed condition of the muscles under stress. This study aims to investigate the influence of progressive relaxation therapy to changes in the level of depression in the elderly at Banjar Mandala Sari, Desa Dangri Kelod, Dentim. This study design using Quasy Experimental design with pre-test and post-test with control group. The samples used were 30 elderly people who were divided into 15 treatment group and 15 control group. The samples in this study using purposive sampling technique. Measurement of levels of depression using the Geriatric Depression Scale (GDS). Research will be conducted for one month. Statistical tests were used to analyze differences in changes in the level of depression of elderly in the treatment group and the control group was Mann Whitney U Test. The results obtained from p value=0.148. The significant value of p value > ? (0.05). Results of the significance of these results is the p value (0.148) > ? (0.05). It can be concluded that Ho accepted and Ha rejected. It can be said there is no difference changes in the level of depression in the treatment group and the control group.
Keywords: elderly, progressive relaxation, depression levels
Downloads
References
Artikel Kesehatan. (2013). Cara Mencegah Depresi dan Faktor Penyebabnya, (online), (http://www.sehatkan.com/2013/06/cara-mencegah-depresi-dan-faktor.html, diakses 7 November 2014).
Badan Pusat Statistik. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta: UNFPA.
Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas (Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, (online), (http://books.google.co.id/books?id=LKpz4vwQyT8C&pg=PT291&dq=definisi+lansia+menurut+who&hl=id&sa=X&ei=tmM7VIbBEYxuASFyoHYBA&redir_esc=y#v=onepage&q=definisi%20lansia%20menurut%20who&f=false, diakses 13 Oktober 2014).
Harnowo, Agus, Putro. (2011). Cara Mengatasi Depresi Tanpa Obat, (online), (http://health.detik.com/read/2011/11/02/180020/1758728/763/4/cara-mengatasi-depresi-tanpa-obat, diakses 16 November 2014).
Indrawati, SE & Saputri, WAM. (2011). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. 9 (1): 66-70.
Kristyaningsih, Dewi. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia, 1 (1). 3.
Kurniasari, Dwi, Ninnda. (2014). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada Lansia Di Dusun Kalimanjung Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Mayasari, Tri WNN. (2013). Gambaran Umum Depresi, (online), (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82615&val=970, diakses 6 Juni 2015).
Nugroho, Wahjudi H. (2014). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Ed. 3. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Setyarini, AE & Arianto, BA. (2014). Pengaruh Terapi Kognitif Perilaku Terhadap Perubahan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Werdha Karitas Cimahi. Skripsi diterbitkan. Bandung: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel.
Sukawana, I Wayan. (2009). Pengantar Statistik Untuk Perawat. Denpasar: Jurusan Keperawatan Poltekkes
Syukra, Anita. (2012). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang Pariaman. Skripsi diterbitkan. Padang: Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.