Hubungan tingkat kecerdasan emosi dan kecenderungan perilaku bullying pada siswa kelas v sekolah dasar negeri
Abstract
Perilaku bullying adalah tindakan negatif yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa berulang kali karena ketidakseimbangan kekuatan atau kekuatan. Salah satu faktor internal dari perilaku intimidasi adalah rendahnya tingkat kecerdasan emosional telah mengakibatkan kontrol diri yang rendah menyebabkan keinginan untuk mendominasi yang lemah dan mereka yang menjadi korban memiliki keinginan untuk membalas perilaku intimidasi yang pernah diterima sehingga orang lain yang lebih lemah dapat merasakan apa yang mereka rasakan. Penelitian ini menganalisis hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa kelas V sekolah dasar di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. 185 siswa kelas lima sebagai sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling sederhana. Pengumpulan data menggunakan formulir kuesioner skala likert. Berdasarkan analisis data yang diolah menggunakan uji Spearman Rank Correlation menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan emosional dan kecenderungan perilaku intimidasi (p = 0,000) dan terdapat korelasi negatif yang kuat antar variabel (r = -0,695).
Kata kunci: perilaku bullying, sekolah dasar, kecerdasan emosional
ABSTRACT
Bullying behavior is a negative act committed by one or more students repeatedly because the imbalance strength or power. One of the internal factors of bullying behavior is the low level of emotional intelligence has resulted in low self-control causing desire to dominate the weak and those who are victims have the urge to avenge the bullying behavior has ever received so that others who are weaker can feel what they feels. This study analyze the relationship between the level of emotional intelligence with a tendency to bullying behavior in grade V elementary schools student at Denpasar city. This research using correlational description method with cross-sectional approach. 185 fifth grade students as samples were selected using simple random cluster sampling technique. Data collection using a likert scale questionnaire form. Based on the analysis of the data processed using the Spearman Rank Correlation test showed a significant relationship between the level of emotional intelligence and bullying behavior tendency (p=0.000) and there is a strong negative correlation between variables (r=-0.695).
Keywords: bullying behavior, elementary schools, emotional intelligence
Downloads
References
Borba,M.(2010). The Big Book of Parenting Solutions. Alih Bahasa: Gracinia, J. dan Fitriani, Y. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Center for Disease Control and Prevention. (2011). Understanding School Violence Fact Sheet. (online) (http://www.cdc.gov/violenceprevention/pdf/school_violence_fact_sheet-a.pdf diakses 30 Oktober 2014).
Center for Disease Control and Prevention. (2011). Youth Risk Behavior Surveillance System: 2011 National Overview. (online) (http://www.cdc.gov/healthyyouth/yrbs/pdf/us_overview_yrbs.pdf diakses 14 Oktober 2014).
Coloroso, B. (2007). Stop Bullying. Jakarta: Serambi Ilmu Pustaka.
Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Alih Bahasa : Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Alih Bahasa : Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jimerson, S.R, Swearer S.M, Espelage, D.L. (2010).Handbook of bullying in schools an international perspective. New York: Routledge
Kokkinos, Constantinos M.; Kipritsi, Eirini (2011). The relationship between bullying, victimization, trait emotional intelligence, self-efficacy and empathy among preadolescents. Social Psychology of Education: An International Journal, Vol. 15 No. 1 P. 41-58
Pidada, U.S.(2005) Perbedaan Gender Dalam Agresi Relasional Pada Anak-Anak. Bandung: Universitas Padjajaran
Rigby, K. (2007). Revised and Update : Bullying In School and What to Do about it. Australia: ACER Press
Santrock, J. W. (2011). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Schutte, N. S., Malouff, J. M., Hall, L. E., Haggerty, D. J., Cooper, J. T., Golden, C. J., dan Dornheim, L. (1998). Development and validation of a measure of emotional intelligence. Personality and Individual Differences, 25, 167–177. (online) (http://www.recercat.net/bitstream/handle/2072/48144/tfc-galvez-2010-annexos.pdf?sequence=2 diakses 15 Oktober 2014).
Schutte, N.S., Malouff, J.M., dan Bhullar, N. (2009). The Assessing Emotions Scale. C. Stough, D. Saklofske dan J. Parker (Eds.), The Assessment of Emotional Intelligence. New York: Springer Publishing, 119-135.
Seftiana, M. (17 Desember 2013). Maraknya Praktik Bullying di Sekolah. (online) (http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/12/17/maraknya-praktik-bullying-di-sekolah diakses 15 Oktober 2014).
Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa). (2006). Bullying. Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo