Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang yang Dipelihara di Turtle Conservation and Education Centre Serangan

  • Annabella Ruth Wijaya
  • Ida Bagus Windia Adnyana
  • I Made Kardena
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/bulvet.2018.v10.i01.p09

Abstrak

Dermatitis ulseratif adalah penyakit yang paling sering menjangkiti penyu dan/atau tukik yang dipelihara di kolam-kolam penampungan, termasuk di Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), Serangan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui prevalensi, gambar patologi, dan lokasi jejas dermatitis ulseratif pada tukik lekang yang dipelihara di TCEC Serangan, serta perbedaan indeks kondisi tubuh tukik lekang penderita dermatitis ulseratif dengan tukik yang sehat. Prevalensi diketahui dengan menghitung jumlah tukik lekang penderita yang dibandingkan dengan total tukik di TCEC. Morfometri (straight carapace length, straight carapace width, curved carapace length, curved carapace width) dan berat badan tukik diukur untuk mengetahui indeks kondisi tubuh tukik lalu perbedaan indeks kondisi tubuh dibandingkan dengan Uji - T tidak berpasangan. Sampel jaringan kulit diproses menjadi preparat dan diwarnai dengan pewarnaan rutin Hematoxylin eosin(HE). Hasil penelitian ini yaitu : prevalensi dermatitis ulseratif pada tukik lekang di TCEC adalah 16,2%, ditemukan jejas luka dengan kerak kekuningan berdiameter 2 mm hingga 2 cm dan secara mikroskopis ditemukan infiltrasi heterofil dan sel mononuklear pada dermis kulit yang disertai dengan erosi, hiperkeratosis parakeratosis, dan materi nekrosis yang berisi debris sel. Jejas paling sering ditemukan pada area leher (63,04%), diikuti dengan flippers, kepala, kulit dekat karapas, kelopak mata, dan area leher dan flippers secara bersamaan. Terdapat perbedaan indeks kondisi tubuh yang sangat nyata antara tukik lekang penderita dengan yang sehat, dimana rerata indeks kondisi tubuh tukik penderita lebih besar dari yang sehat. Perlu dilakukan perbaikan manajemen pemeliharaan tukik di TCEC.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiographies##

Ida Bagus Windia Adnyana

Laboratorium Patologi Veteriner Universitas Udayana

I Made Kardena

Laboratorium Patologi Veteriner Universitas Udayana

Referensi

Ario R, Wibowo E, Pratikto I Fajar S, 2016. Pelestarian Habitat Penyu dari Ancaman Kepunahan di Turtle Conservation And Education Center (TCEC), Bali. J. Kelautan Tropis. 19(1): 60-66.
Bailey T. 2008. Mortality at a hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata) Rearing Center. Wildlife Middle East News. 3(2): 1-3.
Berata IK, Winaya IBO, Adi AAAM, Adnyana IBW. 2015. Patologi Veteriner Umum. Swasta Nulus. Denpasar
Bjorndal KA, Bolten AB, Chaloupka MY. 2000. Green turtle somatic growth model: evidence for density dependence. Ecol. Appl. 10: 269-282.
Chaloupka M, Work TM, Balazs GH, Murakawa SKK, Morris R. 2008. Cause-specific temporal and spatial trends in green sea turtle strandings in the Hawaiian Archipelago (1982-2003). Mar. Biol. 154: 887-898.
Ernst CH, Lovich JE. 2009. Turtles of the United States and Canada. Ed. 2. JHU Press. Baltimore
Lutz PL, Musick JA, Wyneken J. 2003. The Biology of Sea Turtles. Vol. 2. CRC Press. Florida
Markey BK, Leonard FC, Archambault M, Cullinane A, Maguire D. 2013. Clinical Veterinary Microbiology. Ed. 2. Mosby Elsevier. London
Muñoz FA, Estrada-Parra S, Romero-Rojas A, Gonzales-Ballesteros E, Work TM, Villaseñor-Gaona H, Estrada-Garcia I. 2013. Immunological Evaluation of the Captive Green Sea Turtle (Chelonia mydas) with Ulcerative Dermatitis. J. Zoo and Wildlife Med. 44(4): 837-844.
Orós J, Torrent A, Calabuig P, Déniz S. 2005. Diseases and Causes of Mortality among Sea Turtles Stranded in the Canary Islands, Spain (1998-2001). Dis. Aquat. Org. 63: 13-24.
Orós J, Montesdeoca N, Camacho M, Arencibia A, Calabuig P. 2016. Causes of Stranding and Mortality, and Final Disposition of Loggerhead Sea Turtles (Caretta caretta) Admitted to a Wildlife Rehabilitation Center in Gran Canaria Island, Spain (1998-2014): A Long-Term Retrospective Study. PLoS ONE. 11(2): e0149398.
Reavill DR, Melloy M, Schmidt ER. 2004. Reptile mycotic infections from the literature and 55 cases, In : Proceedings. Association of Reptilian and Amphibian Veterinarians. Naples, USA, 8-11 Mei 2004. Pp: 62-71.
Swain P, Behura A, Dash S. 2007. Serum antibody response of Indian major carp, Labeo rohita, to three species of pathogenic bacteria; Aeromonas hydrophila, Edwardsiella tarda and Pseudomonas fluorescens. Vet. Immunol. Immunopathol. 117:137-141.
Diterbitkan
2018-02-20
##submission.howToCite##
WIJAYA, Annabella Ruth; ADNYANA, Ida Bagus Windia; KARDENA, I Made. Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang yang Dipelihara di Turtle Conservation and Education Centre Serangan. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], p. 57-63, feb. 2018. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/32662>. Tanggal Akses: 14 oct. 2025 doi: https://doi.org/10.24843/bulvet.2018.v10.i01.p09.
Bagian
Articles

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 4 > >>