Efek Toksisitas Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih Diabetik yang Diinduksi Aloksan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik dari ekstrak daun sirih merah terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus putih diabetes mellitus yang diinduksi aloksan. Sebanyak 20 ekor tikus putih jantan galur Sprague-dawley umur ± 3 bulan digunakan dalam penelitian ini. Seluruh sampel tersebut dibagi secara acak menjadi lima kelompok perlakuan yaitu: (P0) tikus sehat yang hanya diberikan aquades; (P1) tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal; (P2) tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal dan ekstrak daun sirih merah 50 mg/kg bb/peroral; (P3) tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal dan ekstrak daun sirih merah 100mg/kg bb/peroral; (P4) tikus yang diberikan aloksan 120mg/kg bb/intraperitoneal dan suspensi glibenklamid 1 mg/kgbb/peroral. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Pada hari ke-31 semua tikus dieuthanasi dan dinekropsi untuk melihat gambaran mikroskopis ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) dosis 50 mg/kg bb dan 100 mg/kg bb tidak menunjukkan perubahan patologi terhadap gambaran mikroskopis ginjal. Hal ini menunjukkan ekstrak daun sirih merah dosis 50 mg/kgbb dan dosis 100 mg/kgbb tidak toksik terhadap jaringan ginjal tikus putih diabetes mellitus.