Identifikasi Dan Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Cerna Anak Babi Yang Dijual Di Pasar Tradisional Di Wilayah Provinsi Bali

  • Kadek Karang Agustina Laboratory of Veterinary Public Health Faculty of Veterinary Medicine Udayana University http://orcid.org/0000-0002-7128-0914
  • Ni Made Ayudiningsih Astiti Sudewi
  • Anak Agung Gde Oka Dharmayudha
  • Ida Bagus Made Oka

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis protozoa dan besarnya prevalensi infeksi protozoa saluran cerna anak babi yang dijual di pasar tradisional di Wilayah Provinsi Bali. Sampel yang diteliti sebanyak 250 feses anak babi yang berasal dari pasar tradisional di Wilayah Bali. Sampel feses diambil dalam keadaan segar kemudian dibagi dua, satu disimpan dalam pot plastik yang berisi sodium acetic formaldehyde (SAF) untuk pemeriksaan dengan metode konsentrasi sedimentasi dan satu sampel disimpan dalam pot plastik yang berisi kalium dichromate untuk pemeriksaan dengan metode apung. Sampel diperiksa secara mikroskopis untuk mengetahui adanya kista atau ookista protozoa saluran cerna. Hasil penelitian terhadap 250 sampel feses anak babi yang diambil di pasar tradisional di Wilayah Provinsi Bali didapatkan 229 sampel (91,6%) terinfeksi protozoa. Prevalensi infeksi yang didapatkan setelah dilakukan identifikasi adalah Amoeba sp. 82,4%, Balantidium sp. 61,2% dan Eimeria sp. 54,8%.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Ni Made Ayudiningsih Astiti Sudewi

Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Denpasar

Anak Agung Gde Oka Dharmayudha

Laboratorium Bedah dan Radiologi Veteriner Universitas Udayana

Ida Bagus Made Oka

Laboratorium Parasitologi Veteriner Universitas Udayana

Referensi

Agustina KK. 2013. Identifikasi dan prevalensi cacing tipe strongly pada babi di bali. Buletin Veteriner Udayana, 5(2): 131-138.
Berrilli F, Prisco C, Friedrich KG, Cerbo PD, Cave DD And Liberato CD. 2011. Giardia duodenalis assemblages and entamoeba species infecting non-human primates in an italian zoological garden: zoonotic potential and management traits. J Parasites & Vectors, 4(199): 1-8.
Buddle JR. 1987. The diagnosis of the diseases of pigs. Sydney South Australia.
Damriyasa IM And Bauer C. 2006. Prevalence and age-dependent occurrence of intestinal protozoan infections in suckling piglets. J Of Berliner Und Munchener Tierarztliche Wochenschrift, 119(7-8): 287-290.
Direktorat Jenderal Peternakan. 2003. Pedoman teknis budidaya ternak babi. (Akses 25 Januari 2014).
Giarratana F, Muscolino D, Taviano G And Ziino G. 2012. Balantidium coli in pigs regularly slaughtered at abattoirs of the province of messina: hygienic observations. J Veterinary Medicine, 77-80.
Ghaffar A. 2010. Intestinal and luminal protozoa. University Of South Carolina School Of Medicine.
Ismail AH, Jeon HK, Yu YM, Do C And Lee YH. 2010. Intestinal parasite infections in pigs and cattle in rural areas of chungcheongnam-do. Korean J Parasitol, 48(4): 347-349.
Kagira JM, Githigia SM, Ng'ang'a JC, Kanyari PWN, Maingi N And gachohi jm. 2010. prevalence of gastrointestinal protozoa and association with risk factors in free-range pigs in Kenya. J Parsitol, 20: 1-9.
Kurniawan EPP. 2003. Prevalensi infeksi protozoa saluran pencernaan anak babi di wilayah kota Denpasar. Skripsi. Universitas Udayana. Denpasar.
Levecke B, Dorny P, Geurden T, Vercammen F And Vercruysse J. 2007. Gastrointestinal protozoa in non-human primates of four zoological gardens in Belgium. J Vet Parasitol, 148: 236-246
Levine ND. 1995. Protozoology veteriner. Diterjemahkan Oleh Suprapto Suekardono. Yogyakarta Gadjah Mada University Press.
Marti HP And Escher E. 1990. SAF: An alternative fixation solution for parasitological stool specimens. J Schweizerische Medizinische Wochenschrift, 120(40): 1473-1476.
Masudana IW. 1975. Peternakan babi di daerah bali, usaha perbaikan melalui pembibitan. Dinas Peternakan Provinsi Bali, Denpasar.
Nugroho E Dan Whendrato I. 1990. Beternak babi. Semarang Eka Offset.
Regan CS, Yon L, Hossain M And Elsheikha HM. 2014. Prevalence of entamoeba species in captive primates in zoological gardens in the UK. Peer J, 2(E.492): 1-16.
Sihombing DTH. 1997. Ilmu ternak babi. Yogyakarta Gadjah Mada University Press.
Soulsby EJL. 1982. Helminths, artropods and protozoa of domesticated animals. 7th Ed. London Bailliere Tindall.
Suryawan GY, Suratma NA, And Damriyasa IM, 2014. Potential at pis source of transmission zoonotic diseases Entamoeba Spp. Buletin Veteriner Udayana, 6(2): 141-145.
Tarigan RF, Sianturi C, Tiuria R, Dan Tampubolon MP. 2004. Perbandingan prevalensi infeksi kecacingan pada babi di kecamatan Siborongborong dan kecamatan Patumbak Sumatra Utara. Departemen Parasitologi Dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Underwood JCE. 1999. Patologi umum dan sistemik. Diterjemahkan Oleh Prof. Dr. Sarjadi, Dr. Sppa. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Yuliari PK, Damriyasa IM, Dan Dwinata IM. 2013. Prevalensi protozoa saluran pencernaan pada babi di Lembah Baliem dan pegunungan Arfak Papua. Indonesia Medicus Veterinus, 2(2): 208-215.
Diterbitkan
2016-02-03
##submission.howToCite##
AGUSTINA, Kadek Karang et al. Identifikasi Dan Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Cerna Anak Babi Yang Dijual Di Pasar Tradisional Di Wilayah Provinsi Bali. Buletin Veteriner Udayana, [S.l.], feb. 2016. ISSN 2477-2712. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/19667>. Tanggal Akses: 14 oct. 2025
Bagian
Articles

Kata Kunci

prevalence; gastrointestinal protozoa; piglets; traditional markets

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2 3