Pengaruh Konsentrasi Asap Cair Batang Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buze-Kurz) dan Masa Simpan terhadap Kualitas Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Segar
Abstract
Abstrak
Ikan nila segar mudah sekali rusak karena mengalami proses pembusukan oleh bakteri akibat kerusakan fisik, kimiawi, maupun biologis. Asap cair bambu tabah dapat dimanfaatkan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri oleh kandungan senyawa fenol yang terkandung dalam asap cair bambu tabah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Bush-Kurz) dan lama penyimpanan terhadap kualitas ikan nila (Oreochromis niloticus) segar serta menentukan konsentrasi asap cair bambu tabah dan lama penyimpanan terbaik untuk menghasilkan ikan nila segar berkualitas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi asap cair bambu tabah yang terdiri dari 3 taraf yaitu 2%, 4% dan 6% dan faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri selama hari ke-0, 1, 2 dan 3. Parameter yang diukur meliputi kadar air, pH, kekerasan, Total Plate Count (TPC) dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara asap cair bambu tabah dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap kekerasan, Total Plate Count (TPC), organoleptik mata, insang, daging, bau dan organoleptic kekerasan ikan nila segar tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, pH dan organoleptik lendir. Perlakuan asap cair bambu tabah 6% dan lama penyimpanan hari ke-1 merupakan perlakuan terbaik menghasilkan ikan nila segar berkualitas.
Abstract
Fresh tilapia fish is easily deteriorated by the process of bacterial activity. The content of phenolic compounds in the liquid smoke of bamboo is used to inhibit the growth of bacteria. The purpose of this study was to determine the effect of tabah bamboo liquid smoke concentrations and the best storage time on the quality of fresh tilapia and to determine the concentration of tabah bamboo smoke and the best storage time to produce quality fresh tilapia fish. This study used a factorial Completely Randomized Design (CRD) within two factors. The first factor is the immediate concentration of tabah bamboo which consists of 3 levels, namely 2%, 4%, and 6%, and the second factor is the storage time from days 0, 1, 2, and days 3 analyzed by analysis of variance. The observed parameters were moisture content, pH, texture, Total Plate Count (TPC), and organoleptic. The results showed that the interaction between the proportion of the liquid smoke of Tabah bamboo and the storage time has a significant effect on the hardness, Total Plate Count (TPC), eye organoleptic, gills, meat, odor, and texture of fresh tilapia fish but not significant effect on water content, pH and mucus. Liquid smoked tabah bamboo 6% and 1 day of storage time is the best treatment to produce quality fresh tilapia fish.
Downloads
References
AOAC. (1995). Official Methods of Analysis The Association Official Analytical. Chemists.
Ardiansyah, M., Abustam, E., & Ali, H. M. (2011). Pengaruh Level Asap Cair dan Jenis Otot terhadap Nilai Daya Ikat Air (Dia) dan pH Daging Sapi Bali yang Ditransportasikan. 1–9.
Badan Standarisasi Nasional. (2006). Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau Sensori. Standar Nasional Indonesia, 2–14.
Bawinto, A. S., Mongi, E. L., & Kaseger, B. E. (2015). Analisa Kadar Air, pH, Organoleptik dan Kapang pada Produk Ikan Tuna(Thunnus Sp) Asap, di Kelurahan Girian Bawah, Kota Bitung, Silawesi Utara. Media Teknologi Hasil Perikanan, 3(2), 55–65. https://doi.org/10.35800/mthp.3.2.2015.10355
Darmadji, P. (1996). Aktivitas Anti Bakteri Asap Cair yang Diproduksi dari Bermacam - Macam Limbah Pertanian. In Agritech (Vol. 16, Issue 4, pp. 19–22).
Djunaidah, I. S. (2017). Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia: Ironi di Negeri Bahari. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 11(1), 12–24. https://doi.org/10.33378/jppik.v11i1.82
Dwiyitno, & Riyanto, R. (2006). Studi Penggunaan Asap Cair untuk Pengawetan Ikan Kembung (Rastrelliger neglectus) Segar. In Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (Vol. 1, Issue 2, p. 143). https://doi.org/10.15578/jpbkp.v1i2.397
Ginting, C., Ginting, S., & Suhaidi, I. (2014). Pengaruh Jumlah Bubuk Kunyit terhadap Mutu Tahu Segar selama Penyimpanan pada Suhu Ruang. Rekayasa Pangan, 9(2), 108–114.
Gómez-Guillén, M. C., Montero, P., Hurtado, O., & Borderías, A. J. (2000). Biological Characteristics Affect the Quality of Farmed Atlantic Salmon and Smoked Muscle. Journal of Food Science, 65(1), 53–60. https://doi.org/10.1111/j.1365-2621.2000.tb15955.x
Haji, A. G. (2013). Komponen Kimia Asap Cair Hasil Pirolisis Limbah Padat Kelapa Sawit. Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan, 9(3), 110. https://doi.org/10.23955/rkl.v9i3.779
Indiarto, R., Nurhadi, B., & Subroto, E. (2012). Kajian Karakteristik Tekstur (Texture Profil Analysis) dan Organoleptik Daging Ayam Asap Berbasis Teknologi Asap Cair Tempurung Kelapa. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, V(2), 106–116.
Kalista, A., Redjo, A., & Rosidah, U. (2018). Analisis Organoleptik (Scoring Test) Tingkat Kesegaran Ikan Nila Selama Penyimpanan. Fishtech, 7(1), 98–103.
Koswara, S. (2009). Teknologi Pengolahan Kedelai (Teori Dan Praktek). In Ebook Pangan (Vol. 21, Issue 21, pp. 7190–7190).
Kurniawan, R., Yoswaty, D., & Nedi, S. (2012). Analisis Bakteri Pembentuk Histamin pada Ikan Tongkol di Perairan Pasie Nan Tigo Koto Tangah Padang Sumatera Barat. Repository Unri.
Lala, N. S., Pongoh, J., & Taher, N. (2017). Penggunaan Asap Cair Cangkang Pala (Myristica fragrans) sebagai Bahan Pengawet pada Pengolahan Ikan Tongko (Euthinnus affinis) Asap. Media Teknologi Hasil Perikanan, 5(1), 24. https://doi.org/10.35800/mthp.5.1.2017.14905
Lombongadil, G. P., Reo, A. R., & Onibaba, H. (2013). Studi Mutu Produk Ikan Japuh (Dussumieria acuta C.V.) Asap Kering Industri Rumah Tangga di Desa Tumpaan Baru, Kecamatan Tumpaan. Media Teknologi Hasil Perikanan, 1(2).
Munandar, A., Nurjanah, & Nurilmala, M. (2009). Kemunduran Mutu Ikan Nila (Oreochormis niloticus) pada Penyimpanan Suhu Rendah dengan Perlakuan Cara Kematian dan Penyiangan. Jurnal Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, XI(2), 88–101.
Muratore, G., Mazzaglia, A., & Lanza, C. M. (2007). Effect of Process Variables on The Quality of Swordfish Fillets Flavored with Smoke Condensate. Food Processing and Preservation, 31, 167–177.
Novita, S. A. (2011). Program Pascasarjana Universitas Andalas Padang. Tesis, 0–16.
Rasydta, H. P. (2015). Penggunaan Asap Cair Tempurung Kelapa Dalam Pengawetan Ikan Bandeng. Indonesian Journal of Chemical Science, 4(1).
Rasydta, H. P., Sunarto, W., & Haryani, S. (2015). Penggunaan Asap Cair Tempurung Kelapa dalam Pengawetan Ikan Bandeng. Indonesian Journal of Chemical Science, 4(1).
Saloko, S., Darmadji, P., Setiaji, B., & Pranoto, Y. (2014). Antioxidative and antimicrobial activities of liquid smoke nanocapsules using chitosan and maltodextrin and its application on tuna fish preservation. Food Bioscience, 7(September), 71–79. https://doi.org/10.1016/j.fbio.2014.05.008
Sasanti, A. D., & Fitria, K. (2012). AKTIVITAS PENGHAMBATAN ISOLAT BAKTERI ASAM. 15, 94–100.
Sulistijowati, R., Djunaedi, O. S., Nurhajati, J., Afrianto, E., & Udin, Z. (2011). Mekanisme Pengasapan Ikan (W. Nadeak (ed.)). Unpad Press.
Sutanaya, A. T. N., Kencana, D. K. P., & Arda, G. (2018). Aplikasi Asap Cair Tempurung Kelapa Mampu Meningkatkan Umur Simpan Fillet Ikan Tuna. Jurnal Beta (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 6(2), 82–89.
Widowati, I., Efiyati, S., & Wahyuningtyas, S. (2014). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Bakteri Pembusukan Ikan Segar. Universitas Negeri Yogyakarta, IX, 146–157.
Zuraida, I., Hasbullah, R., Sukarno, Budijanto, S., Prabawati, S., & Setiadjit. (2009). Aktivitas Antibakteri Asap Cair dan Daya Awetnya terhadap Bakso Ikan. Ilmu Pertanian Indonesia, 14(1), 41–49.