Kajian Efektivitas Beberapa Model Tumpukan pada Pengomposan Kotoran Sapi dan Jerami

  • I Wayan Krispedana Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Yohanes Setiyo Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Ida Ayu Gede Bintang Madrini Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

ABSTRAK


Sisa panen padi berupa limbah jerami yang dapat dihasilkan dalam satu kali panen mencapai 25 ton/ha dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian model tumpukan pengomposan kotoran sapi dan jerami  yang berbeda, dan mengethui model tumpukan yang sesui agar proses pengomposan kotoran sapi dan jerami menghasikan kompos yang terbaik. Penelitian ini menggunakan 3 pelakuan yaitu: P1 (perlakuan menggunakan model tumpukan open windrow), P2 (perlakuan menggunakan model tumpukan static pile), P3 (perlakuan menggunakan model tumpukan china). Berat bahan untuk masing-masing perlakuan adalah 35 kg menggunakan perbandingan berat jerami dan kotoran sapi 2:1 parameter yang diamati adalah suhu, kadar air, Ph, nitrogen, karbon dan rasio C/N. Proses pengomposan dari perlakuan P3 dengan menggunakan perlakuan tumpukan model china memerlukan waktu selama 48, hari perlakuan P2 dengan menggunakan  tumpukan static pile memerlukan waktu selama 51,hari dan P1 menggunkaan tumpukan open windrow memerlukan waktu 45 hari, kualitas kompos yang dihasilkan dari bahan baku jerami dan kotoran sapi pada ketiga perlakuan sudah sesuai dengan standar SNI No. 19-70302004 digunakan sebagai acuan kualitas kompos.


 ABSTRACT


The biomass of the rice harvest is in the form of straw waste produced in one harvest season reaching 25 tons/ha and can be used as raw material for making compost. This research was conducted to determine the effect of different composting pile models of cow manure and straw, and to know the appropriate pile model so that the composting process of cow manure and straw produces compost in accordance with SNI No. 19-70302004. This study used 3 treatments, namely: P1 (treatment using an open windrow pile model), P2 (treatment using a static pile model), P3 (treatment using a Chinese pile model). The materials used in each treatment have a weight of 35 kg with a ratio of straw and cow manure of 2: 1. The observed parameters are pH, moisture content, temperature, nitrogen, carbon, and C/N ratio. The composting process with P3 treatment using the china model pile treatment took 48 days, P2 treatment days using a static pile was take 51 days and P1 using an open windrow pile was take 45 days, the results of composted straw and cow manure on the three treatments had met the SNI No. 19-70302004 which is used as a reference for assessing the quality of compost.


 


 


 


 


 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asngad, A. 2005. Model Pengembangan Pembuatan Pupuk Organik dengan Inokulan (Studi Kasus Sampah Di TPA Mojosongo Surakarta). Jurnal Sainteks Volume 4 Nomor, 1.

Budiarta, I W., Sumiyati ,dan Setiyo, Y. 2017. Pengaruh Saluran Aerasi pada Pengomposan Berbahan Baku Jerami. Jurnal BETA Volume 5, Nomor 1, Maret, 2017

Dewi M. E. Y., Setiyo, Y., Nada, I. M. 2017. Pengaruh Bahan Tambahan pada Kualitas Kompos Kotoran Sapi. Jurnal BETA Volume 5, Nomor 1, Maret, 2017

Ekawati, I. 2003. Pengaruh pemberian inokulum terhadap kecepatan pengomposan jerami padi. Tropika: jurnal Penelitian Pertanian, 11(2), 144-152.

Gandjar, I. 2006. Mikologi dasar dan terapan. Yayasan Obor Indonesia.Ginting dan Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri. Cetakan Pertama Bandung : Penerbit Yarma Widya

Gaur, A.C. 1982. A Manual of rural composting”. In : FAO/UNDP Regional Project RAS/75/004, Field Document No 15, FAO, Rome.

Graves, R.E., Hattemer, G.M., Stetter, D., Krider, J.N. dan Dana, C. 2000. National Engineering Handbook. United States Departement of Agriculture.

Guci, D. 2017. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L) (Doctoral dissertation).

Hanzen RC, Keener HM, and Coihnk HAJ. 1989. Polutry manure composting : An explarotory study. J Transaction of the ASAE 32(6): 2151 – 2158.

Kusuma, M. A. 2012. Pengaruh Variasi Kadar Air terhadap Laju Dekomposisi Kompos Sampah Organik di Kota Depok (Doctoral dissertation, Tesis Fak. Teknik Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Indonesia).

Llodra, J. C., Bravo, M., Delgado‐Rodriguez, M., Baca, P., & Galvez, R. 1993. Factors influencing the effectiveness of sealants–a meta‐analysis. Community dentistry and oral epidemiology, 21(5), 261-268.

Martin AM. 1998. Bioconversion of waste materials to industrial products. Blackie Academic and Professional. London.

Massa S., Setiyo, Y., Widia, I. W. 2016. Pengaruh Perbandingan Jerami dan Kotoran Sapi Terhadap Profil Suhu dan Karakteristik Pupuk Kompos yang Dihasilkan. Jurnal BETA Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016.

Murbandono, L., 2008. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.

Muriani, N. W. 2011. Pengaruh Konsentrasi Daun Gamal (Gliricidia sepium) dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Larutan MOL. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.

Nishizaki K, Yokochi Y, Shibata Y, and Nagai T. 1997. Developent of composting system. JARQ 31: 233 – 238.

Palma N. 2002. Rancang bangun fasilitas pengomposan berbahan baku sampah di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Perla M. 1997. Community composting in developing countries. J Biocycle 38(6): 48-54.

Reza AN. 2003. Pengomposan limbah sludge industri kertas dengan metode Cina dan pemanfaatannya sebagai komponen media tanam kacang panjang. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rochaeni, A. 2008. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Kompetisi. manajerial, 410.

Setiawan A, 2003. Pemanfaatan isi rumen (kambing dan domba) sebagai inokulan dalam proses pengomposan sampah pasar ( organik ) dengan kotoran sapi perah. Skripsi. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Setiyo Y., K.B. Susrusa, I D.G.M. Permana and I G.A.L. Triani., 2015. Development of the LEISA system for the cultivation of consumed potatoes (Solanum tuberosum L.) Granola variety to improve land quality and productivity.Proceedings of SENASTEK, 2015.

Sudarmadji, S., & Haryono, B. 1997. Suhardi. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, 96-114.

Sulistyorini, L. 2005. Pengelolaan Sampah dengan Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2(1):77-84.

Sutanto R. 2002. Penerapan pertanian organik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Wahyono, S. dan Sahwan, FL. 1998. Solid waste composting trend and projects. J Biocycle 38(1):64-68.
Published
2021-01-24
How to Cite
KRISPEDANA, I Wayan; SETIYO, Yohanes; MADRINI, Ida Ayu Gede Bintang. Kajian Efektivitas Beberapa Model Tumpukan pada Pengomposan Kotoran Sapi dan Jerami. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 10, n. 1, p. 1-10, jan. 2021. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/69404>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2022.v10.i01.p01.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3