Pengaruh Variasi Suhu dan Ketebalan Irisan Kunyit Pada Proses Pengeringan Terhadap Sifat Fisik Tepung Kunyit

  • Ni Putu Intan Oktavia Fitriani Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung Bali
  • Ni Luh Yulianti Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung Bali
  • Ida Bagus Putu Gunadnya Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung Bali

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) untuk mengetahui pengaruh variasi suhu dan ketebalan irisan kunyit terhadap kualitas tepung kunyit yang dihasilkan dan (2) untuk mengetahui perlakuan terbaik yang menghasilkan tepung kunyit dengan kualitas yang baik. Penelitian ini menggunakan uji bnt (beda nyata terkecil) masing-masing terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan, yaitu perlakuan menggunakan suhu pengeringan 50oC dan ketebalan 0,5cm, perlakuan menggunakan suhu pengeringan 50oC dan ketebalan 1cm, perlakuan menggunakan suhu pengeringan 50oC dan ketebalan 1,5cm, perlakuan menggunakan suhu pengeringan 60oC dan ketebalan 0,5cm, perlakuan menggunakan suhu pengeringan 60oC dan ketebalan 1cm, perlakuan menggunakan suhu pengeringan 60oC dan ketebalan 1,5cm. Data pengaruh suhu dan ketebalan irisan kunyit yang diperoleh diolah menggunakan program komputer Microsoft Excel dan dilanjutkan menggunakan Analisis of Variance (ANOVA). Parameter yang diamati yaitu kadar air, sudut curah, indeks keseragaman, rendemen butiran, kerapatan curah, warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan ketebalan irisan kunyit 0,5 cm menghasilkan kadar air 11,5% dan suhu pengeringan 60oC menghasilkan kadar air sebesar 10,5%Bb. Nilai sudut curah terkecil dihasilkan pada ketebalan irisan kunyit 0,5 cm yaitu sebesar 36,2o dan suhu pengeringan 60oC menghasilkan sudut curah sebesar 36,2o. Nilai kerapatan curah pada perlakuan ketebalan 1 cm dan suhu pengeringan 60oC yaitu sebesar 484kg/m3. Rendemen butiran tertinggi dihasilkan pada perlakuan ketebalan irisan kunyit 1 cm dan suhu pengeringan 60oC (T2S2) yaitu sebesar 25,3%.


 


The purposes of this research  were (1) to determine the effect of variations in temperature and thickness of turmeric slices on the quality of turmeric flour produced and to determine the best treatment that produces turmeric flour with good quality. This study uses the bnt test (the smallest significant difference) each consisting of six treatments and three replications, namely treatment using a drying temperature of 50oC and a thickness of 0,5cm, drying temperature of 50oC and thickness of 1cm, drying temperature of 50oC and a thickness of 1,5cm, treatment using a drying temperature of 60oC and a thickness of 0,5cm, treatment using a drying temperature of 60oC and a thickness of 1cm, treatment using a drying temperature of 60oC and a thickness of 1,5cm. Data on the influence of temperature and thickness of turmeric slices obtained were processed using a Microsoft Excel computer program and continued using Analysis of Variance (ANOVA). The parameters observed were water content, bulk angle, uniformity index, grain yield, bulk density, color. The results showed that the treatment of turmeric sliced ??thickness of 1 cm produced a water content of 12,5%Wb and a drying temperature of 60oC produced a moisture content of 10.5%Wb. The smallest bulk angle value produced at the thickness of turmeric slices 0,5 cm  is equal to 36.2o and the drying temperature of 60oC produces a bulk angle of 36.2o. The value of bulk density in the treatment of 1 cm thickness and 60oC drying temperature is 484 kg/m3. The highest yield of flour was produced in the treatment of 1 cm turmeric slice thickness and a drying temperature of 60oC , which was 25.3%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, I. (1997). Pengaruh tepung rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap palatabilitas umpan dan reproduksi mencit putih (Mus musculus).Badan Standar Nasional. 2014. Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor : 7953 : 2014 tentang Kunyit.


Arpah, M. (1993). Pengawasan Mutu Pangan. Penerbit Tarsito, Bandung.


Darwis, S. N., Indo, A. M., & Hasiyah, S. (1991). Tumbuhan Obat dan Famili Zingiberaceae. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Bogor.


Hasanuddin, J. T. P. U. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERHIMPUNAN TEKNIK PERTANIAN INDONESIA 2015 “Peran PERTETA dalam Mendukung Swasembada Pangan Nasional 2017”.


Naibaho, B., & Sinambela, B. D. A. (2000). Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kelarutan Kukurmin Dari Tepung Kunyit (Cucurma domestica Val) Pada Berbagai Suhu Air. Universitas HKBP Nommensen, Medan.


Prana, M. S., & Hawkes, J. G. (1981). Kunyit atau Koneng dan Kerabat–kerabat Dekatnya sebagaiBahan Pangan. Buletin Kebun Raya, Bogor.


Priastuti, R. C., & Suhandy, D. (2017). Pengaruh Arah Dan Ketebalan Irisan Kunyit Terhadap Sifat Fisik Tepung Kunyit Yang Dihasilkan. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 5(2).


SARI, W. (2016). Sifat Fisik Bungkil Kedelai sebagai Pakan Ternak dari Berbagai Ukuran Partikel. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makasar.


Winarto, I. W., & Lentera, T. (2004). Khasiat & manfaat kunyit. AgroMedia.Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.



Wiratarkusumah, M., Kamarudin, A., & Atjeng, M. (1992). Sifat Fisik Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Dikti. Pusat Antar Universitas Pangandan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Published
2019-12-11
How to Cite
OKTAVIA FITRIANI, Ni Putu Intan; YULIANTI, Ni Luh; PUTU GUNADNYA, Ida Bagus. Pengaruh Variasi Suhu dan Ketebalan Irisan Kunyit Pada Proses Pengeringan Terhadap Sifat Fisik Tepung Kunyit. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 8, n. 2, p. 266-271, dec. 2019. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/53808>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2020.v08.i02.p10.
Section
Articles