Pemanfaatan Limbah Pelepah Siwalan (Borassus flabellifer) menjadi Briket Bahan Bakar Tungku
Abstract
Abstrak
Pelepah siwalan adalah bahan berselulosa yang sesuai digunakan sebagai materi dasar untuk pembuatan briket. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan karakteristik briket dari arang pelepah siwalan dengan ukuran mesh dan persentase perekat yang berbeda serta memperoleh parameter perlakuan yang menghasilkan briket pelepah siwalan berkualitas paling baik. Dalam penelitian ini, digunakan desain eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah variasi ukuran mesh yang terdiri dari 3 variasi mesh (S1: 60 mesh, S2: 80 mesh) dan faktor kedua adalah persentase perekat yang terdiri dari 5 variasi (M1: 30%, M2:35%, M3: 40%, M4: 45%, M5: 50%). Dengan kombinasi rancangan eksperimen ini yang diulang dua kali, diperoleh sebanyak 20 sampel pengulangan. Parameter yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah jumlah kadar air, jumlah kadar abu, kuat tekan, kerapatan dan laju pembakaran. Hasil dari penelitian ini adalah ada interaksi yang signifikan antara ukuran partikel arang dan persentase perekat terhadap parameter-parameter seperti kadar air, kadar abu, kuat tekan, kerapatan, dan laju pembakaran. Perlakuan terbaik diperoleh pada penggunaan ukuran 80 mesh dan persentase perekat 50%, kadar air dengan nilai 6,66%, kadar abu dengan nilai 4,35%, kuat tekan sebesar 64,16 N, kerapatan massa dengan nilai 0,43 g/cm³ dan laju pembakaran dengan nilai 0,107gr/menit.
Abstract
Palm tree fronds are a cellulose material that is suitable for use as a basic material for making briquettes. The aim of this research is to obtain the characteristics of briquettes from siwalan frond charcoal with different mesh sizes and adhesive percentages and to obtain treatment parameters that produce the best quality siwalan frond briquettes. In this research, a Randomized Group Design (RAK) experimental design was used with two factors. The first factor is the variation in mesh size which consists of 3 mesh variations (S1: 60 mesh, S2: 80 mesh) and the second factor is the adhesive percentage which consists of 5 variations (M1: 30%, M2: 35%, M3: 40%, M4: 45%, M5: 50%. By combining this experimental design which was repeated twice, 20 repetition samples were obtained. The parameters that are focused on in this research are the amount of water content, the amount of ash content, compressive strength, density and combustion rate. The results of this research are that there is a significant interaction between charcoal particle size and adhesive percentage on parameters such as water content, ash content, compressive strength, density and burning rate. The best treatment was obtained using 80 mesh size and an adhesive percentage of 50%, water content with a value of 6.66%, ash content with a value of 4.35%, compressive strength of 64.16 N, mass density with a value of 0.43 g/cm³ and combustion rate with a value of 0.107gr/minute.
Downloads
References
Arni, Labania Hosiana MD, N. A. (2014). Studi Uji Karrakteristik Fisis Briket Bioarang Sebagai Sumber Energi alternatif. 3(March), 89–98.
Biantoro, B. A., dan Widayat, W. (2021). Pengaruh Tekanan Kompaksi dan Perekat terhadap Karakteristik Briket Limbah Daun Cengkeh. Jurnal Inovasi Mesin, 3(2), 18–28. https://doi.org/10.15294/jim.v3i2.52796
BSN. (2000). Standar Nasional Indonesia Briket Arang Kayu. Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1-4.
Faizal, M., Andynapratiwi, I., dan Putri, P. D. A. (2014). Pengaruh komposisi arang dan perekat terhadap kualitas biobriket dari kayu karet. Jurnal Teknik Kimia, 20(2).
Iriany, S. F. A. S. M. (2016). Pengaruh Perbandingan Tempurung Kelapa Dan Eceng Gondok Serta Variasi Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Briket. Jurnal Teknik Kimia USU, 5(3), 56–61. https://doi.org/10.32734/jtk.v5i3.1546
Lestari, I., dan Harahap, M. B. (2016). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Briket Terhadap Nilai Kalor Dan Lama Waktu Pembakaran. EINSTEIN e-JOURNAL, 4(1).
Mulyadi, A. F., Dewi, I. A., dan Deoranto, P. (2021). Pemanfaatan Kulit Buah Nipah Untuk Pembuatan Briket Biorang Sebagai Sumber Energi Alternatif. 1, 1–9.
Pane, J. P., Junary, Erwin, Herlina, N. (2015). Pengaruh Konsentrasi perekat Tepung Tapioka Dan Penambahan Kapur Dalam Pembuatan Briket Arang Berbahan Baku Pelepah Aren (Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia, 4(2), 1–7.
Patabang, D. (2012). Kaarakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi Dengan Variasi Bahan Perekat. Jurnal Mekanikal, 3(2), 286–292.
Petir, P. (2021). Briket Pelepah Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Alternatif Yang Bernilai Ekonomi Dan Ramah Lingkungan. Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri, 9(2), 1–15.
Pratama, A. A, Shadewa, D, M. (2018). Pengaruh komposisi bahan dasar dan variasi jenis perekat terhadap nilai kalo, kadar air, dan kadar abu. Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin, 1(2), 1–10.
Ristianingsih, U. Y., dan Ayuning, Syafitri K.S, R. (2015). Pengaruh Suhu Dan Konsentrasi Perekat Terhadap Karakteristik Briket Bioarang Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pirolisis. Konversi, 4(2), 16. https://doi.org/10.20527/k.v4i2.266
Ritzada, I.P.D.P. Yulianti, N. L. G. I. B. P. (2021). Karakteristik Briket Biomassa dengan Variasi Geometri dan Jenis Bahan Baku yang Berbeda. JBeta, 9(September), 1–9.
Saputra, D., Siregar, A. L., dan Rahardja, I. B. (2021). Karakteristik Briket Pelepah Kelapa Sawit Menggunakan Metode Pirolisis Dengan Perekat Tepung Tapioka. Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa Dan Inovasi, 143-156.
Setiawan, A. A., Okvi, C., dan Pamilia. (2012). Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergaji Terhadap Nilai Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, 18(2), 9–16.
Wirawan, I. P. S., Sutrisno, S., Seminar, K. B., dan Nelwan, L. O. (2018). Characteristics of Microactive Carbon from Bamboo Var. Petung as Adsorbent. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 147(1). https://doi.org/10.1088/17551315/147/1/012028