Analisis Iklim Mikro di Greenhouse dengan Atap Tipe Arch untuk Budidaya Bunga Krisan Potong
Abstract
Petani di Desa Candikuning membangun greenhouse untuk budidaya bunga krisan potong tanpa melakukan perhitungan teknis. Greenhouse tersebut dibangun berdasarkan pada ketersediaan bahan baku lokal, biaya tersedia dan topografi wilayah. Analisis iklim mikro pada greenhouse dengan atap tipe arch untuk optimasi kecepatan pertumbuhan dan kualitas bunga krisan yang dihasilkan menjadi obyek penelitian. Data-data yang dikumpulkan adalah: data iklim mikro (suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya), data pertumbuhan tanaman krisan (tinggi tanaman) dan data kualitas bunga (jumlah dan diameter bunga). Hasil penelitian terhadap intensitas cahaya rata-rata di greenhouse dengan tinggi atap 2,5 m, 3,0 m dan 3,5 m masing-masing adalah : 27.6 ± 5.5 k.lux, 27,5 ± 4,3 k.lux dan 29.5 ± 2,5 k.lux dengan suhu rata-rata adalah 21,1 ±0,2 oC, 27,5 ±0,17 oC dan 21,2 ±0,3 oC. Intensitas cahaya yang memasuki ruangan greenhouse sebesar 20 – 30 % dari intensitas cahaya yang mengenai atap bangunan. Kelembaban udara di ruang greenhouse tersebut masing-masing adalah 73,3 ± 0,5%, 77,5 ± 0,4 %, dan 86,3 ± 0,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah energi radiasi matahari yang diterima atap dan dinding greenhouse untuk menaikkan suhu ruangan dan intensitas cahaya dari greenhouse secara efektif untuk mendukung proses fotosintesis, sehingga tanaman berbunga pada ketinggian 70-80 cm dengan bunga pertama berdiameter rata-rata 7,5 ± 0,6 cm.
Farmers in Candikuning Village built a greenhouse for chrysanthemum cut flowers cultivation without performing technical calculations. The greenhouse was built based on the availability of local raw materials, available costs, and regional topography. Micro-climate analysis on roof-type greenhouse with arch type to optimize the growth speed and quality of the chrysanthemum produced is the object of research. The data collected are microclimate data (temperature, humidity, and light intensity), data on the growth of chrysanthemum plants (plant height) and flower quality data (number and diameter of flowers). The results of the study on the average light intensity in greenhouses with roof height of 2.5 m, 3.0 m and 3.5 m respectively are: 27.6 ± 5.5 k.lux, 27.5 ± 4.3 k.lux and 29.5 ± 2.5 k.lux with an average temperature of 21.1 ± 0.2 oC, 27.5 ± 0.17 oC and 21.2 ± 0.3 oC. The intensity of the light entering the greenhouse room is 20-30% of the intensity of light that affects the roof of the building. The air humidity in the greenhouse space is 73.3 ± 0.5%, 77.5 ± 0.4%, and 86.3 ± 0.7%, respectively. This shows that the amount of solar radiation energy received by the roof and walls of the greenhouse to increase the room temperature and light intensity from the greenhouse effectively to support photosynthesis so that the plants flower at an altitude of 70-80 cm with the first flower with an average diameter of 7.5 ± 0.6 cm
Downloads
References
Budiarto, Y. Sulyo, R. Maaswinkel dan S. Wuryaningsih. 2006. Budidaya Krisan Bunga Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.Jakarta.
Carvalho S. M. P., H. Abi-Tarabay and E. Heuvelink. 2005. Temperature affects Chrysanthemum flower characteristics differently during three phases of the cultivation period. Journal of Horticultural Science & Biotechnology. Vol 80 No 2, pg 209–216.
Fernández J.A., F. Orsini, E. Baeza, G.B. Oztekin, P. Muñoz, J. Contreras and J.I. Montero. 2016. Current trends in protected cultivation in Mediterranean climates. Eur. J. Hortic. Sci. 83(5), 294–305 | ISSN 1611-4426
Harjadi, S. S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta. 197 hal.
Hasim,I. Dan M,Reza.1995. Krisan.Penerbit penebar swadaya. Jakarta.
Herpinawati.2010. Tingkat Pertumbuhan dan Biomassa Bibit Rhizophora apiculata di Perairan Delta Upang Banyuasin Sumatera Selatan.ejournal.unsri.ac.id /index.php/maspari/article/ download/1116/335 (diakses pada tanggal 18 Juli 2015)
Inggrit. 2013. Fisiologi Tumbuhan. http://inggritmemo.com/2013/02/fisiologi-tumbuhan-soal-dan-jawaban.html (diakses pada tanggal 15Agustus 2015)
Kramer, D.J. dan T.T Kozlowsky. 1960. Physiology of Trees, dalam Pengkajian Penerapan Teknik Budidaya Rhizophora mucronata dengan Stek Hipokotil,
Mulyani, N., C. Kusmana, dan Supriyanto. 1999. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 5: 57-65
Handley, M. K., & Horst, R. K. (1988, May). The effect of temperature and light on chrysanthemum stunt viroid infection of florists chrysanthemum. In VII International Symposium on Virus Diseases of Ornamental Plants 234 (pp. 89-98).
Sudaryono. 2004. Pengaruh Naungan Terhadap Perubahan Iklim Mikro Pada Budidaya Tanaman Tembakau Rakyat. Pusat Pengkajian dan Penerapan Tenkologi Lingkungan.
Yuliasih N.P, Sumiyati, and. Y. Setiyo. 2015. Analisis Profil Suhu pada Greenhouse Tipe Arch untuk Budidaya Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium). Jurnal Beta (Biosistem dan Teknik Pertanian) 4(1).