PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN BERDASARKAN NILAI PRODUKSI DI KABUPATEN BULELENG

  • Gede Yuda Paramartha Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
  • I Putu Gede Sukaatmadja Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
  • Ni Wayan Sri Astiti Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Abstract

Sektor terbesar yang berkontribusi terhadap PDB Kabupaten Buleleng adalah pertanian. Dalam rangka pengembangan sektor-sektor ini perlu diketahui komoditas apa saja yang tergolong unggulan. Penelitian ini memiliki tujuan: 1). Menganalisis berbagai komoditas pertanian di Kabupaten Buleleng yang sangat baik, dan 2). Menilai struktur pertumbuhan komoditas pertanian Kabupaten Buleleng. Studi ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2016 Buleleng di Kabupaten, Provinsi Bali. Data yang digunakan adalah data skunder. Alat analisis yang digunakan adalah Location Quotient dan Typolegi Klassen. Hasil penelitian menunjukkan pola pertumbuhan dan struktur komoditas pertanian di Kabupaten Buleleng merupakan komoditas unggulan berdasarkan komoditas tanaman pangan dan tingkat pertumbuhannya adalah jagung. Kacang tanah dan padi tumbuh lambat, namun memiliki kontribusi yang besar. Komoditi tanaman sayuran unggulan di Kabupaten Buleleng pada tahun 2010 sampai 2015 adalah bawang putih dan cabe, karena merupakan komoditas unggulan. Komoditas bawang merah, tomat, kacang-kacangan dan kangkung merupakan komoditas yang tumbuh, meski belum menjadi komoditas unggulan, yang termasuk dalam komoditas potensial adalah kubis, sementara komoditas yang terbelakang adalah sawi dan kacang. Potensi komoditas tanaman bibit kabupaten buleleng 2015 tersebar di delapan kecamatan. Komoditi durian berpotensi dikembangkan di kecamatan Seririt, Busungbiu, Banjar, Sukasada, Buleleng, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula, sedangkan komoditas sawo dapat dikembangkan di semua wilayah Kabupaten Buleleng, karena di setiap kecamatan memiliki produksi sawo. Komoditas jambu biji berpotensi dikembangkan di tujuh kecamatan yaitu Grokgak, Seririt, Busunbiu, Banjar, Sukasada, Buleleng, dan Sawan. Komoditas pepaya bisa dikembangkan di semua wilayah kabupaten buleleng.Tanaman perkebunan secara keseluruhan pada tahun 2010 sampai 2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat, namun hanya dua komoditas yang mengalami pertumbuhan lambat dibandingkan dengan Provinsi Bali yaitu vanili dan robusta kopi. Tingkat pertumbuhan rata-rata tumbuh cepat rata-rata selama tahun 2010 sampai 2015 adalah babi Bali, landrance, penggoda punggung, kambing, dan tangkapan ikan. Untuk ayam petelur dan ayam pedaging tidak dibudidayakan di Kabupaten Buleleng.


 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-10-31
How to Cite
PARAMARTHA, Gede Yuda; SUKAATMADJA, I Putu Gede; SRI ASTITI, Ni Wayan. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN BERDASARKAN NILAI PRODUKSI DI KABUPATEN BULELENG. JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management), [S.l.], v. 5, n. 2, p. 43-48, oct. 2017. ISSN 2684-7728. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/38561>. Date accessed: 29 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JMA.2017.v05.i02.p07.
Section
Articles