FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH PERKOTAAN INDONESIA BAGIAN TIMUR: ANALISIS DATA RISKESDAS 2018
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit yang kejadiannya terus meningkat baik di dunia dan di Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia tertinggi terjadi di wilayah perkotaan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat perkotaan seperti pola konsumsi berisiko dan aktivitas fisik yang kurang membuat masyarakat perkotaan menjadi lebih berisiko mengalami hipertensi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan hipertensi di Wilayah Perkotaan Indonesia Bagian Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu 38.271 responden yang merupakan individu berusia ? 18 tahun yang berdomisili di wilayah perkotaan Indonesia bagian timur (Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua) yang menjadi responden Riskesdas 2018 dan memenuhi kriteria pemilihan sampel. Penelitian ini menggunakan Probability sampling dengan Two Stage Sampling yang merupakan teknik dalam penentuan sampel yang digunakan dalam Riskesdas 2018. Data analisis yang dilakukan yaitu univariat, bivariat dengan analisis regresi logistic sederhana dan multivariat dengan analisis regresi logistic berganda. Hasil penelitian ini yaitu persentase Hipertensi mencapai 16,83%. Hipertensi berhubungan dengan Obesitas (OR 1,81; 95% CI 1,62-1,92), Riwayat diabetes (OR 1,81; 95% CI 1,60-2,27), aktivitas fisik (OR 1,14; 95% CI 1,01-1,31), dan kebiasaan merokok (OR 1,46; 95% CI 1,26-1,52). Kesimpulan hasil penelitian faktor sosiodemografi, faktor fisik dan riwayat penyakit serta faktor gaya hidup yang berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, obesitas, riwayat diabetes, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi makanan asin.
Kata Kunci : Hipertensi, Perkotaan, Indonesia Bagian Timur