PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT KELAS MENENGAH DI KECAMATAN CURUG TANGERANG PADA MASA PANDEMI COVID-19
Abstract
Eksistensi masyarakat kelas menengah di Indonesia yang sulit diidentifikasi keberadaannya dan menjadi pendorong untuk roda perekonomian suatu negara dikarenakan sifat konsumsi yang cenderung tinggi. Pada masa Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada masayarakat yang salah satunya adalah pada dampak ekonomi. Kecamatan Curug merupakan wilayah yang startegis dan penduduk yang heterogenitasnya tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan dianalisis dengan teori leisure class atau kelas pemboros yang digagas oleh Thorstein Veblen. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana dampak Pandemi Covid-19 terhadap Masyarakat kelas menengah di Kecamatan Curug dan bagaimana perilaku konsumsi Masyarakat kelas menengah pada masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Curug. Hasil dari penelitian ini adalah Masyarakat kelas menengah pada masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Curug Tangerang cenderung berlebihan. Adanya dampak pada pola perilaku konsumsi sebagai leisure class yaitu atensi dalam menggunakan produk industri budaya yang memiliki simbol agar mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Pendapatan yang menurun bukanlah menjadi halangan dari konsumsi berlebihan. Penggunaan jasa pinjaman dan metode pembayaran secara kredit merupakan strategi dalam pemenuhan naluri konsumsi pada saat kondisi perekonomian menurun pada masa Pandemi Covid-19. Hal tersebut sejalan dengan Teori Veblen yang mengemukakan sifat leisure class yang menggunakan predatory instinct untuk menyalurkan naluri konsumsi yang berlebihan. Saran yang diperoleh dari penelitian ini adalah bagi masyarakat kelas menengah agar tidak mengembangkan perilaku konsumsi yang berlebihan dan menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatannya, bagi pemerintah agar menjadikan penelitian ini sebagai refrensi dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan pembangunan dalam pengembangan Kecamatan Curug pada sektor sosial dan ekonomi.
Kata Kunci: Perilaku konsumsi, Masyarakat kelas menengah, Pandemi Covid-19