INVESTIGATING THE GLOBAL WARMING/CLIMATE CHANGE (LA-NINA) PHENOMENA, LAND USE CHANGE AND ENVIRONMENTAL DEGRADATION MITIGATION ON BALI ISLAND
Abstrak
Sampai saat ini (bulan Agustus 2016) walaupun tergolong wilayah musim panas (April-Oktober), Bali masih turun hujan (penomena La-Nina). Metode yang dipakai dalam pengamatan ini yaitu dengan mengumpulkan data primer (langsung kelapangan) dan data skunder (informasi dari media cetak). Hasil pengamatan penomena La-Nina menunjukkan bahwa, komoditi perkebunan seperti produksi kopi masa panennya menjadi lebih pendek, buah mengalami kerontokan sebelum masak, sehingga produksi mengalami penurunan. Kenyataan ini bisa dilihat pada petani kopi didesa Sepang, kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Selain itu, beberapa pantai di Bali permukaan air laut mengalami kenaikan cukup signifikan yang terjadi dipantai Lepang, kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Air laut naik kedarat menggenangi areal persawahan seluas kurang lebih lima hektar. Lebih dari pada itu, penomena La-Nina juga bisa disaksikan dengan hilangnya habitat kepiting purba dipantai pulau Nusa Penida dan naik kedarat menempati sebuah Gua Giri Putri. Alih fungsi areal persawahan menjadi rumah tinggal penduduk terus belangsung. Namun demikian usaha mitigasi kerusakan lingkungan dari pemerintah sebagai penyeimbang tetap dilakukan seperti penguatan peran dari kebun raya Eka Karya Bedugul sebagai ruang terbuka hijau dan pusat kegiatan penelitian.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.