Perbandingan Fiksasi Metode Perendaman Dan Penyemprotan Alkohol 96% Terhadap Morfologi Sel Preparat Pap Smear Yang Diwarnai Papanicolaou
Main Article Content
Abstract
Pap smear merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks uteri. Pemeriksaan Pap smear menggunakan bahan swab yang harus difiksasi sebelum pewarnaan Papanicolaou. Fiksasi memegang peranan penting untuk menghasilkan preparat yang baik dan adekuat. Saat ini fiksasi standar untuk Pap smear adalah dengan perendaman preparat menggunakan alkohol 96%. Banyak upaya yang dilakukan untuk memperoleh metode fiksasi yang lebih praktis atau sederhana, tetapi tetap mempertahankan kualitas preparat Pap smear. Penelitian ini bertujuan membandingkan fiksasi metode perendaman dan penyemprotan alkohol 96% terhadap morfologi sel preparat pap smear yang diwarnai papanicolaou. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yaitu yang membandingkan proses preanalitik fiksasi preparat apusan Pap smear metode penyemprotan dengan perendaman. Sampel ini diperoleh dari 49 orang pasien wanita, masing masing pasien diambil 2 preparat Pap smear, kemudian 1 preparat difiksasi dengan alkohol 96% metode penyemprotan dan 1 preparat yang lain difiksasi dengan alkohol 96% metode perendaman, lalu dilakukan pewarnaan Papanicolaou. Data hasil pemeriksaan sampel diuji dengan uji statistic program SPSS.
Article Details
References
2. Arbyn, M., Weiderpass, E., Bruni, L., de Sanjosé, S., Saraiya, M., Ferlay, J. & Bray, F. 2020. Estimates of incidence and mortality of cervical cancer in 2018: a worldwide analysis. The Lancet Global Health, 8(2): e191–e203.
3. Chantziantoniou, N., Donnelly, A.D., Mukherjee, M., Boon, M.E. & Austin, R.M. 2017. Inception and development of the papanicolaou stain method. Acta Cytologica, 61(4–5): 266–280.
4. Cibas, E.S. & Ducatman, B.S. 2021. Cytology Diagnostic Principles and Clinical Corelates. Fifth Edit.
5. Damailia, H.T. & Oktavia, T.R. 2015. Faktor-Faktor Determinan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Metode Pap Smear Pada Pasangan Usia Subur (Pus). Gaster | Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(2): 99–107.
6. Fatmasari, A.R. 2017. Pap Smear Berbasis Kombinasi Fitur the Cervical Cancer Classification Through Feature Combination Based Pap Smear Images Andi Rezky Fatmasari Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. the Cervical Cancer Classification Through Feature Combination Based Pap Smear Images.
7. Jeklin, A. 2016. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Tentang Pentingnya Pap Smear Sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks.
8. Kamal, M. 2022. Pap Smear Collection and Preparation: Key Points. Cytojournal.
9. Khristian, E. & Inderati, D. 2017. Sitohistoteknologi. Pusat Pend. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
10. Lestari, D.Y. 2017. Perbandingan Penggunaan Fiksasi Hair Spray Dengan Fiksasi Rutin Pada Pap Smear Dengan Metode Bethesda. Saintika Medika, 11(2): 68.
11. Mastutik, G., Alia, R., Rahniayu, A., Kurniasari, N., Rahaju, A.S. & Mustokoweni, S. 2015. Skrining Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya dan Rumah Sakit Mawadah Mojokerto. Majalah Obstetri & Ginekologi, 23(2): 54.
12. Naqsyabandi S. 2022. Gambaran Variasi Waktu Pewarnaan Papanicolaou pada Preparat Sitologi Mukosa Mulut Perokok. Jurnal Medika Husada, 2(1): 19–24. https://jurnal.aakpekalongan.ac.id/index.php/jumeha/article/view/10/20.
13. Nayar, R. & Wilbur, D.C. 2015. The Bethesda System for Reporting Cervical Cytology. Third Edit. R. Nayar & D. C. Wilbur, eds. Heidelberg New York Dordrecht London.
14. Nkwabong, E., Laure Bessi Badjan, I. & Sando, Z. 2019. Pap smear accuracy for the
15. Quintana, S.B.S., Carvalho, F.L., Silva, G.R.F., Campos, M.B.T., Maia, M.C.S., Araújo Júnior, M.L.C. & Quintana, M.S.B. 2019. Comparative evaluation of the quality of Papanicolaou staining at different intervals of fixation times using 96% ethyl alcohol. Jornal Brasileiro de Patologia e Medicina Laboratorial. http://www.gnresearch.org/doi/10.5935/1676-2444.20190006.
16. Sari, I., Bastian & Realita, T.E. 2021. Analisa Metode Fiksasi Kering Menggunakan Giemsa Dan Fiksasi Basah Menggunakan Papanculaou Pada Pemeriksaan Pap Smear. Masker Media, 9(2): 447.
17. Tarsy, I.K. 2018. Perbandingan Gambaran Mikroskopis Cairan Efusi Pleusa Tanpa Fiksasi Alkohol 70% dan Menggunakan Alkohol 70% dengan Variasi Waktu. Mahasiswa Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur: 1–15. http://repository.unimus.ac.id/2035/8/18. MANUSKRIP.pdf.
18. Wiastini, N.P.A.O., Putra, I.K.G.D. & Wibawa, K.S. 2019. Klasifikasi Sel Nukleus Pap Smear Menggunakan Metode Backpropagation Neural Network. Jurnal Ilmiah Merpati (Menara Penelitian Akademika Teknologi Informasi), 7(3): 224.