Hoikusho sebagai Faktor Utama Work Life Balance dalam Anime Gakuen Babysitters
Abstract
Work Life Balance (WLB) adalah salah satu isu krusial di Jepang dan di berbagai belahan dunia. WLB adalah keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana “Morinomiya hoikushisetsu” sebagai salah satu alternatif bentuk Tempat Pengasuhan Anak (hoikusho) menjadi pilar utama dalam harmonisasi WLB para staff, guru pengajar dan murid SMA dalam anime Gakuen Babysitters. Anime ini menceritakan tentang kehidupan kakak beradik yang menjadi yatim piatu akibat kecelakaan pesawat terbang yang terjadi pada orang tua mereka sehingga sang kakak harus merawat adiknya sendirian sembari bersekolah di SMA. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori representasi oleh Stuart Hall. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa hoikusho pada sekolah Morinomiya telah berhasil memadukan berbagai kepentingan para para guru, staff, dan siswa untuk menitipkan anak atau adik mereka dengan biaya yang sangat rendah karena sistem sukarelawan yang dibangun seperti kegiatan ekstra kurikuler sekolah. Di sisi lain, institusi sekolah sebagai inisiator juga mendapatkan keuntungan karena staff mereka merasa tenang dan nyaman bekerja/belajar karena anak atau adik mereka berada dalam pengasuhan yang aman dan terjangkau dari segi jarak dan finansial. Sebagai kesimpulan, anime Gakuen Babysitters ini menggambarkan pentingnya Tempat Pengasuhan Anak sebagai syarat terwujudnya WLB bagi orang-orang yang harus berperan ganda. Ekstra kurikuler pengasuhan anak dalam anime ini juga menembus batas kemusykilan kurangnya hoikusho di Jepang.
Downloads
References
Dhas, B. (2015). A Report On The Importance Of Work-Life Balance. International Journal of Applied Engineering Research.
Fisher, G. G. (2002). Work/personal life balance: A construct development study. Disertasi. Dissertation Abstracts International: Section B. The Sciences and Engineering.
Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009). “Beyond Work and Family: A Measure of Work/Nonwork Interference and Enhancement”. Journal of Occupational Health Psychology, 14(4), 441–456. https://doi.org/10.1037/a0016737
Hall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representation and Signifying Practices. London: Sage Publication.
Hays. Jeffrey. (2013). “Japanese Mother and Housewives: Having Children, Duties, Education and School Lunches”. Diakses 28-06-2023 pukul 18.00 dari (http://factsanddetails.com/japan/cat18/sub118/item625.html)
Holloway, Susan D. (2010). Women and Family in Comtemporary Japan. Edisi pertama. New York, Amerika: Cambridge University.
Japanese Economy Information Division JETRO. 2005. Child Day Care Industry in Japan. Japan Economic Monthly. Japan.
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Edisi ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Ketiga puluh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyadi, Budi. (2020). “The Uniqueness of An Early Childhood Education System in Japan”. Jurnal IZUMI. 9 (1). Hlm 75.
Savitri, Ekky G & Elsy, Putri. (2018). “Kendala Work Life Balance Yang Di Hadapi Pada Wanita Karir Dalam Drama “Eigyou Bucho Kira Natsuko” Karya Yumiko Inoue”. Jurnal Japanology.6(2). Hlm 231-242
Schuzl, Frank. 2016. Work- Life Balance In Japan. Diakses 28- 06-2023 pukul 19.15 dari (https://www.japanindustrynews.com/2016/08)
Srimulyani, Nunuk E. (2016). 「第 5 章 インドネシアにおける保育所の誕生」 (The Emergence of Daycare in Indonesia) 『流動化する社会と紐帯』千葉大学大学院人文社会科学研究科研究プロジェクト報告書 Ryuudokasuru Shakai to Chuutai (Social Bonding in Fluid Societies) Chiba University Graduate School of Humanities and Social Sciences Research Project Reports. https://cir.nii.ac.jp/crid/1050851497138833792