Relasi Padung-padung dan Gerga Tulak Paku dalam Arsitektur Tradisional Karo

  • Ariani . Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
  • Imam Santosa Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
  • Achmad Haldani Destiarmand Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
  • Agus Sachari Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung

Abstract

One of the rich traditions owned by the Karo tribe in North Sumatra is a variety of ornamental or gerga. Gerga is applied to traditional Karo architecture with the aim of beautifying and representing the belief and kinship system that forms the basis of the Karo people's cosmology. One of the organic-shaped gerga inspired by nature is tulak paku. The structure of gerga tulak paku also becomes a visual image based on various crafted objects, one of which is padung-padung. This large earring jewelry is worn by Karo women from certain classes and becomes one of the cultural identities of the Karo Tribe. By its structure and shape, padung-padung is assumed to originate from the application of gerga tulak paku. This study aims to determine the relationship between the ornamental elements of tulak paku applied to the padung-padung form, and its application in Karo traditional architecture. The research was conducted using technical analysis and interpretation adopting an aesthetic approach to describe three basic aspects of an artistic object or event, namely form, weight, and appearance. Based on the results of research, it is known that the element of the gerga tulak paku has a shape structure similar to padung-padung. Both have meanings related to human power and glory, thus their applications in traditional architecture are expected to bring ‘good’ impacts.
Keywords: relation; padung-padung; gerga tulak paku; Karo traditional architecture
 
Abstrak
Salah satu kekayaan tradisi yang dimiliki oleh suku Karo di Sumatera Utara adalah ragam hias atau gerga. Gerga diterapkan pada arsitektur tradisional Karo dengan tujuan untuk memperindah sekaligus merepresentasikan sistem kepercayaan dan kekerabatan yang menjadi dasar kosmologi masyarakat Karo. Salah satu gerga berbentuk organis yang terinspirasi dari alam adalah tulak paku. Selain diterapkan pada rumah adat, struktur bentuk gerga tulak paku juga menjadi citra visual pada berbagai benda-benda kerajinan, salah satunya adalah padung-padung. Perhiasan berupa anting berukuran besar ini dikenakan oleh perempuan Karo dari kelas tertentu dan menjadi salah satu identitas kultural suku Karo. Ditinjau dari struktur bentuknya, padung-padung diduga berasal dari penerapan gerga tulak paku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relasi unsur ragam hias tulak paku yang diterapkan pada bentuk padung-padung, serta aplikasinya dalam arsitektur tradisional Karo. Penelitian dilakukan dengan teknik analisis dan interpretasi menggunakan pendekatan estetika untuk mendeskripsikan tiga aspek dasar pada suatu benda atau peristiwa kesenian, yaitu wujud, bobot, dan penampilan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa unsur gerga tulak paku memiliki struktur bentuk yang mirip dengan padung-padung. Keduanya memiliki makna yang berkaitan dengan kekuatan dan kemuliaan manusia sehingga penerapannya pada arsitektur tradisional diharapkan dapat membawa dampak kebaikan.
Kata kunci: relasi; padung-padung; gerga tulak paku; arsitektur tradisional Karo

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-04-30
How to Cite
., Ariani et al. Relasi Padung-padung dan Gerga Tulak Paku dalam Arsitektur Tradisional Karo. RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment), [S.l.], v. 9, n. 1, p. 59-72, apr. 2022. ISSN 2355-570X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/82959>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRS.2022.v09.i01.p06.
Section
Articles