Wilayah Pelayanan dan Aksesibilitas Taman Kota bagi Lansia di Kota Denpasar
Abstrak
Pertambahan jumlah lansia yang konsisten setiap tahunnya menimbulkan kepentingan perencanaan kota yang ramah lansia. Berdasarkan prinsip perencanaan kota ramah lansia dan humanis, perencanaan kota perlu memadukan aspek ruang terbuka hijau, permukiman dan transportasi. Untuk dapat melakukan tinjauan mengenai perencanaan tersebut dilakukan penelitian mengenai aksesibilitas ruang terbuka hijau publik bagi lansia di Kota Denpasar dalam konteks perencanaan kota ramah lansia. Wilayah pelayanan merupakan salah satu cara untuk mengukur aksesibilitas ruang terbuka hijau. Hal tersebut ditelaah menggunakan analisis distribusi pareto frekuensi jarak tempuh lansia menuju taman kota yang diterjemahkan kedalam peta menggunakan analisis geospasial. Wilayah pelayanan dibagi menjadi wilayah pelayanan primer dan sekunder berdasarkan frekuensi data jarak tempuh lansia menuju taman kota. Penelitian menemukan bahwa taman kota dengan wilayah pelayanan paling luas adalah Taman Kota Niti Mandala Renon disusul Taman Kota Puputan Badung dan Taman Kota Lumintang. Seluruh lansia pengunjung taman kota merupakan lansia yang bertujuan untuk melakukan kegiatan olahraga rekreasi, dan memilih untuk melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi pribadi. Taman kota dengan wilayah pelayanan yang luas dan jarak perjalanan yang jauh, lansia melakukan perjalanan dengan keluarga. kecenderungan ini dapat dikaitkan dengan keamanan dan budaya komunalitas lansia.
Kata kunci: perencanaan kota, taman kota, aksesibilitas, lansia
##plugins.generic.usageStats.downloads##
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
