Transformasi Bentuk Griya Joglo pada Akomodasi Wisata – Studi Kasus pada Cocoa Ubud
Abstract
Ubud is a destination for nature, rural and culture-based tourism, where many locally inspired architectural designs for tourist accommodations are found. Cocoa Ubud is for instance owes its architectural existence to a Grya Joglo, a Javanese traditional home. The purpose of this study is to analyze the background of selecting this home as the main architectural form of the Cocoa Ubud, how the joglo has been transformed into accommodation for tourists, and how the community responds to the whole process. This research uses a case study combined with field observations and interviews as methods for data collection. This study finds that the main reason for choosing the grya joglo is due to its classic, nice and likable shape. Accommodation of the architecture of the grya joglo includes the transformation of functions and physical forms as well as adding local decorative elements, such as those used in Balinese traditional homes. In terms of the community’s perception towards the design of Cocoa Ubud, Griya Joglo is welcomed as an accommodated architectural style in the area, especially when it is done in combination with Balinese architectural elements.
Keywords: Cocoa Ubud; joglo; balinese traditional architecture; tourist accommodation
Abstrak
Ubud merupakan destinasi wisata alam, pedesaan dan budaya, dimana beragam akomodasi yang diinspirasi oleh arsitektur radisional bisa dinikmati. Cocoa Ubud misalnya diinspirasi oleh grya joglo – rumah tradisional Jawa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa latar belakang pemilihan bentuk Griya Joglo sebagai akomodasi wisata, menganalisa transformasi bentuk yang terjadi sehubungan dengan penyesuaiannya terhadap arsitektur Bali dan tanggapan masyarakat terhadap akomodasi wisata berbentuk Griya Joglo di Ubud. Metode yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan dilakukan dengan cara observasi lapangan dan mewawancarai pihak terkait. Dari hasil wawancara dengan pemilik ditemukan, bahwa pemilik memilih akomodasi wisata berbentuk Griya Joglo karena bentuknya yang klasik, indah dan disukai tamu. Berdasarkan observasi lapangan ditemukan bahwa transformasi bentuk yang terjadi adalah penambahan dinding pada area badan bangunan pada sektor penanggap dan penyelak wingking sehubungan fungsinya sebagai kamar tidur dan kamar mandi dan penambahan ornamen tradisional Bali pada kepala, badan dan kaki serta penggunaan komponen arsitektur Bali pada tiang penanggap. Masyarakat sekitar Cocoa Ubud menerima bangunan Griya Joglo sebagai akomodasi wisata di Ubud karena bangunan tersebut dibangun diluar area perumahan tradisional dan telah menyesuaikan dengan arsitektur tradisional Bali dengan menggunakan ornamen tradisional Bali.
Kata kunci: Cocoa Ubud; joglo; arsitektur tradisional bali; akomodasi wisata
Downloads
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.