Perkembangan Tata Ruang Kota Juwana dan Peningkatan Ketahanan Budaya Lokal Menghadapi Globalisasi

  • Naniek Widayati Priyomarsono Program Studi Magister Arsitektur Universitas Tarumanagara
  • Rudy Surya Program Studi Magister Arsitektur Universitas Tarumanagara

Abstract

Juwana is a sub-district in the coastal area in the north of Java Island. It is a low land which traversed by Silugonggo, the biggest river in Pati Regency. Initially, the settlement and trading area were around the harbor and it was linear-shaped. Those events were the exodus of Chinese merchants who occupied the inland next to the focal point and the construction of Daendels’ post road from Anyer to Panarukan. The research method is qualitative with a grounded theory research strategy. The data was gained from observations and interviews with people who have roles in the community. The sociology perspective was comprehended using Giddens's Theory. This theory allowed the changes in Juwana’s urban space and considers this as local identity. In conclusion, the development pattern in the Juwana community created four types of urban space: 1) The initial urban space pattern which consisted the square as the focal point and the central power as well as the fishermen urban space pattern alongside Silugonggo and the harbor as the central business district; 2) The Chinese merchant's urban space pattern which located around the city center and linear with Pos/Pantura road; 3) The industrial urban space pattern; 4) Historical urban space pattern.


Keywords: community development; urban space pattern; settlement


 


Abstrak


Juwana, kota kecamatan di pantai pesisir utara Pulau Jawa merupakan dataran rendah yang dilalui oleh sungai terbesar di Kabupaten Pati, yaitu Silugonggo. Pada awalnya permukiman dan perdagangan berada sepanjang Silugonggo sampai pelabuhan dengan bentuk linier. Kedatangan pedagang China yang menempati wilayah pedalaman berdampingan dengan pusat orientasi. Daendels membuat jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan. Perubahan tersebut mempengaruhi struktur dan pola ruang kota Juwana. Metode penelitian kualitatif dengan strategy grounded theory research. Data didapat dengan pengamatan dan wawancara terhadap aktor yang berperan dalam kehidupan masyarakat dalam kelompok tersebut. Pemahaman perspektif sosiologi masyarakat menggunakan Teori Giddens yang memungkinkan bisa mendapatkan perubahan pola tata ruang Kota Juwana sebagai suatu identitas dan kearifan lokal. Kesimpulan yang didapat adalah pola perkembangan masyarakat membentuk empat pola tata ruang Kota Juwana: 1) Pola tata ruang awal dengan pusat orientasi alun-alun sebagai pusat kekuasaan, serta pola tata ruang nelayan berada di sepanjang Silugonggo dan pelabuhan sebagai pusat orientasi bisnis, perkembangan berikut terjadi pola tata ruang yang mengelilingi pusat kekuasaan dan bisnis; 2) Pola permukiman China/pengusaha yang berada di sekeliling pusat kota dan linier dengan jalan Pos/Pantura; 3) Pola tata ruang industry; 4) Pola tata ruang yang memiliki nilai kesejarahan.


Kata kunci: perkembangan masyarakat; pola tata ruang; permukiman

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-04-30
How to Cite
PRIYOMARSONO, Naniek Widayati; SURYA, Rudy. Perkembangan Tata Ruang Kota Juwana dan Peningkatan Ketahanan Budaya Lokal Menghadapi Globalisasi. RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment), [S.l.], v. 7, n. 1, p. 43-52, apr. 2020. ISSN 2355-570X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/59379>. Date accessed: 28 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRS.2020.v07.i01.p05.
Section
Articles