FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN LOKASI DAN SEBARAN MINIMARKET WARALABA DI KECAMATAN DENPASAR BARAT
Abstract
Denpasar has been faced with a rapid proliferation of the so called ‘minimarket’ (modernized warung). While on the one hand this has meant a provision of more space for youth to congregate, it has caused economic deprivation for various small warung whose customers divert their purchases to these new enterprises on the other. Supporting the idea of regulating the development of commercial functions in an urban area, this article offers a preliminary study of considerations used before the location for any minimarket is finalized by owners, prior to building permit application to the government. Since this in fact corresponds to a franchised warung, these considerations are subject to locational constraints set by the main company. The study also investigates how this list of priorities is negotiated to either accommodate or adapt to given economic and other circumstances encountered in any potential new location. This research was undertaken in with West Denpasar as its focus, since it has the highest density of minimarkets in Denpasar. The highest concentration of such minimarts are located in the areas of Kertha Tega , Tegal Harum and Pemecutan Kelod.
Keywords: minimarket; location; economic functions; urban development
Abstrak
Pertumbuhan minimarket waralaba yang sangat cepat di Kecamatan Denpasar Barat mengakibatkan berdampak pada termarginalkannya warung/toko tradisional. Hal mendasar yang perlu dilakukan adalah menganalisa keberadaan lokasi minimarket waralaba, sehingga menjadi pedoman dalam penataan ruang di Kota Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk menjawab permasalahan awal, yaitu faktor pemilihan lokasi, faktor utama pemilihan lokasi terkait karakteristik pemanfaatan lahan, dan kecenderungan sebaran minimarket waralaba di Kecamatan Denpasar Barat. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor pemilihan lokasi minimarket waralaba dipengaruhi oleh sepuluh faktor, dengan faktor utama pemilihan lokasi adalah faktor kawasan perdagangan dan jasa/komersial, faktor kedekatan terhadap fasilitas pendidikan, faktor kedekatan terhadap fasilitas kesehatan, dan faktor pola hidup modern. Minimarket waralaba pertama kali berlokasi pada daerah yang belum terdapat pesaing. Masuknya pesaing menyebabkan sebaran lokasi terjadi secara acak dengan mempertimbangan keuntungan aglomerasi dan adanya konsentrasi permintaan pasar. Sebaran minimarket secara tidak langsung cenderung membentuk spasial, mengelompok secara sentralisasi pada daerah pusat kota, dan menyebar ke arah barat, yaitu daerah Desa Tegal Kertha, Desa Tegal Harum, dan Desa Pemecutan Kelod. Secara tidak langsung ini membentuk desentralisasi dari pusat kota.
Downloads
Keywords
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.