PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KELURAHAN SEMPIDI

  • I Nyoman Manuaba Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, Kabupaten Badung-Bali

Abstract

Abstract

In Bali waste management is at crisis levels. A comprehensive and well participated public-based garbage management system is an important element toward the formation of a livable urban environment. It would benefit the economy, public health, and environmental safety, as well as being an agent for change in public attitudes towards wastes in general. Various attempts such as gelatik (plastic garbage movement); clean and green; and the 3R principle (reuse, reduce, recycle) have been carried out to change people’s behavior in handling garbage. Attitudes unfortunately remain unchanged. This is a complex problem involving the creation, dispersal, collection and disposal across the entire island. The following paper addresses questions concerning people’s unhealthy attitudes towards waste management; and the factors driving such behavior. Research is conducted on the basis of the descriptive qualitative method. Findings show that garbage collection, sorting, storing, and disposal have not been fully recognized and supported by government and local people. Significantly, major determining factors such as a lack of supporting infrastructure and facilities also emerge as priority considerations and waste management remains a neglected field both by government and non-governmental agencies.

Keywords: public behavior, motivating factors, domestic garbage

Abstrak

Di Bali, pengelolaan sampah sedang berada pada titik kiritis. Pengelolaan sampah yang komprehensif dan berbasis masyarakat merupakan elemen penting dalam pembangunan lingkungan layak huni. Hal ini akan memberi manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi, kesehatan masyarakat, keamanan lingkungan, dan bisa juga menjadi agen perubahan tingkah laku publik terhadap produk buangan secara umum. Beragam usaha dalam penanganan sampah, seperti misalnya gelatik (gerakan sampah plastik), clean and green dan konsep 3R (reuse, reduce, recycle), telah dilaksanakan untuk merubah tingkah laku masyarakat. Sayang sekali, tingkah laku ini tidak berubah. Ini merupakan permasalahan yang kompleks yang melibatkan pengadaan, penyebaran, pengumpulan, dan pembuangan sampah. Paper berikut ini menjawab pertanyaan terkait tingkah laku tidak sehat masyarakat terkait penanganan sampah serta faktor-faktor yang menjadi pemicu kemunculannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengumpulan, pemisahan, pewadahan, dan pemusnahan atau pembuangan sampah belum sepenuhnya dilakukan dan didukung, baik oleh pemerintah maupun masyarakat lokal. Secara signifikan, faktor-faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini, seperti misalnya, kurang adanya sarana, prasarana, dan fasilitas, tetap muncul sebagai prioritas yang harus ditangani; serta isu pengelolaan sampah yang masih dilalaikan, baik oleh pemerintah maupun agen-agen non-pemerintah.

Keywords: perilaku masyarakat, faktor-faktor pendorong perilaku, sampah rumah tangga

Downloads

Download data is not yet available.
How to Cite
MANUABA, I Nyoman. PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KELURAHAN SEMPIDI. RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment), [S.l.], v. 1, n. 2, mar. 2016. ISSN 2355-570X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/19458>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRS.2014.v01.i02.p06.
Section
Articles

Keywords

perilaku masyarakat; faktor-faktor pendorong perilaku; sampah rumah tangga