Arsitektur Bangunan Suci di Desa Bayung Gede: Studi Bentuk dan Konsep Filosofis

  • A.A. Gde Djaja Bharuna S. Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • Anak Agung Ngurah Aritama Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Udayana
  • Ketut Muliawan Salain Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Udayana

Abstract

Being part of cultural forms, the architecture of sacred buildings is inextricably linked to principles contained in manuscripts and philosophical norms passed through generations.  As places for worship, sacred buildings have socio-cultural importance. Bayung Gede settlement is one of Bali Aga villages that has distinctive cultural and architectural features. The architecture of its sacred buildings is founded by a belief system dominated by inherited ancestral values and norms. This article reveals figures, forms, and philosophical concepts of sacred buildings of the Bayung Gede Village. Discussions within reflect a study of a qualitative approach using descriptive data analysis supported by relevant drawings and images. Research findings indicate that sacred buildings in Bayung Gede village are classified into four types: those that come with tetambakan, without tetambakan, in the shape of altars, and sacred buildings in residential areas.
Keywords: architecture; sacred buildings; forms; philosophical concepts
 
Abstrak
Sebagai bagian wujud budaya, arsitektur dari bangunan suci tidak terlepas dari aturan yang termuat dalam pustaka dan norma filosofis yang diturunkan antar generasi. Selain sebagai tempat pemujaan kepada Tuhan, keberadaan bangunan suci memiliki makna sosial budaya. Permukiman Bayung Gede merupakan salah satu Desa Bali Aga yang memiliki ciri khusus dalam budaya dan arsitekturnya. Arsitektur bangunan-bangunan sucinya didasari oleh sistem kepercayaan yang didominasi oleh tata nilai dan norma yang diwarisi oleh para leluhurnya. Artikel ini akan mengungkap sosok, bentuk, serta konsep filosofis dari arsitektur bangunan suci dari Desa Bayung Gede. Diskusi yang ada di dalamnya mencerminkan sebuah studi yang memiliki pendekatan kualitatif yang mempergunakan analisa deskriptif, didukung oleh beragam gambar dan foto arsitektural yang relevan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bangunan suci di Desa Bayung Gede terbagi menjadi empat macam yakni bangunan suci yang dilengkapi dengan tetambakan, tanpa tetambakan, berupa tahta batu/altar, dan bangunan suci yang ada di pekarangan rumah.
Kata kunci: arsitektur; bangunan suci; bentuk; konsep filosofis

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-04-30
How to Cite
BHARUNA S., A.A. Gde Djaja; NGURAH ARITAMA, Anak Agung; MULIAWAN SALAIN, Ketut. Arsitektur Bangunan Suci di Desa Bayung Gede: Studi Bentuk dan Konsep Filosofis. RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment), [S.l.], v. 11, n. 1, p. 101-120, apr. 2024. ISSN 2355-570X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/ruang/article/view/111675>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRS.2024.v11.i01.p06.
Section
Articles