Kebudayaan Indis: Hasil Akulturasi Budaya antara Jawa dengan Kolonial Belanda
Abstract
Indische culture is a culture that results from a combination of European (Dutch) culture and local (Javanese) culture. Starting from the arrival of the Dutch to Indonesia which resulted in a cultural contact. Caused by this cultural contact, then led to acculturation between Dutch culture and local culture resulting in a new culture called Indische culture. This article was written with the aim of finding out about how Indische culture can enter and develop in Indonesia. The method used is literature study, namely by collecting historical sources and data consisting of archives, documents, books, journals, newspapers and magazines.
Downloads
References
Bastian, R. B. (2018). Perkembangan Kebudayaan Indis dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Tradisional Yogyakarta Abad Ke-19. Skripsi. Prodi Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Gultom, A. Z. (2020). Kebudayaan Indis Sebagai Warisan Budaya Era Kolonial. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 20-26.
Hadinonto. (1994). Indische Empire Style: Gaya Arsitektur “Tempoe Doeloe” yang Sekarang Sudah Mulai Punah. UK Petra: Perpustakaan Pusat UNEJ (Berkala).
Kartodirjo, S. (1990). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dan Kolonialisme sampai Nasionalisme Jilid 2. Jakarta: PT. Gramedia.
Prastiwi, R. E, Saraswati, U, dan Witasari, N. (2019). Sejarah Perkembangan Arsitektur Bangunan Indis di Purworejo Tahun 1913-1942. Journal of Indonesian History, 8(1), 88-95.
Soekiman, D. (2018). Kebudayaan Indis dari Zaman Kompeni sampai Revolusi. Depok: Komunitas Bambu.
Susanti, A. (2013). AKULTURASI BUDAYA BELANDA DAN JAWA (Kajian Historis pada Kasus Kuliner Sup dan Bistik Jawa Tahun 1900-1942). Avatara, 1(3).
Wardani, M. D. (2010). Kebudayaan Indis di Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Yass, Marzuki. (2004). Metodologi Sejarah Dan Historiografi. Palembang: Proyek SP4 Universitas Sriwijaya.