Representasi Budaya Patriarki pada Komunitas Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB)
Abstract
Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) adalah Gereja Protestan terbesar di Bali. Berdasarkan data, anggota GKPB laki-laki dan perempuan mulai berimbang yaitu 6.560 Jiwa (50,95%) berbanding 6.315 Jiwa (49,04%). Namun secara kuantitas kepemimpinan strategis, Personil Majelis Sinode Lengkap (MSL-GKPB), periode 2012-2016, yang berjumlah 31 orang; laki-laki berjumlah 29, sedangkan perempuan hanya 2 orang. Periode 2016-2020 jumlah Majelis Sinode Lengkap (MSL) : 30 orang yang terdiri dari 27 Laki-laki ( 90%) dan 3 Perempuan ( 10%). Majelis Sinode Lengkap (MSL) diberikan otoritas sebagai pengambil keputusan dan kebijakan di lingkungan GKPB. Jabatan strategis tersebut ditempati oleh sebagian besar laki-laki baik pendeta maupun non pendeta. Budaya patriarki sangat kuat dalam penentun jabatan strategis di GKPB dengan mengacu kepada Tata Gereja Tahun 2014 tentang keanggotaan Pasal 107 ayat 1, 8 (delapan) orang yang dipilih dalam sidang sinode harus terdiri sekurangnya 2 orang unsur perempuan dan 1 orang unsur pemuda. Data membuktikan bahwa pemegang jabatan Sinode, Departemen, Yayasan, Ketua-ketua Wilayah, dan di jemaat-jemaat sebagian besar dipegang oleh laki-laki. Melihat realita ini kuantitas pejabat di dominasi oleh laki-laki dan kebijakan untuk menentukan jabatan tersebut merupakan representasi budaya patriarki yang kuat, laki-laki adalah pemimpin, perempuan belum ada tempatnya. Perempuan juga merasa nyaman dengan posisinya dan mungkin budaya patriarki sudah terinternalisasi di GKPB. Dengan metode kualitatif dan menggunakan Teori Feminisme Liberal, Relasi Kekuasaan-Pengetahuan dan Dekonstruksi dapat mengungkap Representasi Budaya Patriarki pada Komunitas Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB). Apa bentuk-bentuk budaya patriarki, mengapa terjadi dan bagaimana implikasi budaya patriarki pada komunitas GKPB. Sehingga dapat memberikan perspektif kepemimpinan feminis yang adil gender.
Downloads
References
Barker, Chris. 2014. Kamus Kajian Budaya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Budiawan. 2015. Media (Baru), Tubuh dan Ruang Publik.Yogyakarta:Jalasutra.
Denzin & Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Eriyanto. 2003. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta : LkiS Printing Cemerlang.
GKPB. 2007. Peraturan-Peraturan Gereja Kristen Protestan di Bali, Bali: Percetakan GKPB
GKPB. 2014. Tata Gereja Tahun 2014, Bali: Percetakan GKPB.
Lawalata Abraham, Justus. 2014. Tesis dengan Judul Perempuan pendeta dan jabatan strategis (Studi tentang Kepemimpinan Perempuan di Gereja Kristen Protestan di Bali dalam Perspektif Adil Gender).
Mies, Marla. 1986, Patriarchy and accumulation on a world Scale; Women in the International Division of Labour. Avon The Bath press.
Suparlan. 2010. Bahasa Dan Budaya. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Tim Grasindo. 2017. UUD 1945 & Amandemennya untuk Pelajar dan Umum. Jakarta: Grasindo.
Tim Penulis Sejarah GKPB. 2012. Dinamika GKPB Dalam Perjalanan Sejarah. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
2. Sumber Alkitab TB LAI
3. Sumber Internet
https://www.qureta.com/post/perempuan-sebagai-pemimpin-negara-antara-demokrasi-dan-agama, diakses pada 10 Desember 2018
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemimpin_agama, diakses tanggal 10 Desember 2018
https://kbbi.web.id/representasi, diakses pada 2 Juli 2019.
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-representasi/, diakses pada tanggal 2 Juli 2019
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/06/pengertian-feminisme-dan-macam-macam.html, diakses pada 2 Juli 2019
4. Daftar Informan
Made Kertiyana, kepala bidang administrasi dan kepegawaian GKPB, pada hari Rabu, 7 Agustus 2019 di Kantor Sinode GKPB, Mengwi Badung.
Justus Abraham Lawalata, Pendeta Jemaat GKPB Getsmani Denpasar, pada hari Jumat, 3 Mei 2019 di Pastori GKPB Getsemani Denpasar.