Riak Gelombang Resiliensi Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam Balutan Aspek Budaya Bali

  • Bambang Dharwiyanto Putro Universitas Udayana

Abstract

Keluarga yang memiliki anggota keluarga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengalami beban berat dan berbagai macam bentuk stres yang mengakibatkan kondisi ini sulit untuk dihadapi. Hal ini dipengaruhi oleh isolasi sosial, stigmatisasi dan beban psikologis serta beban ekonomi yang makin meningkat. Namun disisi lain keluarga tetap berharap penderita dapat sembuh total. Pribadi  yang  mampu  bertahan  dalam  kondisi  sulit  tersebut disebut dengan pribadi yang memiliki resiliensi. Resiliensi dilihat sebagai kualitas pribadi yang melibatkan kemampuan penyesuaian diri yang tinggi dan luwes saat  dihadapkan  pada tekanan, baik internal maupun eksternal, tetapi juga pada akhirnya mereka dapat menjadi lebih kuat dari pada sebelumnya. Di Bali menurut kepercayaan orang Bali yang beragama Hindu terdapat suatu konsep bahwa sehat sakit terjadi bila tidak ada keseimbangan ketiga unsur yaitu Buana Alit, Buana Agung dan Sang Hyang Widhi Wasa sebagai faktor sekala atau niskala yang dapat menimbulkan gengguan pada manusia. Kepercayaan ini yang menyebabkan penderita atau keluarga akan mengunjungi dukun atau balian untuk mendapatkan petunjuk atau pengobatan. Begitu pun setelah penderita keluar dari rumah sakit, sebagian besar penderita berobat ke dokter dan balian dan ada yang lebih sering ke balian saja atau dokter saja. Jika mereka kambuh maka sebagian besar datang ke balian. Balian mampu mempengaruhi pasien dan keluarganya dan kebanyakan percaya dengan yang dinyatakan balian. Terlihat bahwa peranan budaya Bali khususnya yang ada kaitannya dengan terjadinya gangguan jiwa perlu mendapat perhatian khusus. Penulisan artikel ini ingin menunjukkan rekomendasi untuk perawatan potensial yang dapat menolong dalam tahap penyembuhan atau pemulihan paling tidak sebagai tambahan pengalaman.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Connor, L.H. 1982. In Darkness and Light: A Study of Peasant Intelectuals in Bali. Department of Anthropology of Sydney.

Departemen Kesehatan RI KMK. No. 1627/Menkes/SK/XI, 2010 tentang Pedoman Pelayanan Kegawatdaruratan Psikiatrik. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Foster, G. M. dan Anderson, B. G. 1986. Antropologi Kesehatan. Alih Bahasa Priyanti Pakan Suryadarma dan Meutia F. Hatta Swasono. Jakarta: UI Press.

Glynn S. M. 2016. The Potential Impact of Recovery Move¬ment on Family Interventions for Schizophrenia: Opportunities and Obstacles, Schizophrenia Buletin Vol 32 No 3 x—pp.451-463, Oxford University Press.

Kasniyah, Naniek. 1985. “Etiologi Penyakit secara Tradisional dalam Alam Pikiran Orang Jawa: Celaka, Sakit, Obat, dan Sehat Menurut Konsepsi Orang Jawa”. Soedarsono, Djoko Soekiman, dan Retno Astuti (ed.). Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi). Direktorat Jenderal Kebudayaan Depdikbud.

Kumbara, A. N. 2017. Fungsi dan makna ritual melukat dalam penyembuhan gangguan jiwa di Bali. Diambil dari www.phdi.or.id:http://phdi.or.id/artikel/fungsi-dan-makna-ritual-melukat-dalam pemnyembuhan-gangguan-jiwa-di-bali.

Moleong,L. J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nala, Ngurah. 1997. Usada Bali. Denpasar: PT Upada Sastra.

Putro, Bambang Dharwiyanto. 2004. “Gangguan Jiwa (Buduh) di Bali Sebagai Fenomena Budaya, Studi tentang Persepsi dan Perilaku Pilihan Perawatan Gangguan Jiwa Orang Bali”. Tesis, Program Studi Antropologi Pascasarjana.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Putro, Bambang Dharwiyanto. 2016. “Bayang-Bayang Stigma Terhadap Penderita Gangguan Jiwa: Studi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali”. Disertasi, Program Doktor Kajian Budaya. Denpasar: Universitas Udayana.

Power, J. et al. 2015. Family resilience in families where a parent has a mental illness. Juornal of Social Work. 16 (1). 1-17.

Riskedas. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI

Schulze,B. And Rosler, W. 2005. “Caregiver burdenvin mental illness:vreview of measurement, findings and interventions in 2004-2005”. CurrOpin Psychiatry 2005. 18(6). 684-691.

Sheewangisaw. 2012. “Prevalence and Associated Factors of Relapse in Patent with Schizophernia At Amanuel Mental Specialized Hospital". Congress on Public Health, 1(1).

Sumantra, I Nengah. 2005. Pembinaan Mental Spiritual dalam Upaya Pengobatan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bangli Ditinjau dari Psikologi Agama Hindu. Program Pasca Sarjana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.

Suryani, L.K., 2000. Peranan Psikiatri dalam mewujudkan Masyarakat Sehat, Pendekatan Bio- Psiko-Spirit-Sosiobudaya, Orasi Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar
Published
2019-08-31
How to Cite
DHARWIYANTO PUTRO, Bambang. Riak Gelombang Resiliensi Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam Balutan Aspek Budaya Bali. Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, [S.l.], v. 19, n. 2, p. 94-100, aug. 2019. ISSN 2528-7516. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/pustaka/article/view/61655>. Date accessed: 05 oct. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/PJIIB.2019.v19.i02.p06.
Section
Articles