Ludruk Jember: Ruang Kebudayaan Masyarakat Jember dalam Mengekspresikan Kembali Kultur Kemaduraan di Wilayah Perantauan
Abstract
Ludruk merupakan drama pertunjukan tradisional khas jawa timur, persebaran kesenian ludruk ini tidak lepas dari adanya mobilisasi yang dilakukan oleh para perantau yang kemudian menjadi identias budaya dari masing-masing wilayah. Misalnya, ludruk Surabaya, Ludruk Sumenep, Termasuk Jember juga tidak luput dari penyebarluasan kesenian tersebut. Metode penelitian ini didasarkan pada penelitian wawancara secara langsung dan kajian literatur. Setting penelitian berada di Kecamatan Ledokombo, Desa Lembengan, Kabupaten Jember. Tulisan ini berupaya untuk melihat "Ludruk Jember" sebagai sebuah wacana dari perspektif foucault. Terutama bagaimana Jember dimunculkan dalam kesenian ludruk, untuk menegaskan posisi geografis, atau sebagai sebuah kesenian lokal, fenomena tersebut memuat nilai-nilai baru yang dimodifikasi sebagai sebuah ekspresi kecintaan terhadap kultur kemaduraaan. Semisal dialog dalam pertunjukan ludruk dihadirkan dalam dua bahasa, Jawa dan Madura. Adapun dalam babadnya juga terdapat nama-nama tempat yang ada di Jember yang menghasilkan corak baru dalam kesenian ludruk.
Downloads
References
Abdil, M Mudhoffir. 2013. Teori Kekuasaan Michael Foucault: Tantangan Bagi Sosiologi Politik. Jurnal Sosiologi Masyarakat Vol. 18 No. 1
Setiawan, Ikwan. 2018. Reog Pandhalungan: Politik Wacana Media, Kekuasaan, dan Proyek Identitas Jember. Transkip Hasil Wawancara dengan Pak Lipyanto, Pemimpin Ludruk Rukun Trisno.
Setiawan, Ikwan. 2016. Hibriditas Budaya Dalam Lintasan Perspektif.
Setiawan, Ikhwan. Kebenaran, Intelektual, dan Kekuasaan. https://matatimoer.or.id/2020/05/04/kebenaran- intelektual-dankekuasaan/.
Agustin, M. Sari. 2009. Foucault dan Komunikasi (Telaah Konstruksi Wacana dan Kuasa Foucault Dalam Lingkup Ilmu Komunikasi). Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 7 No. 3.