Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional: Studi Kasus Indonesia dan Amerika Serikat

  • Raffi Rizqullah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Rahma Aulia Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Isya Salsabilla Rahman Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
  • Syifa Nadira Oktariana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Abstract

Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan prosedur penyelesaian sengketa internasional antara Indonesia dan Amerika Serikat. Tujuan penelitian adalah untuk memahami bagaimana sistem hukum, budaya hukum, orientasi politik dan ekonomi, serta pengalaman sejarah masing-masing negara membentuk pendekatan mereka terhadap sengketa internasional. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengkaji literatur dari buku dan jurnal bereputasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia mengutamakan negosiasi dan mediasi, sementara Amerika Serikat lebih mengandalkan arbitrase dan litigasi, mencerminkan perbedaan dalam konteks nasional dan internasional yang mempengaruhi diplomasi masing-masing negara.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Acharya, A. (2009). Constructing a security community in Southeast Asia: ASEAN and the problem of regional order. Routledge.

Banker, R. D., Charnes, A., & Cooper, W. W. (1984). Some Models for Estimating Technical andScale Inefficiencies in Data Envelopment Analysis.

oer Mauna. (2008). Dinamika Lingkungan Global dan Dampaknya terhadap Perkembangan Hukum Internasional. Jurnal Hukum Prioris, 2(1).

Brownlie, I. (2008). Principles of Public International Law (Oxford University Press (ed.)).

Dolzer, R., & Schreuer, C. (2009). Principles of International Investment Law. Dispute Resolution Journal (American Arbitration Association), 64(4), 88.

Guzman, A. T. (2008). How international law works: a rational choice theory. Oxford University Press.

Hadiprayitno, I., & Bağatur, S. (2022). Trade Justice, Human Rights, and the Case of Palm Oil. In Energy Justice: Climate Change Mitigation and Adaptation (pp. 157–172). Springer.

Ikenberry, G. J. (2011). Liberal leviathan: The origins, crisis, and transformation of the American world order. In Liberal Leviathan. Princeton University Press.

Margolang, F. I., Zahrani, R., Sapriliani, S., & Mushlih, T. (2024). Harmoni multikultutral : keragaman dalam penyelesaian sengketa di asean, uni eropa dan liga arab. Jurnal El Qanuniy, 10(1), 153–169.

Merrills, J. G. (2017). International dispute settlement. Cambridge university press.

Mujib, M. M. (2023). HUKUM INTERNASIONAL KONSEP DAN ISU-ISU AKTUAL. Pustaka Ilmu.

Panese, A. M. S. (2017). Peranan Lembaga Arbitrase Dalam Proses Penyelesaian Sengketa Perdagangan Antarnegara. LEX ADMINISTRATUM, 5(6).

Posner, R. A. (2009). Law, pragmatism, and democracy. Harvard University Press.

Ramadhani, M.-A. (2015). Indonesian Perspective toward Maritime Vision: Is Pursuing National Interest while Maintaining Neutrality in the South China Sea Possible? European Scientific Journal.

Sinaga, J. S., & Silubun, Y. L. (2024). Sistem Hukum Common Law: Perkembangan Dan Karakteristiknya. Jurnal Restorative Justice, 8(1), 23–32.

Sophar Maru Hutagalung, S. H. (2022). Kontrak bisnis di ASEAN: pengaruh sistem hukum common law dan civil law. Sinar Grafika.
Published
2024-09-07
How to Cite
RIZQULLAH, Raffi et al. Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional: Studi Kasus Indonesia dan Amerika Serikat. Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, [S.l.], v. 24, n. 2, p. 262-268, sep. 2024. ISSN 2528-7516. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/pustaka/article/view/117295>. Date accessed: 07 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/PJIIB.2024.v24.i02.p19.
Section
Articles