Budaya Onsen Sebagai Potensi Pengembangan SPA di Bali
Abstract
Jepang dikenal memiliki beragam tradisi dan budaya yang menarik bagi para wisatawan lokal maupun internasional, salah satu yang cukup terkenal adalah budaya berendam menggunakan air panas. Beberapa aktivitas berendam di air panas antara lain masuk ke ofuro (bak mandi milik pribadi), sento (pemandian air panas umum), dan onsen (pemandian air panas dari sumber mata air alami). Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan terhadap onsen, maka onsen juga dapat ditemui di mayoritas ryokan (penginapan dengan fasilitas dan arsitektur Jepang) ataupun SPA yang ada di seluruh wilayah di Jepang. SPA adalah salah satu produk wisata yang menawarkan pengalam rileksasi dalam harmonisasi efek yaitu “wellbeing for body, mind, and spirit”. Kata SPA merupakan singkatan bahasa Latin yaitu Solum per Aqua yang berarti kesehatan yang dapat disalurkan dengan tenaga air. Namun demikian, SPA di Bali tampil berbeda dengan menampilkan massage (pijitan), aromaterapi, dan keindahan alam daerah tropis sebagai branding-nya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi budaya onsen yang bermanfaat untuk pengembangan SPA di Bali, khususnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Jepang ke Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan studi kepustakaan. Sedangkan proses analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya onsen dapat menjadi potensi pengembangan SPA di Bali, yaitu dengan menjadikan air sebagai daya tarik, baik berupa ketersediaan pemandian air panas buatan, sauna, pasir panas, kolam lumpur panas, atau treatment pijat menggunakan air.
Downloads
References
Anastasia, Henny. (2009). Cantik, Sehat & Sukses Berbisnis Spa. Yogyakarta: Kanisius
Budhiana, Nyoman. (2012). Krisis Eropa Turunkan Jumlah Turis Jepang. [Online] Available: https://bali.antaranews.com/berita/24413/kri sis-eropa-turunkan-jumlah-turis-jepang (July 31, 2023)
Harisal. (2019). Potensi Onsen Sebagai Representasi Wisata Budaya di Jepang Dalam Menarik Wisatawan. Ejurnal Binawakya, 13 (11), 1745-1753
Matsuura, Kenji. (2005). Kamus Jepang-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Rangkuti, Freddy. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Ruslan, Heri. (2012). Kunjungan Wisatawan Jepang ke Bali "Terjun Bebas", Kok Bisa?. [Online] Available: https://news.republika.co.id/berita/m223ri/k unjungan-wisatawan-jepang-ke-bali-terjun-bebas-kok-bisa (July 31, 2023)
Serbulea & Payyappallimana. (2012). Onsen (Hot Springs) in Japan: Transforming Terrain into Healing Landscapes. Health & Place an International Journal, 18 (6), 1366-1373
Shoji, Mai. (2016). An Oasis of Pleasure at Grand Hyatt Tokyo's Nagomi Spa. [Online] Available: https://japantoday.com/category/features/he alth/an-oasis-of-pleasure-at-grand-hyatt-tokyos-nagaomi-spa (August 22, 2023)
Statistik Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Bali 2022, BPS Provinsi Bali
Statistik Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Bali 2020, BPS Provinsi Bali Statistik Pariwisata Bali 2010, BPS Provinsi Bali
Sukmadinata, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Trahutami, Sriwahyu. (2021). Sumber Daya Air Sebagai Salah Satu Faktor Alam Penunjang Harapan Hidup Masyarakat Jepang. Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan, 5 (2), 308-312
Trubus. (2009). Spa, Lahir dari Perang. Depok: PT Trubus Swadaya
Tubergen & Linden. (2002). A Brief History of Spa Therapy. Annals of the Rheumatic Diseases, 61 (3), 273-275
Website Ichijoh Ryoukan. (2021). Onsen Hot Spring. [Online] Available: https://www.ichijoh.co.jp/english/hotspring _en/ (August 22, 2023)
Widayati, Annisa. (2012). Bali Sebagai Salah Satu Destinasi Pariwisata Favorit Wisatawan Jepang. Skripsi Program Studi Jepang. Depok: UI
Yamashita, Shinji. (2003). Bali and Beyond: Explorations in the Anthropology of Tourism. New York: Berghahn Books