Konseling kelompok untuk menurunkan kecemasan pada orang tua anak berkebutuhan khusus

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok untuk menurunkan kecemasan pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design yang melibatkan 2 kelompok subjek yang ditempatkan secara random dan diukur sebanyak tiga kali (pretest, posttest, follow up dalam 14 hari setelah perlakuan). Subjek penelitian ini sebanyak 10 orang tua anak berkebutuhan khusus yang berada dalam kategori kecemasan ringan hingga berat. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode yang digunakan wawancara, observasi dan skala HARS (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Teknik analisis yang digunakan menggunakan Wilxocon dan Mann Whitney. Hasil analisis yang diperoleh Mann Whitney skor follow up diperoleh Z = 2.530 (p<0.050) yang artinya tingkat kecemasan kelompok eksperimen setelah diberi konseling kelompok lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi konseling kelompok. Hasil Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasaan sebelum dan sesudah pemberian konseling kelompok pada kelompok eksperimen Z= 2.060 (p<0.050) menunjukkan adanya penurunan kecemasan sebelum dan sesudah konseling kelompok, begitu juga setelah 14 hari pemberian konseling kelompok didapatkan hasil Z = 2.121 (p<0.050) menunjukkan penurunan kembali tingkat kecemasan setelah 14 hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa konseling kelompok sebagai salah satu cara untuk menurunkan kecemasan orang tua pada anak berkebutuhan khusus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amelasasih, P. (2016). Resiliensi orangtua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Psikosains, 11(2), 72–81. https://doi.org/10.30587/psikosains.v11i2.638
Chrisnawati, G., & Aldino, T. (2019). Aplikasi pengukuran tingkat kecemasan berdasarkan skala HARS berbasis android. Jurnal Teknik Komputer, V(2), 277–282. https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2
Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. PT Refika Aditama; Bandung.
Danino, M., & Shechtman, Z. (2012). Superiority of group counseling to individual coaching for parents of children with learning disabilities. Psychotherapy Research, 22(5), 592–603. https://doi.org/10.1080/10503307.2012.692953
Douma, M., Stam H, M., Gorter, B., Krol, Y., Varkleij, M., Grootenhuis, M, A. (2020). Online psychosocial group intervention for parent: Positive effects on anxiety and depression. Journal of Pediatric Psychology, 46(2), 123–134
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi perawatan. Gunung Mulia.
Gupta, A., & Singhal, N. (2004). Persepsi positif orang tua terhadap anak penyandang disabilitas. Jurnal Rehabilitasi Cacat Asia Pasifik, 15(1), 22–35.
Hawari, D. (2001). Manajemen stres cemas dan depresi. Balai penerbit KKUI.
Hidayati, F., Kaloeti, D. V. S., & Karyono. (2011). Peran ayah dalam pengasuhan anak. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.14710/jpu.9.1.
Indrayani, A., & Santoso, A. (2012). Hubungan pendidikan kesehatan dengan kecemasan orang tua pada anak hospitalisasi. Jurnal Nursing Studies, 1(1), 163–168. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnursing/article/view/445/444
Kustiani, R. (2019). Survei penyandang disabilitas 2020 pakai metode baru, apa itu? https://difabel.tempo.co/read/1237348/survei-penyandang-disabilitas-2020-pakai-metode-baru-apa-itu
Latipun. (2008). Psikologi konseling. UMM Press.
Mashudi, F. (2012). Psikologi konseling. IRCiSoD.
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2018). Psikologi abnormal edisi kesembilan jilid 1. Erlangga.
Pradipta, S. (2014). Stop minder dan grogi. Araska.
Rahmanawati, F. Y., & Wibowo, D. S. (2017). Resiliensi keluarga dengan anak gangguan disintegratif melalui konseling kelompok. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember, 13(1), 11–26. https://doi.org/10.32528/ins.v13i1.579
Ramaiah, S. (2003). Kecemasan bagaimana mengatasi penyebabnya. Pustaka Populer Obor.
Rasimin., & Hamdi, M. (2018). Bimbingan dan konseling kelompok. PT. Bumi Aksara.
Rayan, A. & Ahmad, M. (2016). Effectiveness of mindfulness-based interventions on quality of life and positive reappraisal coping among parents of children with autism spectrum disorder. Research in Developmental Disabilities, 55, Pages 185-196. https://doi.org/10.1016/j.ridd.2016.04.002.
Saddock, B. J., & Saddock, V. A. (2007). Kaplan and saddock’s synopsis of psychiatry: Behavioral science/clinical psychiatry (10th ed). Lippincott Williams & Wilkins.
Shechtman, Z. (2007). Group counseling and psychotherapy with children and adolescents. Mahwah, NJ.
Tsitsi, T., Charalambous, A., Papastavrou, E., Raftopoulos, V. (2017). Effectiveness of a relaxation intervention (progressive muscle relaxation and guided imagery techniques) to reduce anxiety and improve mood of parents of hospitalized children with malignancies: A randomized controlled trial in Republic of Cyprus and Greece. Journal of Oncology Nursing. 26, 9-18
Utama, A, W. (2019). Konseling kelompok untuk meningkatkan resiliensi pada orangtua dengan HIV/AIDS. Tesis. Fakultas Psikologi Universitas Mercua Buana Yogyakarta.
Winarsih, S., Jamals’s, H., Asiah, A., Idris, F. H., Adnan, E., Prasojo, B., Tan, I., Masyhuri, A. A., Syafrizal., Madjid, S., Hasnul, N., Riyanto, A., Bunawan, L., Rukiyah, C., & Sembada, I. K. (2013). Panduan penanganan anak berkebutuhan khusus bagi pendamping (orang tua, keluarga, dan masyarakat). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Published
2022-11-30
How to Cite
ISWARINDI, Baiq Ade Septa; WIDYANA, Rahma. Konseling kelompok untuk menurunkan kecemasan pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], v. 9, n. 2, p. 184-193, nov. 2022. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/87694>. Date accessed: 18 may 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JPU.2022.v09.i02.p08.
Section
Articles