Apakah Emotional Intelligence dipengaruhi gender?: Analisis perbedaan kecerdasan emosi kaitannya dengan manajemen konflik suami-isteri dalam masa kritis perkawinan
Abstract
Abstrak
Kecerdasan emosi/emotional intelligence menjadi menarik dibahas karena selalu bersangktan dengan aspek kehidupan seperti membina hubungan sampai dengan penyelesaian konflik. Studi gender konvensional menyebutkan terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan terutama dalam emosi keduanya. Hal ini dikaitkan dengan perbedaan jenis kelamin secara fisiologis dan peran gender secara sosial. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan emotional intelligence laki-laki dan perempuan dalam konteks usia kritis perkawinan dimana konflik perkawinan seringkali terjadi. Sebanyak 91 pasangan suami istri (N=182) berpartisipasi dalam studi ini untuk mengetahui emotional intelligence yang dimiliki dan kaitan emotional intelligence terhadap manajemen konflik perkawinan. Temuan mengenai hasil korelasi dan komparasi serta pembahasan akan dibahas lebih lanjut dalam diskusi.
Downloads
References
Ball, F. L. J., Cowan, P., & Cowan, C. P. (1995). Who’s got the power? Gender differences in partners’ perceptions of influence during marital problem-solving discussion. Family Process, 34, 303–321. doi:10.1111/j.1545-5300.1995.00303.x
Berry, J.W., Poortinga, Y.H., Segall, M.H., Dasen, P.R. (1999). Psikologi lintas-budaya: riset dan aplikasi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Berrocal, P. F., Cabello, R., Castilo, R., Extrema, N. (2012). Gender differences in emotional intelligence: the mediating effect of age. Behavioral Psychology/Psicologia Conductual. 20 (1): 77-89.
Bloch, L., Haase, C. M., & Levenson, R. W. (2014). Emotion regulation predicts marital satisfaction: More than a wives’ tale. Emotion, 14(1), 130–144. doi:10.1037/a0034272
Brotowidjoyo, M. D. (1991). Metodologi penelitian dan penulisan karangan ilmiah. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Chow, C. M., Ruhl, H., & Buhrmester, D. (2013). The mediating role of interpersonal competence between adolescents' empathy and friendship quality: A dyadic approach. Journal of adolescence, 36(1), 191-200.
Curran, M. A., McDaniel, B. T., Pollitt, A. M., & Totenhagen, C. J. (2015). Gender, emotion work, and relationship quality: a daily diary study. Sex Roles, 73(3-4), 157–173. doi:10.1007/s11199-015-0495-8
Chong, O. S., Mahamod, Z., & Yamat, H. (2016). Faktor jantina, kaum, aliran kelas dan hubungannya dengan kecerdasan emosi murid dalam mempelajari Bahasa Melayu. Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu, 3(1), 12-23.
Davis, S. N., & Greenstein, T. N. (2009). Gender ideology: Components, predictors, and consequences. Annual Review of Sociology, 35, 87– 106. doi:10.1146/annurev-soc-070308-115920.
Dildar, S., Bashir, S., Shoaib, M. Sultan, T., Saeed, Y. 2012. Chains do not hold a mariage together: Emotional intelligence and marital adjustmen (acase of gujrat district, pakistan). Middle-East Journal of Scientific Research. 11 (7): 982-987. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/275888835_Chains_Do_Not_Hold_a_Marriage_Together_Emotional_Intelligence_and_Marital_Adjustment_A_Case_of_Gujrat_District_Pakistan
Faulkner, R. A. (2002). Gender-related influences on marital satisfaction and marital conflict over time for husband and wives. Dissertation. Graduate Faculty. The University Of Georgia.
Ferrer, E., & Nesselroade, J. R. (2003). Modeling affective processes in dyadic relations via dynamic factor analysis. Emotion, 3, 344–360. doi:10.1037/1528-3542.3.4.344
Fischer AH, Kret ME, Broekens J (2018) Gender differences in emotion perception and self- reported emotional intelligence: A test of the emotion sensitivity hypothesis. PLoS ONE 13(1): e0190712. doi:10.1371/journal.pone.0190712
Friedman. H. S., dan Schustack, M. W. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga.
Freshwater, D., & Stickley, T. (2009). The heart of the art : emotional intelligence in nursing education. San Fransisco: Jossey-bass.
Goleman, D. (1999). Emotional intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, R. (2018, 18 Juni). Melihat tren perceraian dan dominasi penyebabnya. Diunduh dari https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b1fb923cb04f/melihat-tren-perceraiandan dominasi-penyebabnya
Kartono, K. (1992). Psikologi wanita (jilid 1): Mengenal remaja & wanita dewasa. Bandung: Mandar Maju.
Khairani, R., dan Putri, D. E. (2008). Kematangan emosi pada pria dan wanita yang menikah muda. Jurnal Psikologi. 1 (2): 136-139
Khaterina., dan Garliah, L. (2012). Perbedaan kecerdasan emosi pada pria dan wanita yang mempelajari dan yang tidak mempelajari alat musik piano. Predicara. 1 (1): 17-20.
Kumparan. (2019, 10 Januari). Sepanjang 2019, 3876 pasutri di semarang cerai. Diunduh dari https://kumparan.com/kumparannews/sepanjang-2019-3-876-pasutri-di-semarang-cerai-1scFkFyKNkW
Goleman, D. (2015). Emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gottman, J. M., & Levenson, R. W. (1988). The social psychophysiology of marriage. In P. F. Noller & M. A. Fitzpatrick (Ed.), Perspectives on marital interaction. Clevedon, UK: Multilingual Matters.
Holm, K. E., Werner-Wilson, R. J., Cook, A. S., & Berger, P. S. (2001). The association between emotion work balance and relationship satisfaction of couples seeking therapy. American Journal of Family Therapy, 29, 193–205. doi:10.1080/019261801750424316
Mahfudz, N. (2006). Mengalah untuk menang. Bandung: Pustaka Inti.
Mary, T.M.J. & Adhikari, K.A. (2012). Association between emotional intelligence and marital quality of married couples. International Journal of Physical and Social Sciences. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/235769195_Association_between_emotionalintelligenceand_marital_quality_ofmarriedcouples
Mohamed, F. R., & Yousef, H. R. (2014). Emotional intelligence and Conflict Management Styles among Nurse Managers at Assiut University Hospitals, Jurnal of Education and Practice 5(5), 160–165. Diunduh dari https://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/view/10967
Morrison, J. (2008). The relationship between emotional intelligence competencies and preferred conflict. Journal of Nursing Management, 16(8), 974–983.
Naghavi, F., dan Redzuan, M. (2011). The Relationship Between Gender and Emotional intelligence. World Applied Sciences Journal. 15(4): 555-561.
Nurcahyanti, F. W. (2010). Manajemen konflik rumah tangga. Yogyakarta: Insania.
Nurpratiwi, A. (2010). Pengaruh kematangan emosi dan usia saat menikah terhadap kepuasan pernikahan pada dewasa awal. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Negeri Syarif Hidayatullah
Pruitt, D. G. dan Rubin, J. Z. (2009). Teori konflik sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rachmadani, C. (2013). Strategi Komunikasi Dalam Mengatasi Konflik Rumah Tangga Mengenai Perbedaan Tingkat Penghasilan di RT. 29 Samarinda Seberang. eJournal Ilmu Komunikasi. 1(1): 212–227
Sarhad J. A. (2009). Emotional intelligence and gender difference. Journal of Research in Emotional intelligence. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/323869787_EMOTIONAL_INTELLIGENCE_AND_GENDER_DIFFERENCES
Sari, T. D., dan Widyastuti, A. (2015). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan kemampuan manajemen konflik pada istri. Jurnal Psikologi. 11(1): 49-54. Diunduh dari http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1433
Sari, T. N. K. (2008). Kemampuan isteri mengelola konflik dalam perkawinan ditinjau dari kecerdasan emosional. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata.
Santrock, J. W. (2002). Life-span development: perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.
Shanta, L., & Gargiulo, L. (2014). A Study of the Influence of Nursing Education on Development of Emotional intelligence. Journal of Professional Nursing, 30(6), 511–520. doi:10.1016/j.profnurs.2014.06.005.
Stenhouse, R., Snowden, A., Young, J., Carver, F., Carver, H., & Brown, N. (2016). Do emotional intelligence and previous caring experience influence student nurse performance? A comparative analysis. Nurse Education Today, 43, 1–9. doi:10.1016/j.nedt.2016.04.015
Sudarto, T. (2003). Strategi manajemen rumah tangga. Jember: Target Press.
Sugiarto, Siagan, D., Sunaryanto, L.T., Oetomo, D. S. (2001). Teknik sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tjun, L.T., Setiawan, S., Setiana, S. (2009). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi dilihat dari perspektif gender. Jurnal Akuntansi. 1(2): 101-108. Diunduh dari https://www.neliti.com/id/publications/73635/pengaruh-kecerdasan-emosional-terhadap-pemahaman-akuntansi-dilihat-dari-perspekt
Underwood, M. K., Coie, J. D., & Herbsman, C. R. (1992). Display Rules for Anger and Aggression in School-Age Children. Child Development, 63(2), 366. doi:10.2307/1131485
Veshki, S.K., Jazayeri, R., Sharifi, E., Esfahani, S.B., Aminjafari, A., and Hosnije, A.H.S. (2012). The study of the relationship between emotional intelligence and marital conflict management styles in female teachers in esfahan. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, 4(7).
Walgito, B. (2004). Bimbingan & konseling perkawinan. Yogyakarta: ANDI.
Winata, S. Y. (2013). Strategi manajemen konflik interpersonal pasangan suami istri. Jurnal E-Komunikasi, 1(2): 118-127. Diunduh dari http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/898
Wirawan. (2010). Konflik dan manajemen konflik: teori, aplikasi & penelitian. Jakarta: Salemba Humanika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).