Gambaran dinamika self-forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan

  • Agnes Christy Wijaya Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Theresia Indira Shanti Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Abstract

Perselingkuhan dalam pernikahan adalah kondisi di mana ketika salah satu pasangan melanggar komitmen dalam hubungan pernikahan, meliputi satu atau lebih elemen yaitu kerahasiaan, aktivitas seksual, dan keterlibatan emosional, berlangsung dalam jangka waktu tertentu.  Perselingkuhan merupakan alasan utama perceraian di Jabodetabek. Namun, tidak semua perselingkuhan berakhir dengan perceraian. Self-forgiveness dijelaskan sebagai proses yang membuat pelaku perselingkuhan mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki diri. Penelitian sebelumnya lebih banyak membahas dampak pada korban padahal pelaku juga mengalaminya, seperti dikucilkan, malu dan bersalah. Untuk dapat menghadapi dampak tersebut, self-forgiveness merupakan kunci bagi pelaku yang ingin mempertahankan rumah tangganya dengan cara mengakhiri perselingkuhan. Hal tersebut menjadi tanda bahwa dia mempertimbangkan makna hidup (meaning in life) yang dimiliki terutama tujuan menikah sehingga mampu memaknai perselingkuhan sebagai masa lalu yang dijadikan pelajaran untuk memperbaiki pernikahan. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran dinamika self-forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan. Penelitian dilakukan pada pelaku perselingkuhan yang tetap pada ikatan pernikahan, kedua pihak saling mengetahui perselingkuhan, sudah mengakhiri perselingkuhannya dan memiliki orientasi seksual heteroseksual. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed-methods. Sebanyak 27 partisipan diperoleh menggunakan teknik sampling non-probabilty. Uji korelasi dilakukan dalam penelitian ini dan hasilnya terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan. Sebanyak empat partisipan diperoleh melalui teknik purposeful sampling. Hasil analisis data kualitatif mampu menjelaskan gambaran self-forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, S. (2006). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (4th ed.). Boston, MA: Pearson.
DiBlasio, F. A. (2000). Decision-based forgiveness treatment in cases of marital infidelity. Psychotherapy: Theory, Research, Practice, Training, 37(2), 149.
Fisher, M. L., & Exline, J. J. (2010). Moving toward self‐forgiveness: Removing barriers related to shame, guilt, and regret. Social and Personality Psychology Compass, 4(8), 548-558.
Foster, J. D., & Misra, T. A. (2013). It did not mean anything (about me) Cognitive dissonance theory and the cognitive and affective consequences of romantic infidelity. Journal of Social and Personal Relationships, 30(7), 835-857.
Graham, K. L., Morse, J. L., O’Donnell, M. B., & Steger, M. F. (2017). Repairing meaning, resolving rumination, and moving toward self-forgiveness. In Handbook of the psychology of self-forgiveness (pp. 59-72). Springer, Cham.
Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2013). Psychological testing: principles, applications, & issues (8th ed). Belmont, CA: Wadsworth, Cengage Learning.
Karseboom, S. (2016). Relationship Between Meaning in Life and Dispositional Forgiveness. (Doctoral dissertation, Walden University)
Omarzu, J., Miller, A. N., Schultz, C., & Timmerman, A. (2012). “Motivations and Emotional Consequences Related to Engaging in Extramarital Relationships.” International Journal of Sexual Health, 24(2):154-162.
Scheeren, P., Apellániz, I. D. A. M. D., & Wagner, A. (2018). Marital infidelity: The experience of men and women. Trends in Psychology, 26(1), 355-369.
Schwartz, A. (November, 2018). Infidelity, To Divorce Or Not? Diakses pada https://www.mentalhelp.net/articles/infidelity-to-divorce-or-not/
Stages of Marriage. (2019). Diakses dari http://www.foryourmarriage.org/stages-of-marriage/
Steger, M. F., Frazier, P., Oishi, S., & Kaler, M. (2006). The meaning in life questionnaire: Assessing the presence of and search for meaning in life. Journal of counseling psychology, 53(1), 80.
Van Tongeren, D. R., Green, J. D., Hook, J. N., Davis, D. E., Davis, J. L., & Ramos, M. (2014). Forgiveness increases meaning in life. Social Psychological and Personality Science, 6(1), 47-55.
Woodyatt, L. & Wenzel, M. (2013). Self-forgiveness and restoration of an offender following an interpersonal transgression. Journal of Social and Clinical Psychology, 32, 225-259.
Published
2020-04-30
How to Cite
WIJAYA, Agnes Christy; SHANTI, Theresia Indira. Gambaran dinamika self-forgiveness dan meaning in life pada pelaku perselingkuhan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], v. 7, n. 1, p. 31-39, apr. 2020. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/57623>. Date accessed: 16 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JPU.2020.v07.i01.p04.
Section
Articles