Proses Penerimaan Anggota Keluarga Orang dengan Skizofrenia

  • Ida Ayu Winda Candra Laksmi Universitas Udayana
  • Yohanes Kartika Herdiyanto Universitas Udayana

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik dalam proses berpikir, berbicara, dan berperilaku. Tak hanya memengaruhi orang dengan skizofrenia (ODS) saja, skizofrenia juga memengaruhi orang-orang disekitar ODS, termasuk anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan ODS. Stigma yang dibentuk oleh masyarakat membuat anggota keluarga menutup diri dan enggan bersosialisasi. Permasalahan fisik dan psikis juga dialami oleh anggota keluarga dengan keadaan ODS, maka dibutuhkan proses untuk dapat menerima keadaan diri, dengan melewati tahapan-tahapan dalam proses penerimaan. Penanganan yang tepat juga dibutuhkan untuk membantu pemulihan ODS, dengan mendapatkan pengobatan teratur dan pendampingan dari keluarga juga merupakan faktor yang penting.


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja permasalahan yang dihadapi anggota keluarga ODS, proses penerimaan anggota keluarga ODS (beserta strategi kopingnya), penanganan yang dilakukan, dan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan anggota keluarga ODS. Menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengambilan data observasi dan wawancara pada 6 orang responden yaitu anggota keluarga ODS yang tinggal satu rumah dengan ODS dan menggunakan analisis data theoretical coding.


Hasil penelitian ini menunjukkan kurangnya pengetahuan keluarga mengenai skizofrenia, emosi, sikap ODS, dan penilaian lingkungan yang menjadi permasalahan anggota keluarga ODS. Proses penerimaan anggota keluarga ODS melalui tahap penolakan, marah, tawar-menawar, depresi, dan tahap penerimaan, walaupun terdapat perbedaan pada kasus-kasus yang spesifik. Penanganan pada ODS yang memberikan efek pemulihan lebih cepat adalah membawa ODS ke rumah sakit, memberikan obat dan perawatan keluarga. dorongan dari dalam diri, dukungan sosial, pandangan diri, pandangan sosial dan status ekonomi merupakan faktor penerimaan anggota keluarga ODS.


Kata kunci: Proses penerimaan, anggota keluarga ODS, skizofrenia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardiyasa, I. N. S. (2012). Balian dalam pengobatan tradisional Bali (kajian teologi Hindu). Jurnal Sphatika, 6(1).
Baradero, M., Dayrit, M.W.D., & Maratning, A. (2016). Kesehatan mental psikiatri: Seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Brady & McCain. (2005). Ving with schizophrenia: A family perspective. Kent State University College Nursing, J Issues Nurse Online. Advacnce online publication. doi: 10.3912/OJIN.Vol10No01HirshPsy01.
Cahyani, R.A. (2015). Penerimaan diri ibu dengan anak berkebutuhan khusus di Mojokerto (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Chaplin, C.P. (2000). Kamus lengkap psikologi alih bahasa. Jakarta: Kartini Kartono Rajawali Press.
Dion, Y., & Betan, Y. (2013). Asuhan keperawatan keluarga konsep dan praktik. Yogyakarta: Nuha Medika.
Gitasari, N., & Savira, S.I. (2015). Pengalaman family caregiver orang dengan skizofrenia. Jurnal Psikologi, 3(2).
Gunarsa. Singgih & Ny. SD. Gunarsa. (1991). Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Haber, D. (2010). Health promotion and aging: Pravtical application for health professional (5th ed.). New York: Springer Publishing Company.
Halgin, R.P., & Withbourne, S.K. (1997). Abnormal psychology the human experience of psychology disorders. Dubuque: Times Mirror Higher Education.
Hartanto, D. (2014). Gambaran sikap dan dukungan keluarga terhadap penderita gangguan jiwa di Kecamatan Kartasura (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Hawari, D. (2003). Pendekatan holistik pada gangguan jiwa skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hendriani,W., Handariyati, R., & Sakti, T.M. (2006). Penerimaan keluarga terhadap individu yang mengalami keterbelakangan mental. Jurnal INSAN. 8(2), 100-111.
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock, E. (1974). Personality development. New Delhi: Mc Graw-Hill Publising Company.
Idaiani, S., Yunita, I., Prihatini, S., & Indrawati, L. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kubler-Ross, E. (2009). On death and dying (40th ed.). New York: Taylor & Francis e-Library.
Kumbara, A. N. (2017, April). Fungsi dan makna ritual melukat dalam penyembuhan gangguan jiwa di Bali. Warta Hindu Dharma. Diambil dari www.phdi.or.id: http://phdi.or.id/artikel/fungsi-dan-maknaritual-melukat-dalam-pemnyembuhan-gangguan-jiwa-di-bali.
Lestari, W., & Wardhani, Y. F. (2014, April). Stigma dan penanganan penderita gangguan jiwa berat yang dipasung. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17, 157-166.
Moleong, J.L. (2014). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mutoharoh. (2010). Faktor-faktor berhubungan dengan mekanisme koping klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RS. Umum Pusat (RSUP) Fatmawati (Skripsi. Tidak Dipublikasikan). Keperawatan Universitas Bandung, Bandung.
Nainggolan, N.J. & Hidajat, L.L. (2013). Profil kepribadian dan psychological well-being caregiver skizofrenia. Jurnal Psikologi, 6(1), 21–42.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notosoedirjo, M & Latipun. (2001). Kesehatan mental, konsep & penerapan. Malang: UMM PRESS.
Notosoedirdjo & Latipun. (2005). Kesehatan mental, konsep dan penerapan. Jakarta: EGC.
Prawitasari, J ,E., Martani, W. & Adiyanti, M.G (1995). Konsep emosi orang Indonesia: Pengungkapan dan pengertian emosi melalui komunikilsi nonverbal di masyarakat yang berbeda latar budaya (Banjarmasin, Balikpapan, dan Yogyakarta). (Laporan Penelitian Tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Poerwandari, E. Kristi (2014). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia.
Putro, B. D. (2004). Gangguan jiwa (buduh) di Bali sebagai fenomena budaya: Studi persepsi dan perilaku pilihan perawatan gangguan jiwa orang Bali. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Rachmayanti, S., & Zulkaida, A. (2007). Penerimaan orangtua terhadap anak autisme dan peranannya dalam terapi autisme. Jurnal Psikologi, 1(1).
Riskesdas. (2013, 1 Desember). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Kementrian Kesehatan RI. Diambil dari www.depkes.go.id:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.
Rubbyana, U. (2012). Hubungan antara strategi koping dengan kualitas hidup pada penderita skizofrenia remisi simptom. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2), 59-66.
Sadock. (2007). Sinopsis psikiatri: Ilmu pengetahuan psikiatri klinis (Jilid 1). Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Safaria. (2005). Interpersonal intelligence: Metode pengembangan kecerdasan interpersonal anak. Yogyakarta: Amara Books.
Salahuddin, M. (2009). Peran keluarga terhadap proses penyembuhan pasien gangguan jiwa (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Sarafino, E. P. (2002). Health psychology: biopsychology interactions (4th ed.). USA: John Wiley & Sons, Inc.
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health psychology: biopsychological interaction (7th ed.). USA: John Wiley & Sons.
Strauss, A. & Corbin, J. (2013). Dasar-dasar penelitian kualitatif (Tata langkah dan teknik- teknik teoritisasi data). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafrika & Tommy. (2004). Persepsi terhadap lingkungan fisik kerja dan dorongan berperilaku agresif pada polisi lalu lintas. Jurnal Insan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, 6(3).
Syaharia, A. R. H. (2009). Stigma gangguan jiwa perspektif kesehatan mental Islam (Skripsi Tidak Dipublikasikan). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
Taylor, E. S. (2012). Health Psychology. New York: McGraw-Hill Companies.
Tribun Bali. (2015, 22 April). Dianggap kutukan, penderita gangguan jiwa akhirnya dipasung. Tribun Bali. Diambil dari http://bali.tribunnews.com/2015/04/22/dianggap-kutukan-pihak-keluarga-memasung-si-sakit.
Veiel, H.D.F & Bauman, F. (1992). The meaning and measurement of social support. New York: Hemisphere Publish Co.
Wardhani, R.S.P. (2013). Penerimaan keluarga pasien skizofrenia yang menjalani rawat inap. (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah, Surakarya.
Published
2019-02-27
How to Cite
LAKSMI, Ida Ayu Winda Candra; HERDIYANTO, Yohanes Kartika. Proses Penerimaan Anggota Keluarga Orang dengan Skizofrenia. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 89-102, feb. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47153>. Date accessed: 24 apr. 2024.
Section
Articles