TURISMEMORFOSIS SEBAGAI PERKEMBANGAN PARIWISATA DI BADUNG, BANYUWANGI DAN LUWU TIMUR
Abstract
The tourism development in many tourism destination appears to ignore history. Geneology or social record as a history of the formation of existing conditions is considered less important. This study try to understand by apply the tourimsmorphosis concept in Badung, Banyuwangi and East Luwu. Tourismmorphosis as the evolution of tourism can be both progress and regress as an inevitable change. Consisting of the introductory stage, the reaction stage, the institutionalization stage and the compromise stage. The research paradigm is qualitative with qualitative methods and techniques, hermeneutic data analysis techniques and thick descriptive data presentation. The research results understanding that Badung was at the compromise stage, Banyuwangi at the institutional stage and East Luwu at the introductory stage. Hence, the consider of research findings could be used as a basis for future tourism development.
Downloads
References
Anom, I., Suryasih, I., Nugroho, S., & Mahagangga, I. (2017). Turismemorfosis: Tahapan selama seratus tahun perkembangan dan prediksi pariwisata Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal Of Bali Studies), 7(2), 59-80. doi:10.24843/JKB.2017.v07.i02.p04
Anoma, I. P., Mahaganggab, I. G. A. O., & Suryawanc, I. B. 2020. Emerging Transdisciplinary Theory on Tourism Research: A Case from Bali. practice, 11(1).
Anom, M. Par., Dr. Drs. I Putu dan Mahagangga, S.Sos., M.Si, I Gusti Agung Oka. 2020. Handbook Ilmu Pariwisata Karakter dan Prospek. Jakarta: Prenada Media (Divisi Kencana).
Anom, M. Par., Dr. Drs. I Putu dan Mahagangga, S.Sos., M.Si, I Gusti Agung Oka. 2020. Spektrum Ilmu Pariwisata Mitos Sebagai Modal Budaya Dalam Pengembangan Pariwisata Bali. Jakarta: Divisi Kencana (Prenada Media Group).
Arief. 2009. Pengetahuan dan Metode: Karya-karya Penting MichelFoucault. Yogyakarta: Jalasutra
Bachtiar, H.W. 1983. Pengamatan Sebagai Suatu Metode Penelitian dalam Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Koenjaraningrat (Ed.). Jakarta: Gramedia.
Becherel, Lionel., Vellas, Francois. 2008. PemaRecomendation Pariwisata Internasional. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Beatty, A. (2012). “Kala defanged Managing power in Java away from the centre”. Bijdragen tot de Taal-, land-en Volkenkunde, 168(2/3), 173-194. google scholaar link.
Butler, R. W. 1980. The concept of a tourist area cycle of evolution: implications for managementofresources. Canadian Geographer/Le Géographe canadien, 24(1), 5-12. Google Scholaar Link.
Butler, R. (2015). The evolution of tourism and tourism research. Tourism Recreation Research, 40(1), 16-27.
Cheong, S. M., & Miller, M. L. (2000). Power and tourism: A Foucauldian observation. Annals of tourism research, 27(2), 371-390.
Dipadewanda, I Made. 2018. Perkembangan Pariwisata Desa Bongkas Menuju Desa Wisata. Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan Skripsi S1 Prodi Destinasi Pariwisata. Denpasar: Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.
Dreyfus, H., and P. Rabinow 1982 Michel Foucault: Beyond Structuralism and Hermeneutics. Chicago: Harvester, University of Chicago Press
Fidler R (1997) Mediamorphosis: Understanding New Media. Thousand Oaks: Pine Forge Press.
Fridgen, J. D. (1990). Dimensions of tourism. Educational Institute of the American Hotel & Motel Association.
Geertz, C. 1973. The Interpretation of Culture. New York: Basic Books.
Geria, I Wayan. 2000. Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI. Denpasar : Percetakan Bali.
Goodson, L., & Phillimore, J. (Eds.) 2004. Qualitative research in tourism: Ontologies, epistemologiesandmethodologiesRoutledge.
Goolaup, S., & Solér, C. (2018). Existential-phenomenology: Understanding tourists’ experiences. In Handbook of research methods for tourism and hospitality management. Edward Elgar Publishing.
Greenwood, D. J. (1972). Tourism as an agent of change: A Spanish Basque case. Ethnology, 11(1), 80-91.
Hutabarat, H., & Mahagangga, I. G. A. O. 2019. Perkembagan Wisata Mendaki Di Gunung Agung: Studi Kasus Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata 7 (2), 218-225.
Jati, K. N. 2019. Perancangan Website Sosiohistori Pariwisata Bali. Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan Skripsi S1 Seni Rupa. Yogyakarta: ISI Yogyakarta
JENNINGS, GR. 2018 “Qualitatative Research and Tourism Studies. In Handbook of Tourism Management Theories, Concepts and Diciplinary Approaches to tourism, Qualitative Research and Tourism Studies”. Chris Cooper, Serena Volo, William C. Gartner & Noel Scott (eds.). SAGE.
Karsidi, R. (2001). Paradigma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat. Mediator:Jurnal Komunikasi, 2(1), 115-125.
Koenjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali.
Lekkerkerker, C. (1923). HET OUD SPAANSCH KOLONIAAL STELSEL ZOOALS DIT IS NEDERGELEGD IN DE. Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde, 79(1), 198. google scholar link
Mahagangga, I., & Oka, G. A. Suryawan, Ida Bagus. Anom, I Putu dan Kusumanegara, I Made. 2018. Evolusi Pariwisata di Indonesia, Turismemorfosis di Kabupaten Badung, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Luwu Timur.
Mahagangga, dkk., 2020. Fenomena Masa Jeda Pariwisata Bali (Suatu Studi Pustaka) dalam Pemikiran Kepariwisataan Masa Jeda Pariwisata untuk Bangkit Kembali (Editor Dian Pramita Sugiarti, dkk.) Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Maria, N. (2017). GERAKAN SOSIAL POLITIK DI BLAMBANGAN TAHUN 1767-1768. Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 9(3), 407-422. google scholar link.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nordholt, H. S., Purwanto, B., & Saptari, R. (Eds.). 2009. Perspektif baru penulisan sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Noronha, R. 1977. Social and cultural dimensions of tourism: A review of the literature in English. Washington DC: World Bank (Draft)
Noronha, R. (1979). Paradise reviewed: tourism in Bali (pp. 177-204). Oxford University Press for World Bank and UNESCO.
Nugraha, Iskandar P. 2000. “Dutch politics of seeing; Tourist guidebooks in colonial Indonesia”. Makalah tidak diterbitkan
Pabbajah, M. (2012). Ali Fadillah, dan Iwan Sumantri (ed). Kedatuan Luwu:Perspektif Arkeologi, Sejarah dan Antropologi. “RELIGIUSITAS DANKEPERCAYAANMASYARAKATBUGISMAKASSAR”. AlUlum,12(2), 397-418. Makassar:Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin atas kerja sama dengan Institut Etnografi Indonesia
Pernecky, T., & Jamal, T. 2010. (Hermeneutic) phenomenology in tourism studies. Annals of Tourism Research, 37(4), 1055-1075.
Picard, Michel. 2006. Bali : Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata (terj.) Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Pitana, I Gde. 2002. Pariwisata, Wahana Pelestarian Kebudayaan dan Dinamika Masyarakat Bali. Pidato Pengukuhan Guru Besar bidang Sosial Pariwisata. Denpasar : Universitas Udayana
Richards, G., & Munsters, W. (Eds.). 2010 Cultural tourism research methods. Cabi.
Raharjo, Supratikno dan Munandar, Agus Aris. 1998. “Dampak Pariwisata Terhadap Kebudayaan Bali”. Susanto Zuhdi (ed). Sejarah Kebudayaan Bali : Kajian Pengembangan dan Dampak Pariwisata Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Rusdianto, Eko. 2011.“Desa Pandai Besi yang Hilang” November 2011. Pukul 01.00. https://historia.id/budaya/articles/desa-pandai-besi-yang-hilang-v23QP
Saputra, D., Krisna Juliharta, I., & Wahyu Nirmala, B. (2020). Implementasi Sistem Informasi Muselok Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. JURNAL DESTINASI PARIWISATA, 8(1), 159-168. doi:10.24843/JDEPAR.2020.v08.i01.p21
Stockdale, John Joseph. 2017. The Island of Java, Sejarah Tanah Jawa (Terjemahan).Yogyakarta : Indoliterasi
Sugiharto, I.B. 1996. Postmodernisme: Tantangan Bagi Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono, A. G. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif Bandung: CV. Alfabeta
Syukur, S. (2015). Sistem Pemerintahan Kedatuan Luwu dalam Kurung Periode I Lagaligo(AbadIXXIII). RIHLAH, 3(01), 25-34. Makasar : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin. google scholar link.
Wijayanto, E. 2013. Memetika sebagai Studi Kebudayaan Berbasis Evolusi. MELINTAS 29 (1), 42-55. google scholar link.
Zed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.