PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PAKAN DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik Saccharomyces spp.N-2 (isolat dari ragi tape) dalam ransum ayam petelur untuk meningkatkan kecernaan dan menurunkan jumlah amonia dalam ekskreta. Sebanyak seratus dua puluh ayam petelur dewasa umur 40 minggu digunakan dalam percobaan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat dan enam kali ulangan. Keempat macam perlakuan, yaitu: ransum tanpa pemberian probiotik sebagai kontrol (A); ransum dengan penambahan 0,10% Saccharomyces spp.N-2 (B); ransum dengan 0,20% Saccharomyces spp.N-2 (C); dan ransum dengan 0,30% Saccharomyces spp.N-2 (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar ransum meningkat nyata (P<0,05) pada ayam perlakuan B, C, dan D. Sedangkan diantara perlakuan B, C, dan D, berbeda tidak nyata (P>0,05). Jumlah bakteri Choliform, E. coli dalam saluran pencernaan ayam Grup B, C, dan D, secara signifikan (P<0,05) menurun dibandingkan dengan kontrol (Grup A). Demikiann juga halnya dengan kadar gas amonia (N-NH3) dalam ekskreta ayam, menurun secara nyata (P<0,05) dengan adanya suplementasi probiotik dalam ransum. Disimpulkan bahwa penambahan 0,10-0,30% probiotik Saccharomyces spp.N-2 dalam ransum dapat meningkatkan kecernaan ransum, serta menurunkan kandungan bakteri E. coli dan gas amonia dalam ekskreta ayam petelur Lohmann Brown.