Pengaruh Variasi Temperatur Pirolisis Fixed Bed terhadap Massa Kondensat Bungkil Kemiri Sunan

  • I Wayan Widana
  • I Nyoman Suprapta Winaya
  • I Gede Putu Agus Suryawan

Abstrak

Abstrak
Kebutuhan energi setiap harinya melonjak tak terkendali bersamaan dengan berjalannya waktu dan teknologi, akibatnya cadangan bahan bakar fosil di perut bumi semakin menipis. Maka dari itu pemerintah mulai mengembangkan biodiesel kemiri sunan agar bisa memenuhi kebutuhan manusia akan energi. Namun pengolahan biodiesel kemiri sunan dengan cara press/tekan menghasilkan limbah berupa bungkil kemiri sunan yang mana dalam bungkil kemiri sunan ini masih memiliki kandungan minyak yang tidak dapat dikeluarkan melalui proses tekan/press. Salah satu cara untuk mengeluarkan minyak ini yaitu melalui pirolisis. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui massa kondensat yang dihasil dari pirolisis dengan variasi temperatur yang sudah ditentukan sehingga dapat memberikan efek pada massa kondensat yang dihasilkan dari proses pirolisis. Proses pirolisis dilakukan dengan slow pyrolysis serta variasi temperatur yang dipakai mulai dari temperatur 250°C, 350°C, 450°C, 550°C, dan 650°C. Bahan bakar yang dipakai dalam pirolisis ini menggunakan bungkil kemiri sunan sebesar 300 g serta ditambahkan juga pasir besi sebesar 300 g dengan fungsi sebagai pemercepat proses pemanasan di dalam reaktor. Hasil massa kondensat tertinggi terdapat pada temperatur 650°C sebesar 99.18 g dan yang terendah pada temperatur 250°C sebesar 5.36 g. Sehingga jika temperatur yang diberikan semakin tinggi maka massa kondensat yang dihasilkan akan semakin tinggi juga.
Kata kunci: Pirolisis, Kondensat, Kemiri Sunan, Temperatur
Abstract
Energy needs increase uncontrollably every day along with the passage of time and technology, as a result, the reserves of fossil fuels in the bowels of the earth are running low. Therefore, the government has begun to develop kemiri sunan biodiesel so that it can meet human needs for energy. However, processing kemiri sunan biodiesel by pressing produces waste in the form of kemiri sunan cake, which in the kemiri sunan cake still contains oil that cannot be removed through the press process. One way to get this oil out is through pyrolysis. This research was conducted in order to determine the mass of condensate produced from pyrolysis with a predetermined temperature variation so that it can have an effect on the mass of condensate produced from the pyrolysis process. The pyrolysis process is carried out with slow pyrolysis and temperature variations ranging from 250 ° C, 350 ° C, 450 ° C, 550 ° C, and 650 ° C temperatures. The fuel used in this pyrolysis uses 300 g of candlenut cake and 300 g of iron sand is also added with the function of accelerating the heating process in the reactor. The highest condensate mass was found at a temperature of 650 ° C at 99.18 g and the lowest at a temperature of 250 ° C at 5.36 g. So that if the temperature given is higher, the mass of condensate produced will be even higher.
Keywords: Pyrolysis, Condensate, Kemiri Sunan, Temperature

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2021-01-01
##submission.howToCite##
WIDANA, I Wayan; SUPRAPTA WINAYA, I Nyoman; AGUS SURYAWAN, I Gede Putu. Pengaruh Variasi Temperatur Pirolisis Fixed Bed terhadap Massa Kondensat Bungkil Kemiri Sunan. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 10, n. 1, jan. 2021. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/73203>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

<< < 1 2 3 4 > >>