Studi Eksperimental Pengaruh Serbuk Mikroalga Tropika Dan Grafit Pada Limbah Chitosan Terhadap Tegangan Bending Dan Konduktivitas Termal Komposit PCM

  • James Limantara
  • I Nyoman Suprapta Winaya
  • I Made Astika

Abstrak

Abstrak


Perkembangan zaman di era globalisasi sekarang ini telah menjadikan jumlah kebutuhan energi semakin meningkat, terutama pada sektor komersial yaitu, energi listrik. Oleh sebab itu, dikembangkanlah teknologi yang dinamakan material berubah fase (PCM). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menyerap energi panas melalui pengujian konduktivitas termal dan menghitung kekuatan pada material ketika diberikan beban melalui pengujian bending. Variasi pengujian yang digunakan adalah variasi fraksi volume polyester yaitu 30%, limbah chitosan 30%, mikroalga tropika 30%, 35%, 40%, dan grafit 0%, 5%, 10%. Metode yang digunakan dalam melakukan pengujian ialah dengan menggunakan penggabungan langsung. Untuk mempercepat proses pengeringan pada material dicampurkan bahan pengeras polyester sebagai katalisator 1% dari volume polyester. Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian tegangan bending tertinggi pada mikroalga 35% ya itu 10.65 MPa, 30% sebesar 7.79 MPa, dan 40% sebesar 0.94 MPa. Untuk hasil yang diperoleh dari pengujian konduktivitas termal tertinggi pada grafit 10% yaitu 20.05 watt/m.K, grafit 5% sebesar 19.96 watt/m.K, dan pada grafit 0% sebesar 19.89 watt/m.K. Kata Kunci: Material Berubah Fase, Polyester, Limbah Chitosan, Mikroalga Tropika, Grafit, Penggabungan Langsung


Abstract


Nowadays, in this current era of globalization have made amount of energy needs increasing more, especially in the commercial sector, that is electricity. Therefore, technology called phase change material (PCM) was developed. This research was conducted aiming to absorb heat energy through thermal conductivity testing and calculate the strength of the material when given a load through bending testing. The test variation used is variation of the polyester volume fraction that is 30%, chitosan waste 30%, tropical microalgae 30%, 35%, 40%, and graphite 0%, 5%, 10%. The method used in conducting the test is to use a direct incorporation composite. To speed up the drying process in the material, the material as a catalyst is mixed with 1% of the polyester volume. The results obtained from the highest bending stress testing on 35% microalgae are 10.65 MPa, 30% at 7.79 MPa, and 40% at 0.94 MPa. For the results obtained from the highest thermal conductivity testing on graphite 10%, are 20.05 watts / m.K, graphite 5% at 19.96 watts / m.K, and on graphite 0% at 19.89 watts / m.K. Keywords: Phase Change Material, polyester, Chitosan Waste, Tropical Microa lgae, Graphite, Direct Incorporation

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-01-01
##submission.howToCite##
LIMANTARA, James; SUPRAPTA WINAYA, I Nyoman; ASTIKA, I Made. Studi Eksperimental Pengaruh Serbuk Mikroalga Tropika Dan Grafit Pada Limbah Chitosan Terhadap Tegangan Bending Dan Konduktivitas Termal Komposit PCM. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 1, jan. 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/62405>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024