Pengaruh Variasi Holding Time Bio-resin Getah Pinus Dengan Penambahan hardener Terhadap Kekerasan Bio-resin

  • Handra Hilman Yunus
  • CIP Kusuma Kencanawati
  • IKG Sugita

Abstrak




Abstrak


Pinus merkusii ialah jenis Pinus yang tumbuh asli di Indonesia dan masuk ke dalam jenis pohon serba guna yang dapat dimanfaatkan untuk penghasil kayu, produksi getah dan konservasi lahan. Penelitian ini memanfaatkan salah satu bagian pohon Pinus, yaitu pada bagian batang. Batang pada pohon Pinus dapat diambil getahnya dengan cara melubangi pada bagian batang pohon (disadap) untuk dilakukannya proses penyadapan. Suhu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 170°C, kecepatan aduk manetic stirrer 600 rpm dengan variasi holding time 45 menit, 67,5 menit; 90 menit; 112,5; menit dan 135 menit dengan memberi perlakuan hardener sebanyak 4%. Tujuan dari penelitian ini agar dapat mendapatkan karakteristik dan sifat mekanik dari getah Pinus setelah dilakukan treatment, dengan melakukan pengujian kekerasan Vicker, dan Densitas. Dari hasil keseluruhan data yang di dapat disimpulkan massa jenis (density) bio-resin getah pinus mendapatkan tingkat kerapatan tertinggi pada waktu holding time 45 menit 45. Kekerasan Vickers tertinggi di dapatkan pada suhu 170°C dengan holding time 90 menit. Densitas menurun dengan meningkatnya waktu pemanasan karena semakin lama waktu holding time maka kandungan gas terpentin yang terkandung dalam getah Pinus akan semakin terevaporasi mengingat getah Pinus jika dilihat dari komposisinya terdiri dari gondorukem, gas terpentin, air, dan zat-zat pengotor. Demikian juga untuk sifat kekerasan material bio-resin getah Pinus, dengan semakin meningkatnya waktu pemanasan maka kekuatan akan meningkat tetapi sampai pada kondisi waktu pemanasan 90 menit merupakan kondisi yang paling maksimum dengan tingkat kekerasan sebesar 7,965 VHN.


Kata kunci: bio-resin, getah Pinus, densitas, kekerasan, Vickers, hardener.


Abstract


Merkusii pine is a type of pines originating from Indonesia and categorized as a versatile tree that can be used for timber production, sap production and land conservation. This study utilizes one part of the pine tree which is the stem. The sap of the pine tree can be extracted by cutting on the side (tapped) for further processing. Temperature that being used on this study is 170° C, and stirring speed of 600 rpm using magnetic stirrer with variation in holding time by 45 minutes; 67.5 minutes; 90-minutes; 112.5 minutes; and 135 minutes by giving hardener treatment as much as 4%. The purpose of this study was to identify the characteristics and mechanical properties of pine sap after treatment by testing the density, and Vickers hardness. The conclusion is that the density of pine bio-resin has the highest density at 45 holding time. The highest Vickers hardness is obtained at 170 ° C withholding time of 90-minutes. The density decreases as the holding time increases since the longer the holding time, the content of turpentine gas in pine resin will be more evaporated given that the pine resin is composed of Gondorukem/resina, turpentine gas, water, and impurities. It also applies to the pine bio-resin material hardness; as the holding time increases, it will increase up to the 90-minute holding time as the most maximum condition with a hardness level of 7,965 VHN.


Keywords: bio-resin, pine resin, density, hardness, Vickers, hardener.




##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-01-01
##submission.howToCite##
YUNUS, Handra Hilman; KUSUMA KENCANAWATI, CIP; SUGITA, IKG. Pengaruh Variasi Holding Time Bio-resin Getah Pinus Dengan Penambahan hardener Terhadap Kekerasan Bio-resin. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 1, jan. 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/51637>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024