Pengaruh Konsentrasi NaOH Terhadap Performa Karbon Aktif Dari Pohon Cabai Merah (Capsicum annuum L)

  • Herly Sulistian
  • Ni Made Dwidiani
  • I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa

Abstrak




Abstrakk


Tingginya jumlah usaha tekstil di pulau Bali membuat sebagian sungai di pulau Bali menjadi tercemar. Dalam pembuatannya usaha tekstil ini menggunakan zat warna yang bersifat toxic. Selain pencemaran oleh bahan kimia dari zat warna terdapat pula pencemaran lain seperti logam berat yang dapat memicu kanker apabila terkonsumsi secara berlebihan. Karbon aktif sebagai adsorben dalam permasalahan ini dapat digunakan sebagai penyerap zat tersebut. Karbon aktif dapat dihasilkan dengan memanfaatkan limbah dari pohon cabai merah (Capsicum annuum L.). Pemanfaatan limbah pohon cabai merah ini adalah sebuah inovasi dalam memanfaatan limbah yang dihasilkan oleh tanaman para pertanian. Karbon aktif dari limbah pohon cabai merah. ini dibuat dengan proses dehidrasiidengan suhu 2000 C selamaa1 jam, dikarbonisasi dengannsuhu 3750 C selama 1 jam, diaktivasi menggunakan aktivasi kimia (NaOH) dengan variasi konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dengan waktu 24 jam, dan dikeringkan dengan suhu 2000 C selama 1 jam. Hasilnya adalah karbonisasi pada konsentrasi 1% (NaOH) memiliki kandungan karbon terbaik yaitu 67,73% dan penyerapan pada zat warna Methylene blue dan logam berat Timbal [Pb] terbaik adalah pada variasi konsentrasi 1% (NaOH). Berdasarkan analisa hal ini terjadi karena kurangnya aktivasi fisika pada proses pembuatan karbon aktif.


Kata kunci : Karbon aktif, Limbah pohon cabai merah (Capsicum annuum L.), Karbonisasi.


Abstract


The high number of textile businesses on the island of Bali makes rivers in this island polluted. In making this textile business using toxic substances. In addition to pollution by chemicals from dyestuffs there are other contaminants such as heavy metals which can trigger cancer if consumed in excess. Activated carbon as an adsorbent in this problem is used as an absorber of these substances. Activated carbon can be produced by utilizing red chili tree (Capsicum annuum L.). This red chili tree is an innovation in utilizing the waste produced by agriculture. The activated red chili tree is made by dehydration with a temperature of 200 ?C for 1 hour, carbonized at 375 ?C for 1 hour, activated using chemical activation (NaOH) with variations in concentrations of 1%, 3%, and 5% with 24 hours time, and dried at 200 ? C for 1 hour. The result is that carbonization at a concentration of 1% (NaOH) has the best carbon content of 67.73% and the absorption of dyestuffs Methylene blue and heavy metal Lead [Pb] is best at a concentration variation of 1% (NaOH). Based on the analysis this happens because of the lack of physical activation in process of making activated carbon.


Keywords: Activated carbon, Red chili tree waste (Capsicum annuum L.), Carbonization.




##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-01-01
##submission.howToCite##
SULISTIAN, Herly; DWIDIANI, Ni Made; NITYA SANTHIARSA, I Gusti Ngurah. Pengaruh Konsentrasi NaOH Terhadap Performa Karbon Aktif Dari Pohon Cabai Merah (Capsicum annuum L). Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 1, jan. 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/51629>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024