Studi Pengaruh Kecepatansuperfisialterhadap Tekanan Padacold Modeldual Reactor Fluidized Beduntuk Partikel Padat Biomassa dan Pasir Silika

  • Aris Arifaldi
  • I N. Suprapta Winaya
  • Anak Agung Adhi Suryawan

Abstrak

Abstrak
Teknologi dual reactor fluidized bed (DRFB) merupakan jenis teknologi fluidisasi yang sedang dikembangkan saat ini untuk
meningkatkan efisiensi pengkonversian bahan bakar menjadi syngas. Pada DRFB fenomena sirkulasi ini perlu diamati serta
menjadi faktor penting terhadap proses pencampuran dan perpindahan massa terjadi pada sebuah sistem tertutup. Cold
model DRFB dibuat berbahan akrilik berfungsi untuk mengamati fenomena sirkulasi campuran bahan bakar dan material
hamparan di dalam reaktor. Material uji yang digunakan adalah biomassa butiran jagung dan pasir silika sebagai material
hamparan dengan ukuran antara 0,4 mm – 0,5 mm. Biomassa dan material hamparan disirkulasikan ke dalam reaktor
dengan variasi kecepatan superfisial, yaitu : varisi I (15 m/s), variasi II (17 m/s), variasi III (20 m/s), variasi IV (23 m/s).
Pada kecepatan superfisial terdiri dari udara primer dan sekunder, dimana pada udara sekunder ditetapkan konstan yaitu
10 m/s. Pengukuran yang dilakukan adalah tekanan di sepanjang reaktor dan massa material yang melewati riser dan
downer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat kecepatan superfisial yang masuk ke dalam reaktor maka
tekanan yang dihasilkan semakin besar. Massa pada riser meningkat berada pada kecepatan superfisial 17 m/s dan menurun
pada kecepatan 20 m/s dan 23 m/s.
Kata Kunci : Dual reaktor fluidized bed, Kecepatan superfisial.
Abstract
Dual reactor fluidized bed (DRFB) is a type of fluidization reactor that is currently being developed to improve efficiency in
the conversion of fuel into syngas. The circulation phenomenon in DRFB needs to be observed and it has become an
important factor in the mixing process, and a mass transfer occurs in a closed system. Cold model DRFB is made of acrylic
to observe the circulation of the mixture of fuel and bed material in the reactor. Test materials used are biomass as fuel, and
silica sands as bed material with sizes between 0,4 mm – 0,5 mm. The fuel and bed material were circulated in the reactor
with the superficial velocity variations, namely variation I (15 m/s), variation II (17 m/s), variation III (20 m/s) and variation
IV (23 m/s). The superficial velocity consists of primary and secondary air velocities, where the secondary air velocity was
set to be constant at 10 m/s. Pressure along the reactor and the mass of material passing through the riser and downer..The
results of the research showed that the increase in superficial velocity flowing into the reactor resulted in a greater pressure
generated. Massa on the riser increases are in the superficial velocity of 17 m/s and decreased at a speed of 20 m/s and 23
m/s.
Keywords: Dual reactor fluidized bed, superficial velocity.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2017-10-01
##submission.howToCite##
ARIFALDI, Aris; WINAYA, I N. Suprapta; SURYAWAN, Anak Agung Adhi. Studi Pengaruh Kecepatansuperfisialterhadap Tekanan Padacold Modeldual Reactor Fluidized Beduntuk Partikel Padat Biomassa dan Pasir Silika. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 6, n. 1, oct. 2017. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/34842>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024