Kajian Eksperimental Karakteristik Pembakaran Menggunakan Bahan Bakar Arak Bali
Abstrak
Abstrak
Arak Bali hasil fermentasi dari nira yang dihasilkan oleh beberapa jenis tumbuhan seperti : kelapa dan
lontar. Untuk dapat dijadikan sebagai bahan bakar, arak Bali harus melalui proses pendestilasian terlebih
dahulu. Sehingga dalam arak Bali terkandung 90% ethanol dan memiliki nilai oktan sebesar 108,6. Secara
teoritis arak Bali bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Dalam pengujian ini ruang bakar mesin uji
di bersihkan terlebih dahulu. Setelah di bersihkan kendaraan u ji dibiasakan menggunakan arak Bali sebagai
bahan bakar2 jam perhari selama satu bulan. Dari hasil pengujian karakteristi k pembakaran menggunakan
bahan bakar arak Bali, untuk visual endapan yang terdapat di head piston memiliki warna hitam dan endapan
yang menggumpal hampir diseluruh bagian head piston. Sedangkan pada premium memiliki warna endapan
hitam tetapi gumpalan endapan di head piston kurang dari 50% dari area head piston. Perbedaan jumlah
endapan yang munculterjadi karena penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang tinggi tidak diimbangi
dengan perbandingan kompresi dari mesin itu sendiri. Oleh karena itu bahan ba kar akan terbakar atau
meledak tidak pada waktunya atau yang biasa disebut knocking. Untuk pengujian kandungan senyawa yang
terdapat dari endapan sisa pembakaran diperoleh, untuk premium terdapat 171 senyawa dan arak Bali 165
senyawa.
Kata kunci : Arak Bali, Karakteristik Pembakaran, Ruang Bakar
Abstract
Arak Bali is fermented from sap that is produced by some kind of plant like: coconut and palm. To be used as fuel, arak Bali
must go through the process of distillation first. So in the arak Bali is contained 90% ethanol. The distilled arak Bali has an
octane value of 108.6. While the premium has an octane value of 88. Therefore theoretically the arak Bali can be used as
alternative fuel. This test is performed on four-stroke motorcycle bikes with manual transmission under standard conditions,
using arak Bali fuel compared to Premium. In this test the test vehicle engine is first cleaned in the combustion chamber, so
the results obtained accurately. After the cleaned test vehicle used to use arak Bali as fuel for one month. From the results of
testing the combustion characteristics using the fuel of arak Bali, in terms of visual deposits contained in the piston head has
a black color and sediment that clumps almost throughout the piston head. While the premium has a black sediment color but
the clump of sediment from the rest of the combustion in the piston head is less than 50% of the piston head area. The
difference in the amount of sediment emerging from the residual combustion occurs because the use of high octane fuel is not
compensated by the compression ratio of the machine itself. Therefore the fuel will burn or explode not in time or commonly
called knocking. To test the content of the compounds contained from the residual residue of combustion obtained the result
for premium comprising 171 compounds, while the arak Bali of 165 compounds.
Keywords: Arak Bali, Combustion Characteristics, Living Fuel