Perencanaan Lanskap Ekowisata Bendungan Karinga dengan Pendekatan Budaya Sumba Timur

  • Desi Tri Wulandari Institut Teknologi Sumatera
  • Eduwin Eko Franjaya Institut Teknologi Sumatera
  • Ina Winiastuti Hutriani Institut Teknologi Sumatera

Abstract

Ekowisata merupakan suatu kegiatan mengunjungi tempat-tempat yang masih alami dan belum tercemari atau terpengaruhi oleh aktivitas manusia, dengan tujuan untuk menikmati pemandangan alam, flora dan fauna, serta budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini. Mengacu pada Permendagri Nomor 33 Tahun 2009, bahwa di Sumba Timur terdapat wilayah yang berpotensi untuk dijadikan perwujudan pengembangan destinasi ekowisata yang menarik salah satunya, yaitu kawasan Bendungan Karinga berbasis budaya air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi serta masalah dalan perencanaan lanskap ekowisata pada Bendungan Karinga, menyusun konsep rencana, dan merencanakan lanskap ekowisata pada Bendungan Karinga dengan pendekatan budaya daerah Sumba Timur. Metode penelitian ini adalah kualitatif – deskriptif Gold yang terdiri dari tahapan persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan lanskap. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Bendungan Karinga memiliki kendala pada perekonomian masyarakat yang rendah, curah hujan yang rendah, tetapi memiliki potensi alam serta nilai budaya berbasis air. Konsep yang digunakan pada perencanaan lanskap ekowisata Bendungan Karinga yaitu li humba, tana marappu, li karinga. Konsep ini menekankan nilai penting masyarakat, budaya, dan lingkungan Sumba Timur. Perencanaan lanskap yang di olah terdapat  tiga rencana struktur untuk pusat kegiatan, yaitu : zona marappu wanno (penerima), zona li humba (budaya)  dan zona tana beri ina mu (konservasi).

Downloads

Download data is not yet available.

References

BWS. (2020). Data Dan Informasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lombok Dan Wilayah Sungai Sumbawa Tahun 2020. 15(2), 1–23.
Gold, S.M. (1980). Recreation, Planning, and Design. McGraw-Hill Book. Co.,Inc: New York.
Ifah, L. A., Hasyim, A. W., Dinanti, D., Selecta, T. R., Apel, P., Dinger, M., & Kungkuk, K. W. (2020). Kesesuaian Lahan Pengembangan Objek Wisata Berdasarkan Kriteria Ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 9(0341), 205–214.
Sutrisno, N dan Heryani, N. 2013. Teknologi Konservasi Tanah dan Air Untuk Mencegah Degradasi Lahan Pertanian Berlereng. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. vol 32(2): 122–130. doi: http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v32n3.2013.
Yuliantoro, D., Atmoko, BD., dan Siswo. 2016. Pohon Sahabat Air. Surakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Widiyono, W. 2019. Inventarisasi Jenis-jenis Tumbuhan dan Tesesuaian Lahan Untuk Konservasi Daerah Tangkapan Sumber Mata Air ’Wetihu’ Desa Baudaok Kecamatan Tsifeto Timur – Belu. J. Tek. Ling. vol 11(3): 353–361. doi:https://doi.org/10.29122/jtl.v11i3.1180.
[Perda] Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Timur Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2008-2028. 2010.
[Permen] Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau.2022.
[Permendagri] Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekowisata di Daerah.2009
Published
2024-10-31
How to Cite
WULANDARI, Desi Tri; FRANJAYA, Eduwin Eko; HUTRIANI, Ina Winiastuti. Perencanaan Lanskap Ekowisata Bendungan Karinga dengan Pendekatan Budaya Sumba Timur. Jurnal Arsitektur Lansekap, [S.l.], p. 275-284, oct. 2024. ISSN 2442-5508. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/lanskap/article/view/107722>. Date accessed: 22 jan. 2025. doi: https://doi.org/10.24843/JAL.2024.v10.i02.p15.
Section
Articles