Illegal Fishing dalam Kajian Hukum Nasional dan Hukum Internasional: Kaitannya dengan Kejahatan Transnasional
Abstract
Illegal fishing practices are transnational in nature, which are not so easy to prevent and eradicate without international cooperation. Several international treaties both in the field of international maritime and fisheries law as well as international crimes have not categorized it as a transnational crime. This article discusses regulations that cover the issue of illegal fishing according to Indonesian national law and international law and examines the urgency of countermeasuring illegal fishing as a transnational crime. This article is a normative legal research with a statutory approach that explores the relevant national and international legal instruments which analyzed using descriptive methods. The results indicated that illegal fishing has been strictly regulated both in national and international law, although international law has not categorized illegal fishing as a crime that has cross-border characteristics. Therefore, there is an urgency to countermeasuring illegal fishing through international cooperation. In terms of the implementation of Indonesian national law, until now there seems to be lack of coordination between the national government and regional governments in establishing a mechanism related to efforts to prevent and eradicate illegal ?shing.
Praktik Illegal fishingbersifat transnasional yang sulit untuk dicegah dan diberantas tanpa adanya kerjasama internasional. Sejumlah perjanjian internasional baik di bidang hukum laut dan perikanan internasional maupun pidana internasional belum mengategorikan illegal fishing sebagai suatu kejahatan transnasional. Artikel ini membahas pengaturan terkait Illegal Fishing menurut hukum nasional Indonesia dan hukum internasional serta menelaah urgensi penanggulangan Illegal Fishing sebagai kejahatan transnasional.Artikel ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan yang menelusuri instrumen hukum nasional dan internasional yang relevan yang dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Illegal Fishing sudah diatur secara tegas baik dalam hukum nasional maupun hukum internasional, kendatipun kukum internasional belum mengategorikan illegal ?shing sebagai kejahatan yang memiliki karakteristik lintas batas Negara. Oleh karenanya, penanggulangan illegal fishing urgen dilakukan melalui kerjasama internasional. Dari segi implementasi hukum nasional Indonesia,hingga saat ininampaknya belum terdapat koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam menetapkan suatu mekanisme berkaitan dengan upaya pencegahan dan pemberantasan illegal ?shing.
Downloads
References
Bondaroff, Teale N. Phelps. (2015).The Illegal Fishing and Organized Crime Nexus: Illegal Fishing As Transnational Crime. Netherlands: The Global Intiative Against Transnational Organized Crime.
Echols, John M. &Shadily, Hassan. (2002).Kamus Inggris Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kallo, Syafruddin. (2012).Teori dan Penemuan Hukum. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Mahmudah, Nunung. (2015).Illegal Fishing. Jakarta: Sinar Grafika.
Seafish. (2012).The Seafish Guide to Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUU).Grimsby: The Authority on Seafood.
United Nations on Drugs and Crime.Fisheries Crimes. Viena, Austria: United Nations.
B. Jurnal, Artikel, Makalah, dan Disertasi
Agustina, Shinta. (2006). Perdagangan Perempuan dan Anak sebagai Kejahatan Transnasional: Permasalahan dan Penanggulangannya di Indonesia. Jurnal Hukum Projustitia, 24 (1), 47-62.
Atmasasmita, Romli. (2004). Pengaruh Konvensi Internasional terhadap Perkembangan Asas-Asas Hukum Pidana Internasional. Makalah pada seminar asas-asas hukum pidana nasional. Kerjasama UNDIP dan BPHN DEPKEH HAM RI.
Atmasasmita, Romli. (2007). Ekstradisi dalam Meningkatkan Kerjasama Penegakan Hukum.Jurnal HukumInternasional, 5 (1), 1-15. http://dx.doi.org/10.17304/ijil.vol5.1.145.
Barama, Michael. (2016). Menuju Efektivitas Uu No. 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan Dalam Pelaksanaannya. Jurnal Hukum Unsrat, 22 (6), 1-13.
Graham, Euan. (2011). Transnational Crime in the Fishing Industry: Asia’s Problem? RSIS Commentaries, 62, S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore.
Haryanto & Setiyono, Joko. (2017). Kebijakan Penenggelaman Kapal Asing Pelaku Illegal Fishing Oleh Pemerintah Indonesia Dalam Persfektif Hukum Pidana Internasional. Jurnal Law Reform, 13 (1), 70-85. https://doi.org/10.14710/lr.v13i1.15952.
Indra, Mexsasai. (2013). Urgensi Pengelolaan Wilayah Perbatasan Dalam Kaitannya dengan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Jurnal Selat, 1 (1), 13-18.
Indriati, Noer. (2009). Mutual Legal Assistance Treaties (Mlats) Sebagai Instrumen Pemberantasan Kejahatan Internasional. Jurnal Dinamika Hukum, 9 (2), 125-134. http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2009.9.2.218.
Isnurhadi, M. Rizqi. (2017). Sekuritisasi Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUUF) di Perairan Indonesia di Era Pemerintahan Joko Widodo. Jurnal Hubungan Internasional,10(2), 13-27. http://dx.doi.org/10.20473/jhi.v10i2.7300.
Kementerian Kelautandan Perikanan. (2015). Illegal Fishing No More! Komitmen Serius Pemerintah Perangi Illegal Fishing. Majalah Mina Bahari,edisi 1.
Kurnia, Ida. (2008). Penerapan Unclos 1982 Dalam Ketentuan Perundang—Undangan Nasional, Khususnya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Jurnal Hukum Prioris, 2 (1), 42-49.
Lasabuda, Ridwan. (2013). Tinjauan Teoritispembangunan Wilayah Pesisir Dan Lautan Dalam Perspektif Negarakepulauanrepublik Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax, 1 (2), 92-101, https://doi.org/10.35800/jip.1.2.2013.1251.
Maryani, Halimatul& Nasution, Adawiyah. (2019). Rekonsepsi Model Pemberantasan Illegal Fishing di Perairan Indonesia (Analisis Perspektif Hukum Internasional). Jurnal Legislasi Indonesia, 16 (3), 379-391.
MRAG/FERR. (2008). The Global Extent of Illegal Fishing.Fisheries Ecosystems Restotration Research.University of British Columbia: Fisheries Centre.
Muhamad, Simela Victor. (2012).Illegal Fishing di Perairan Indonesia: Permasalahan dan Upaya Penanganannya Secara Bilateral di Kawasan.Politica,3 (1), 59-86. https://doi.org/10.22212/jp.v3i1.305.
Pudjiastuti, Susi. (2015). Fisheries Crime as Transnational Organized Crime.Makalah disampaikan pada Pertemuan di Singapura.
Risnain, M. (2017).Rekonsepsi Model Pencegahan dan Pemberantasan Illegal Fishing di Indonesia. Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, 4(2),379-398 https://doi.org/10.22304/pjih.v4n2.a9.
Rosello, Mercedes. (2016). Illegal, Unreported and Unregulated Fishing Control in the Exclusive Economic Zone: a Brief Appraisal of Regulatory Deficits and Accountability Strategies. CIRR,22(75), 39-68. 10.1515/cirr-2016-0002.
Sodik, DikdikMohamad. (2007).CombatingIllegal,Unreported,andUnregulatedFishinginIndonesianWaters:Need forFisheriesLegislativeReform.DisertasiWolonglongUniversity.
Sudiarawan, K. A., Tanaya, P. E., & Hermanto, B. (2020). Discover the Legal Concept in the Sociological Study. Substantive Justice International Journal of Law, 3(1), 94-108, http://dx.doi.org/10.33096/sjijl.v3i1.69
Suka’arsana, I Komang. (2018). Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pencurian Ikan. Jurnal Hukum Pidana dan Pembangunan Hukum, 1 (1), 1-5.
Taufik, Kinanti Kusumawardani. (2017).IUU Fishing as Transnational Organized Crime’ Discourse: A Policy Argumentation Analysis. Paper prepared for presentation at the ISA International Conference, Hong Kong.
Trusts, Pew. (2017). How to End Illegal Fishing from Coastal Waters to the High Seas, Criminals are Robbing the Oceans and Hurting Economies. A Brief from the PEW Charitable Trusts.
Wahjono, Pujo. (2010). Transnational Crime and Security Threats in Indonesia.Strategy Research Project, US Army War College, Pennsylvania,
Zebua, N. D. & Ramli. (2014).Analisis Pengaruh Jumlah Armada, Jumlah Nelayan, Pdrb, Dan Investasi Terhadap Produksi Perikanan di Wilayah Nias (Analisis Data Panel). Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2 (8), 463-474.
C. Internet
Gunnar Stolsvik, “Transnational organized fisheries crime as a maritime security issue,”http://www.un.org/Depts/los/consultative_process/documents/9_gunnarstolsvikabtract.pdf - diakses 20 Mei 2011
D. Peraturan
Convention Against TransnationalOrganized Crime 2000
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
UU No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 154 5073 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5073)