PEMBUKTIAN KESALAHAN TERDAKWA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK

  • Catherine Carolyn Wori Fakultas Hukum, Universitas Udayana
  • Made Chintya Puspita Shara Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Abstract

Memastikan langkah-langkah potensial yang dapat diambil untuk mendukung klaim atau pernyataan dalam menentukan kesalahan terdakwa tindak pidana penganiayaan menurut prinsip pembuktian merupakan tujuan dari penulisan ini. Suatu pengadilan pidana berperan dalam menyelesaikan sengketa hukum antara individu atau kelompok yang terlibat dalam kegiatan jahat termasuk kegiatan kriminal penganiayaan. Setiap proses penjatuhan sanksi kepada terdakwa, haruslah melalui proses persidangan yang salah satunya adalah tahap pembuktian, dalam karya tulis ini akan dibahas pembuktian kesalahan terdakwa tindak pidana pengamiayaan sebagaimana termuat dalam Putusan PN Denpasar Nomor:198/Pid.b/2023/PN DPS. Metode kajian hukum normatif digunakan untuk mengkaji putusan ini yang melibatkan tinjauan pustaka. Dalam kasus ini juga terdapat anak terdakwa yang merupakan korban penganiayaan. Status tersangka ini perlu dianalisis kesalahannya dalam upaya menjamin prinsip pembuktian yang baik demi memperoleh kebenaran materiil. Penganiayaan terhadap anak pada dasarnya tidak dapat dibenarkan baik dari segi hukum maupun agama. Dalam putusannya hakim telah memberikan penalaran yang baik serta memberikan pertimbangan yang tepat khususnya dalam menghubungkan alat bukti dengan kronologis kejadian.


Determining the potential steps that can be taken to support a claim or statement in determining the guilt of a defendant in a crime of abuse according to the principles of evidence is the aim of this writing. A criminal court plays a role in resolving legal disputes between individuals or groups involved in evil activities including criminal activities of persecution. Every process of imposing sanctions on a defendant must go through a trial process, one of which is the evidentiary stage. In this paper we will discuss the proof of the defendant's guilt in the crime of abuse as contained in the Denpasar District Court Decision Nomor:198/Pid.b/2023/PN DPS. This decision was analyzed using normative legal research methods involving a literature review. In this case there is also the defendant's child who is a victim of abuse. The suspect's status needs to be analyzed for his mistakes in an effort to guarantee good evidentiary principles in order to obtain material truth. Basically, child abuse cannot be justified both from a legal and religious perspective. In his decision the judge provided good reasoning and gave appropriate considerations, especially in connecting the evidence with.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-09-03
How to Cite
WORI, Catherine Carolyn; SHARA, Made Chintya Puspita. PEMBUKTIAN KESALAHAN TERDAKWA TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK. Kertha Desa, [S.l.], v. 12, n. 2, p. 4202-4212, sep. 2024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthadesa/article/view/111438>. Date accessed: 11 oct. 2024.
Section
Articles