Dekonstruksi Ideologi di Balik Perubahan Tegalan Menjadi Hutan di Desa Riang Gede Tabanan Bali
Abstract
This critical ethnographic research aims to uncover the ideology behind the conversion of moors to forests and its implications for the sustainability of fields as an agricultural system. Data were collected through in-depth interviews, observation, and literature study. The results showed that the change of moor into the forest was due to the ideology adopted by farmers and the government's developmentalism and market ideology. This is complemented by binarism, which puts the moor in a negative connotation with rice fields. Binarism also applies to the younger generation, who views work as a farmer as unfavorable. This ideology is related to making the moor an agricultural system with no use, economic, sign, or symbolic value for farmers. The findings of this study can enrich the theory of ecological change due to the various ideologies. This research is expected to be the basis for various parties in making decisions to realize sustainable moor agriculture.
Downloads
References
Anggraini, P. M. R. (2020). Keindahan Dewi Sri sebagai Dewi Kemakmuran dan Kesuburan di Bali. Jnanasiddhanta : Jurnal Teologi Hindu, 2(1), 21–30.
Anonim (2022). Profil Desa. Dokumen Milik Desa Riang Gede, Penebel Tabanan.
Ardi, M. (2015). Perilaku Petani Tegalan dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan di Kabupaten Soppeng. Pinisi Indonesian Journal of Fundamental Science, 1(1), 13–24. Retrieved from https://ojs.unm.ac.id/pinisi/article/view/2113/1052
Atmadja, N. B., & Ariyani, L. P. S. (2018). Sosiologi Media Perspektif Teori Kritis. Jakarta: Rajawali Press.
Baudrillard, J. P. (2004). Masyarakat Konsumsi. [Penerjemah Wahyunto]. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.
Derrida, J. (2001). Struktur, Tanda, dan Permainan dalam Wacana Ilmu Humaniora. In D. Rusbiantoro (Ed.), Bahasa Dekosntruksi ala Foucault dan Derrida (pp. 21–60). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Eiseman, F. B. (1998). Bali Sekala and Niskala Essays on Religion, Ritual, and Art. Singapore: Periplus Editions.
Fakih, M. (2010). Bebas dari Neoliberalisme. Yogyakarta: Insest Books.
Faruk. (2012). Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fashri, F. (2014). Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.
Fromm, E. (1987). Memiliki dan Menjadi: Tentang Dua Modus Eksistensi. [Penerjemah. F. Soesilohardo]. Jakarta: LP3ES.
Fulcher, J. (2021). Kapitalisme Sebuah Pengantar Singkat. [Penerjemah Leonart Maruli]. Jogjakarta: IRCiSoD.
Geertz, C. (1977). Penjaja dan Raja. [Penerjemah Soepomo]. Jakarta: PT. Gramedia.
Geertz, H., & Geertz, C. (1975). Kinship in Bali. Chicago: University of Chicago Press.
Giddens, A. (2011). The Constitution of Society Teori Strukturasi untuk Analisis Sosial. [Penerjemah Adi Loka Sujana]. Pasuruan: Pedati.
Goris, R. (1986). Sekte-sekte di Bali. Jakarta: Bhratara.
Gorz, A. (2005). Anarki Kapitalisme. [Penerjemah Hendry Heyneardhi]. Yogyakarta: Resist Books.
Gramsci, A. (2013). Prison Notebooks Catatan-Catatan dari Penjara. [Penerjemah Teguh Wahyu Utomo]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haryatmoko. (2003). Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Herminingsih, H. (2014). Hubungan Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim Dengan Produktivitas Tembakau Pada Lahan Sawah Dan Tegalan Di Kabupaten Jember. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 7(2), 31–44.
Hidayat, M. A. (2012). Menggugat Modernisme: Mengenali Rentang Pemikiran Postmodernisme Jean Baudrillard. Yogyakarta: Jalasutra.
Javandira, C., Raka, I. D. N., & Gama, A. W. S. (2019). Pengenalan dan Demonstrasi Penggunaan Traktor pada. Widyabhakti: Jurnal Ilmiah Populer, 1(2), 1–6. https://widyabhakti.stikom-bali.ac.id/index.php/widyabhakti/article/view/42/23
Julizarsyah, R., & Harya, M. (2012). Novel “Peri Kecil di Sungai Nipah”: Potret Pembangunanisme dan Marginalisasi Masyarakat Desa Pada Awal Konsolidasi Kekuasaan Rezim Orde Baru. Jurnal Studi Hubungan Internasional, 2(2), 103–117.
Khudori. (2004). Neoliberalisme Menumpas Petani Menyikapi Kejahatan Industri Pangan. Yogyakarta: Resist Books.
Lauer, R. H. (1989). Perspektif tentang Perubahan Sosial. [Penerjemah Alimandan]. Jakarta: Bina Aksara.Ardi, M. (2015). Perilaku Petani Tegalan dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan di Kabupaten Soppeng. Pinisi Indonesian Journal of Fundamental Science, 1(1), 13–24. Retrieved from https://ojs.unm.ac.id/pinisi/article/view/2113/1052
Korn, V. E. (2017). Hukum Adat Bali (Het Adatrecht Van Bali). [Penerjemah. Mean Joebaar & I Nengah Merta]. Denpasar: Udayana Universuty Press.
Lorenzen, R. P. (2013). From food producer to landscape preserver: A Swiss perspective on the future of the Balinese subak. Jurnal Kajian Bali, 3(2), 91–118.
Lubis, A. Y. (2014). Postmodernisme Teori dan Metode. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Onkom, S. (2009). Menciptakan Kedamaian Dunia yang Berkelanjutan. [Penerjemah Jenny Elvina Gosana]. Jakarta: Yayasan Penerbit Karaniya Dharma Universal bagi Semua.
Samuel, H. (2012). Peter L. Berger Sebuah Pengantar Ringkas. Depok: Kepik.
Sanderson, S. K. (2011). Makrososiologi Sebuah Pendekatan terhadap Realitas Sosisologi. [Penerjemah Farid Wajidi dan S. Menno]. Jakarta: Rajawali Press.
Saputra, W. Y. W., Suardi, I. D. P. O., & Windia W. (2018). Proporsi dan Alasan Pengunaan Buah Lokal dan Non Lokal Bali dalam Upacara Keagamaan Pura Kahyangan Tiga di Desa Pakraman Sebali Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), 7(4), 602. https://doi.org/10.24843/jaa.2018.v07.i04.p15
Sasi, G. A. (2017). Menyuap Nasi, Mencerna Memori: Memori Kolektif Hongeroedeem. Lembaran Sejarah, 11(2), 189. https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.23811
Schumacher, E. . (1980). Kecil Itu Indah: Ilmu Ekonomi yang Mementingkan Rakyat Kecil. [Penerjemah S. Supomo]. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Scott, J. [ed. . (2011). Sosiologi The Key Concepts. [Penerjemah Labsos FISIP UNSUD] (J. Scott (ed.)). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Septi, K. H. (2021). Menghadirkan Kemandirian Petani: Studi Kasus Peran Sekolah Tani Muda (Sektimuda) sebagai Civil Society di Yogyakarta. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 9(1), 98–119.
Sztompka, P. (2017). The Socilogy of Social Change. Jakarta: Kencana.
Tahir, A. G., & Suddin, A. F. (2017). Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Pada Lahan Sawah Dan Tegalan Di Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Jurnal Galung Tropika, 6(1), 1–11.
Thompson, J.B. (2014). Studies in the Theory of Ideology. California: University of California Press.
Tilaar, HAR. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Tumangkeng, S. (2018). Analisis Potensi Ekonomi Di Sektor Dan Sub Sektor Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan Kota Tomohon. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 18(01), 127–138.
Umanailo, M. C. B. (2016). Marginalisasi Buruh Tani Akibat Alih Fungsi Lahan. Jakarta: FAM Publishing.
Usman, S. (2015). Esai-Esai Sosiologi Perubahan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winarno, B. (2013). Etika Pembangunan. Jakarta: PT Buku Seru.
Windia, W. (2013). Penguatan Budaya Subak Melalui Pemberdayaan Petani. Jurnal Kajian Bali, 03(02), 137–158.
Windia, W., Sumiyati and, & Sedana, G. (2015). Aspek Ritual pada Sistem Irigasi Subak sebagai Warisan Budaya Dunia. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 5(1), 23–56.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.