PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN TANAMAN KELOR MENJADI TEH DAN LULUR HERBAL SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

  • N.L.G. Sumardani Universitas Udayana
  • N.N. Ratnaningsih Udayana University Faculty of Medicine
  • N.L.Y. Ardiani Faculty of Mathematics, Natural Science, Udayana University
  • I. A. P. W. S. Saraswati Faculty of Economic and Business, Udayana University
  • N. N. E. Kusumadewi Faculty of Economic and Business, Udayana University

Abstract

Moringa oleifera Lam, commonly known as the moringa plant, is one type of traditional medicinal plant (known as TOGA) that offers numerous health benefits. The village of Songan B, located in the Kintamani sub-district of Bangli Regency, Bali Province, is a village known for its moringa plants, which are scattered across the Kintamani hills. These moringa plants have the potential for further development, including the processing of moringa into beneficial products for the community. The purpose of this initiative is to empower the local community of Songan B, Kintamani, to enhance their knowledge and skills regarding the cultivation and utilization of moringa plants. The aim is to transform the use of moringa from just a vegetable and livestock feed into processed products with higher market value, such as moringa leaf tea and moringa paste. This project was carried out through socialization and demonstrations on how to produce moringa leaf tea and moringa paste, as well as establishing demonstration plots for moringa seedlings. The project was successful, thanks to the strong support and appreciation from the community, leading to increased knowledge and skills among the people in processing moringa plants. As a result, they were able to produce moringa leaf tea and moringa paste that can be consumed by a wider population.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

N.L.G. Sumardani, Universitas Udayana

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

References

Abd Rani, N. Z., Husain, K., dan Kumolosasi, E. (2018), Moringa Genus: A Review of Phytochemistry and Pharmacology. Frontiers in pharmacology, Vol. 9: 108. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.00108
Agestiawaji, R., Sugrani, A., (2009), Flavonoid (Quercetin), Makalah Kimia Organik Bahan Alam Program S2 Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
Aminah, S., Ramdhan, T., dan Yanis, M. (2015), Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan Vol. 5(2).
Anwar F, Hussain A.I., Ashraf M., Jamail A. and Iqbal S. (2006), Effect of salinity on yield and quality of Moringa oleifera seed oil. Grasas Y Aceites, Vol. 57 (4):394-401.
Basrudin, Rosmarlinasiah., Marwah, S., Pujirahayu, N., Uslinawaty, Z., Abigael, K., Tuwu, E.R., and Zainun. M,. (2022), Kampung Kelor SebagaiUpaya Konservasi Lahan Terdegradasi Perkotaan dan Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Masa New Normal di Kota Kendari. Jil. 6 (2). DOI: https://doi.org/10.35326/pkm.v6i2.
Britany, Maryam Nadya., dan Sumarni, Lilik. (2020), Pembuatan Teh Herbal Dari Daun Kelor Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Limo. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat.
Gadzirayi C.T., Kubiku F.M.N., Mupangwa J.F., Mujuru L. and Chikuvire T.J. (2013), The Effect of Plant Spacing and Cutting Interval on Growth of Moringa Oleifera. Journal of Agricultural Science and Applications, Vol. 2 (2): 131-136.
Hamsinah, Suhaenah, A., Effendy, N., Aminah., dan Fatwa, I. (2022), Pembuatan Teh Seduh Herbal Dari Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Peningkat Imunitas Tubuh di SMAN 13 Maros Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. Dikmas. Vol. 2(2).
Hartayu, T. S. dan Widiasih, K. A. (2012), Pemahaman Masyrakat Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Bali Tentang Boreh-Anget. Journal of Pharmaceutical Sciences & Community. Vol. 9 (2).
Haflin, A. dan Diyah, H (2022), Budidaya Tanaman Kelor (Moringa Oleifera. Lam) dan Pelatihan Pembuatan Masker Daun Kelor pada Kelompok Ibu-Ibu PKK di Desa Muaro Pijoan. JAK. Vol. 4 (2).
Ikalinus, R., Widyastuti, S.K., dan Setiasis, N.L.E. (2015), Srkrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). IMV. Vol. 4 (1).
Juniari, P. D.A., Kriswiyanti. E., dan Sudiartawan. P. (2017), Tumbuhan bahan loloh dan boreh di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.Seminar Nasional Fakultas MIPA UNHI Penguatan dan Pengajaran Biologi Sebagai Ilmu Dasar.
Larantukan, S..V.M., Setiasis, N.L.E., dan Widyastuti, S.K. (2014), Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor Glukosa Darah Tikus Hiperglikemi. IMV. Vol. 3 (4).
Nasrudin, W., dan Mustofa, S. (2017), Isolasi senyawa Steroid dari Kulit Akar Senggugu (Clerodendrum serratum L.Moon). Jurnal Ilmiah Farmasi.Vol. 6 (3).
Paramita, V.D (2023), Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kadar Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Daun Kelor (Moringa oleifera). Jurnal Agritechno, Vol. 16 (1).
Pradana, D. L. C., Revina, R., dan Rifkia, V. (2019), Pelatihan pembuatan teh daun kelor sebagai antioksidan dan pencegah diabetes bagi masyarakat Kampung Utan Depok. Abdamas. Vol. 1(1).
Riantini, N.W.A., Kriswuyanti, E., dan Sudiartawan, I.P. (2019), Jenis dan Bagian Tumbuhan Bahan Boreh Penyakit Tuju (Rematik) di Desa Taro Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Jurnal Metamorfosa Ilmu Biologi, Vol. 6 (2): 206. DOI: http://doi.org/10.24843/metamorfosa.2019.v06.i02.p10
Sari, N., dan Andjasmara, T.C. (2023), Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat. Jurnal Bina Desa. Vol 5 (1).
Sofyani, W.O.W., Sifatu, W.O., dan Hasniah, I. (2022), Budidaya Tanaman Kelor (Moringa oleifera L) di Masyarakat Wolio. Jurnal Agrimanex. Vol. 2 (2).
Sunyoto, M. (2018), Amazing Tea. Bandung: Bitread Publishing.
Verawati, B., Yanto, N., dan Widawati. (2021), Pembuatan Teh Celup Herbal Daun Kelor (Moringa oliefera) dengan Daun Stevia (Stevia rebaudiana). Skripsi. Fakultas ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Wahyudi, H., Mustofa, A., dan Widanti, Y.A. (2018): Aktivitas Antoksidan Teh Daun Kelor (Moringa oliefera)- Rosela (Hibiscus sabdariffa l) dengan variasi lama Pengeringan. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI. Vol 3, No. 2.
Waji, R.A. dan Sugrani, A. (2009). Makalah Kimia Organik Bahan Alam Flavonoid (Quercetin). Makasar: Universitas Hasanuddin.
Wicaksono, A.L., Djajati, S.,dan Laksmi, A.N.E., (2020), Karakteristik The Herbal Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Pengkayaan Kolagen Ikan. JIPHP. Vol. 4 (2). DOI: https://doi.org/10.26877/jiphp.v4i2.6903
Wiguna I. (2018), Pasar dan khasiat kelor. Penerbit: Trubus Swadaya, Depok.
Wosonowati, C., Sulistyaningsih, E., Indradewa, D., dan Kurniasih, B. (2018), Peran Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia. Prosiding. Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNNS Ke-42 Tahun.
Zayed, M.S. 2012. Improvement of growth and nutritional quality of Moringa oleifera using different biofertilizers. Annals of Agricultural Science, Vol. 57 (1): 53–62.
Published
2024-01-03
How to Cite
SUMARDANI, N.L.G. et al. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN TANAMAN KELOR MENJADI TEH DAN LULUR HERBAL SEBAGAI OBAT TRADISIONAL. Buletin Udayana Mengabdi, [S.l.], v. 23, n. 6, p. 459-464, jan. 2024. ISSN 2654-9964. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/109133>. Date accessed: 09 mar. 2025. doi: https://doi.org/10.24843/BUM.2024.v23.i06.p06.